Bima Arya: Warga Bogor yang Kerja di Jakarta Harus Diprioritaskan WFH

Penumpang KRL warga Bogor positif COVID-19 saat tes acak

Bogor, IDN Times - Satu penumpang KRL Commuter Line dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test antigen acak yang dilakukan PT KAI di Stasiun Bogor, Senin (21/6/2021) lalu. Penumpang tersebut merupakan warga Bogor pengguna layanan Commuter Line yang bekerja di Jakarta.

Wali Kota Bogor Bima Arya menilai, penerapan kebijakan protokol kesehatan di dalam gerbong kereta tidaklah cukup. 

“Harusnya lebih dari itu, salah satunya Work From Home (WFH) diperketat lagi,” kata Bima Arya.

Sehingga menurutnya tidak cukup jika hanya pengetatan di gerbong kereta saja tapi harus ada kebijakan bagi warga Bogor yang bekerja di Jakarta. 

"Saya kira untuk sementara ini akan lebih baik jika warga Bogor yang bekerja di Jakarta diprioritaskan untuk Work From Home (WFH),” ujarnya.

 

1. Paling banyak klaster keluarga dan luar kota

Bima Arya: Warga Bogor yang Kerja di Jakarta Harus Diprioritaskan WFHBahaya Klaster Keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data, lanjut Bima, ada dua klaster terbesar yang menyumbangkan kasus covid di Kota Bogor, yaitu klaster keluarga dan klaster luar kota. 

“Jika klaster keluarga dibedah lebih dalam lagi maka hasil yang didapat adalah kebanyakan dari luar kota juga, terutama warga yang bekerja di Jakarta. Untuk itu arus mobilitas Jakarta-Bogor atau sebaliknya harus menjadi atensi khusus,” jelas Bima.

Baca Juga: Anies Perpanjang PPKM Mikro hingga 5 Juli, Catat Aturan Terbarunya

2. PT KAI gelar rapid test acak

Bima Arya: Warga Bogor yang Kerja di Jakarta Harus Diprioritaskan WFHSuasana KRL jurusan Tanah Abang-Parung Panjang, Jumat (10/7/2020) (IDN Times/Herka Yanis).

Diketahui, PT KAI Commuter menggelar rapid test antigen secara acak kepada penumpang KRL Commuter Line di beberapa stasiun selama sepekan ke depan. Targetnya sebanyak 100-150 penumpang yang dites secara acak setiap harinya.

Untuk pagi hari, rapid antigen digelar di Stasiun Bogor, Stasiun Bekasi, Stasiun Tangerang dan Stasiun Cikarang. Sedangkan, sore hari digelar di stasiun transit seperti Tanah Abang dan Manggarai.

3. 27 ASN terpapar COVID-19, Balai Kota Bogor lockdown satu minggu

Bima Arya: Warga Bogor yang Kerja di Jakarta Harus Diprioritaskan WFHWali Kota Bogor Bima Arya (kanan) bersama Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir (tengah) meninjau kesiapan rumah sakit darurat di wisma atlet Kota Bogor, GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/12/2020). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sebelumnya, Balai Kota Bogor dan kantor-kantor pemerintahan lainnya rencananya akan ditutup sementara mulai Rabu (23/6/2021). 

Hal tersebut lantaran terdapat 27 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dinyatakan positif COVID-19. 

Kantor pusat pemerintahan Kota Bogor dan beberapa kantor lainnya itu akan disterilkan selama sepekan ke depan atau hingga 28 Juni mendatang. Sementara ASN melakukan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor yang juga merupakan Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, saat ini semakin banyak ASN yang terpapar. Data menunjukkan ada 27 ASN yang terpapar dari sekitar 8 dinas atau bagian di lingkungan Pemkot Bogor.

“Untuk itu saya menginstruksikan untuk melakukan penutupan sementara Balai Kota dan kantor-kantor pemerintahan lainnya dengan melakukan work from home (WFH) hingga Senin, 28 Juni 2021,” kata Bima Arya, Selasa (22/6/2021). 

Baca Juga: 27 ASN Terpapar COVID-19, Balai Kota Bogor Lockdown Satu Minggu

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya