2.313 Pasien Isoman Meninggal, PPP Berikan Tiga Masukan ke Pemerintah 

Banyak isoman karena rumah sakit kewalahan

Jakarta, IDN Times - Koalisi warga LaporCovid-19 menerima laporan ada 2.313 orang meninggal dunia saat isolasi mandiri atau isoman dan di luar rumah sakit. Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyarankan, pertama, angka kematian pasien isoman bisa ditekan bila jumlah tenaga kesehatan (nakes) ditambah.

"Mobilisasi nakes dengan memanfaatkan dokter-dokter yang baru lulus meski belum praktik dan juga bidan-bidan, serta perawat dilakukan," kata Arsul saat dihubungi IDN Times, Senin (26/7/2021).

Baca Juga: 2.313 Pasien Isoman Meninggal, DPR Desak Pemerintah Buat Pemetaan 3T

1. Kasus kematian pasien isoman bisa dicegah dengan menyalurkan bantuan obat-obatan dan oksigen ke daerah

2.313 Pasien Isoman Meninggal, PPP Berikan Tiga Masukan ke Pemerintah IDN Times/Margith Juita Damanik

Kedua, politikus yang juga menjabat Wakil Ketua MPR ini mengatakan, kasus kematian pasien isoman di luar rumah sakit juga bisa ditekan bila program vaksinasi nasional digencarkan. Semakin banyaknya masyarakat yang divaksin COVID-19, lanjutnya, akan menciptakan herd imunity di tengah masyarakat.

"(Ketiga) distribusi obat-obatan dan vitamin dipastikan sampai kepada mereka yang sedang isoman. Termasuk bantuan oksigen di daerah-daerah yang angka isomannya tinggi," ucap dia.

2. PAN mengaku sedih karena banyak pasien isoman yang meninggal

2.313 Pasien Isoman Meninggal, PPP Berikan Tiga Masukan ke Pemerintah Anggota komisi IX DPR RI, Saleh Partaoan Daulay di diskusi akhir pekan di kawasan Jakarta Pusat (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyebut ada 2.313 orang yang meninggal dunia saat isoman dan di luar rumah sakit. Saleh mengatakan temuan data ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah.

"Dari temuan tersebut setidaknya menunjukkan beberapa titik lemah penanganan COVID-19 di Indonesia," ujar Saleh dalam keterangannya, Jumat (23/7/2021).

Dia menjelaskan banyaknya orang-orang yang meninggal saat isoman karena banyak rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya tidak mampu menampung pasien yang terinfeksi COVID-19. Karena tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit penuh, lanjutnya, banyak orang yang terinfeksi COVID-19 memilih isoman di rumah.

Saleh menambahkan jumlah tenaga kesehatan masih kurang. Ketika ada orang yang melakukan isoman di rumah atau di luar rumah sakit, kata dia, tidak dapat dikontrol karena jumlah nakes belum memadai.

"Kita sangat sedih melihat fakta ini. Sebab, mereka yang mendapat perhatian dan pengobatan serius pun banyak yang tidak bisa tertolong. Apalagi yang tidak diperhatikan dan tidak menerima pengobatan yang memadai," tandas Saleh.

Baca Juga: Lapor COVID: 451 Pasien Meninggal Saat  Isoman, Tertinggi Kota Bekasi

3. Ada 2.313 pasien meninggal saat isoman di luar rumah sakit, terbanyak di DKI

2.313 Pasien Isoman Meninggal, PPP Berikan Tiga Masukan ke Pemerintah Ilustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sekadar informasi, koalisi warga LaporCovid-19 sebelumnya menerima laporan terdapat 2.313 orang yang meninggal dunia saat isolasi mandiri dan di luar rumah sakit. Jumlah per 22 Juli 2021 ini disebutkan meningkatkan dari data yang sebelumnya berjumlah 712 kasus.

"Angka kematian isoman dan di luar rumah sakit sejauh ini ada 2.313, di mana angka 2.313 ini adalah sumbangsih gitu ya, dari rekap lapor COVID," kata Data Analisis Lapor Covid-19, Said Fariz Hibban, saat konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

Dia merinci data yang diterima LaporCovid-19 hingga kini tercatat ada 2.313 kasus kematian pasien saat isoman dan di luar rumah sakit, sebanyak 740 kasus di antaranya berdasarkan rekapitulasi lapor COVID-19. Lalu sebanyak 412, berdasarkan laporan dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).

Sementara, sebanyak 1.161 kasus, adalah data yang diterima LaporCovid-19 dari Dinkes Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Di sini akhirnya provinsi terbanyak (untuk kasus kematian pasien saat isoman dan di luar rumah sakit setelah kami temukan yaitu DKI Jakarta, bukan Jawa Barat lagi," ucap Said.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya