8 Anggota DPR Meninggal akibat COVID-19

Politikus PAN usulkan rumah sakit khusus pejabat

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Rosaline Irene Rumaseuw mengusulkan agar dibuat rumah sakit (RS) khusus untuk pejabat. Hal ini dia utarakan karena sulit mencari RS saat koleganya terinfeksi COVID-19. 

Sekjen DPR Indra Iskandar kemudian memberikan data mengenai anggota DPR yang meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19. Total ada 8 anggota DPR yang meninggal dunia akibat virus corona dari awal pandemik sampai sekarang.

Ke-8 orang tersebut yakni:

1. Soepriyatno (fraksi Gerindra)
2. Bambang Suryadi (fraksi PDIP)
3. Imam Suroso (fraksi PDIP)
4. Gatot Sudjito (fraksi Golkar)
5. Ali Taher (fraksi PAN)
6. John Syafi Mirin (fraksi PAN)
7. Adang Sudrajat (fraksi PKS)
8. Imran (fraksi Gerindra).

Baca Juga: Politikus PAN Usul Ada Rumah Sakit Khusus Bagi Pejabat yang Kena COVID

1. Curhat Rosaline Irene soal kerabatnya

8 Anggota DPR Meninggal akibat COVID-19Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Rosaline Irine Rumaseuw (www.instagram.com/@dr.rosalinerumaseuw)

Rosaline Irene Rumaseuw curhat tentang sulitnya mencari rumah sakit bagi koleganya ketika terjadi lonjakan kasus COVID-19. Bahkan, ketika menemukan rumah sakit dan berada di Unit Gawat Darurat (UGD), mereka sempat terlunta-lunta.

Itu pula yang dialami oleh koleganya dari PAN, John Siffy Mirin, ketika terpapar COVID-19. Alhasil, John yang juga merupakan anggota Komisi II DPR pada Sabtu, 3 Juli 2021 lalu, meninggal usai terinfeksi COVID-19. Menurut Rosaline, ia dan sejumlah petinggi PAN sampai harus mengemis agar almarhum John Siffy memperoleh tempat perawatan. 

"Saya punya Ketua Fraksi PAN, saya punya teman Wakil Ketua Komisi IX, saya punya Ketua Umum PAN, semua mengemis-ngemis ke (RS) Medistra sampai ada ruangan. Sampai segitunya," ungkap Rosaline ketika berbicara di diskusi virtual dengan tajuk Persepsi Netizen Terhadap Penanganan COVID-19, Rabu (7/7). 

Oleh sebab itu, ia mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan untuk menyediakan rumah sakit khusus bagi pejabat di tengah lonjakan kasus COVID-19. Menurut Rosaline, pejabat perlu diistimewakan lantaran mereka bekerja untuk kepentingan publik. 

"Dia itu kan ditempatkan untuk memikirkan rakyat dan negaranya. Bagaimana sampai dia bisa terlunta-lunta saat datang ke emergency (rumah sakit)," tutur dia lagi. 

Baca Juga: PAN Bantah Minta Pemerintah Sediakan Rumah Sakit untuk Pejabat

2. RSPAD tak sanggup rawat pejabat yang positif COVID-19

8 Anggota DPR Meninggal akibat COVID-19Wakil Sekjen DPP PAN Rosaline Irene Rumaseuw (tangkapan layar Zoom)

Rosaline menyadari ada RSPAD Gatot Subroto yang biasa dijadikan rujukan untuk perawatan bagi sejumlah pejabat yang terpapar COVID-19. Tetapi, menurutnya hal tersebut tidak cukup. Apalagi sejak pandemik COVID-19 merebak, rumah sakit sudah terisi penuh. 

"Kemenkes harus sudah mulai waspada. Sekarang saja ketika dilakukan webinar, saya masih harus mengurus beberapa anggota DPR yang lagi mendapat penanganan di lantai rumah sakit. Semua masing-masing berusaha membeli kursi roda supaya bisa duduk," kata Rosaline. 

Dalam kesempatan itu, ia sempat menyentil sikap pemerintah yang tidak siap ketika menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

"Padahal waktu corona lahir itu seharusnya kita sudah siap, karena di TV sudah jelas dunia sudah mulai (kewalahan) dengan (COVID-19). Di Italia, tanah atau lahan sudah susah untuk memakamkan korban meninggal akibat COVID-19," katanya.

Kondisi tidak jauh berbeda, justru kini dialami Indonesia. Banyak fasilitas kesehatan, kata dia, saat dibutuhkan seolah sudah tidak ada.

Baca Juga: Komisi I DPR Akan Gelar Fit and Proper Test Calon Dubes RI 12-14 Juli

3. PAN minta pemerintah sediakan RS khusus untuk pejabat

8 Anggota DPR Meninggal akibat COVID-19Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

PAN pun mengklarifikasi soal pernyataan Rosaline. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN, Irvan Herman mengatakan apa yang disampaikan oleh Rosaline adalah pernyataan pribadi dan bukan sikap resmi partai. PAN, kata Irvan, tak pernah membahas apalagi mengusulkan agar dibangun rumah sakit khusus pejabat.

"Kami juga kaget tiba-tiba yang bersangkutan mengusulkan rumah sakit khusus pejabat. PAN tidak pernah membahas apalagi mengusulkan rumah sakit tersebut. Itu usulan perasaan bu dokter Rosaline karena merasa sedih saudaranya John Mirin, anggota fraksi PAN DPR wafat karena penanganannya terlambat di rumah sakit," kata Irvan melalui keterangan tertulis pada Kamis.

Ia menegaskan sikap resmi PAN dalam menghadapi pandemik COVID-19 baik kader mereka di tingkatan eksekutif maupun legislatif harus turun langsung membantu rakyat yang kesusahan karena pandemik COVID-19. "Justru usulan kami adalah bagaimana caranya rakyat dapat fasilitas rumah sakit kelas pejabat," tutur dia berdalih. 

"Jangan membeda-bedakan fasilitas kesehatan untuk mereka yang tidak mampu, apalagi dalam situasi pandemik COVID-19 ini," ujarnya lagi. 

Pernyataan Rosaline itu sontak membuat geram warganet di media sosial. Mereka mengaku heran dalam kondisi darurat, para politikus pun tak memiliki empati. 

Baca Juga: DPR Pastikan Tak Sahkan RUU KUHP di Masa PPKM Darurat

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya