Demokrat: Moeldoko Kalah Berani dengan Loyalis Anas Buat Parpol Baru

Demokrat kembali tuding Moeldoko Cs begal partai

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat menghormati keputusan loyalis mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum membentuk Partai Kebangkitan Nasional (PKN). Demokrat kembali mengkritik keras Moeldoko dan kawan-kawan yang dianggapnya berupaya 'membegal' Demokrat.

"Itu pilihan jalan yang terhormat. Kami respect dengan politisi-politisi seperti ini. Bukan mengambil jalan pintas untuk 'membegal' parpol (partai politik) lain, sebagai mana dilakukan KSP (Kepala Staf Presiden) Moeldoko dan kaki tangannya yang memilih jalan pintas dengan cara-cara yang ilegal dan melawan hukum," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Gede Pasek Benarkan Akan Dirikan Parpol Baru Usai Cabut dari Hanura

1. Demokrat sebut kubu Moeldoko tidak berani buat partai seperti loyalis Anas Urbaningrum

Demokrat: Moeldoko Kalah Berani dengan Loyalis Anas Buat Parpol BaruPendiri Partai Demokrat Etty Manduapessy (tengah) didampingi para kader lainnya menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Endi Ahmad

Kamhar mengatakan Demokrat menghargai dan menghormati keputusan Gede Pasek Suardika (GPS) yang keluar dari Partai Hanura dan menjadi Ketua Umum PKN. Pilihan ini, kata dia, sudah diperhitungkan Pasek dengan matang.

Kamhar mengaku mengenal Pasek yang dikenalnya sebagai sosok yang cerdas, berintegritas, dan loyal. Dia mengatakan pindah atau membuat parpol baru adalah pilihan yang sah dan legal. Dia pun meminta kubu Moeldoko untuk belajar dari Pasek.

"KSP Moeldoko mestinya belajar banyak ke Bli GPS yang pernah berada pada naungan partai yang sama, yaitu Partai Hanura agar menempuh cara-cara yang kesatria, terhormat, dan bermartabat ketika masuk ke dunia politik. Bukan malah sebaliknya, mempertontonkan arogansi dan melabrak semua aturan dan kepatutan," ucap dia.

Sementara, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, juga menyindir kubu Moeldoko. Dia mengatakan kubu Moeldoko kalah berani dengan loyalis Anas Urbaningrum yang berani mendirikan PKN.

"Keberanian yang bahkan melebihi keberanian seorang KSP dan pensiunan jenderal seperti Moeldoko yang tidak tahu malu, dan masih terus berupaya merampas Partai Demokrat pasca-KLB ilegal yang gagal total dan tak berani, serta tak memiliki kemampuan membentuk parpol baru," ucap Herzaky.

2. Demokrat ingin parpol-parpol baru bisa jaga iklim demokrasi

Demokrat: Moeldoko Kalah Berani dengan Loyalis Anas Buat Parpol BaruKepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di Kantor DPP Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Herzaky juga mengapresiasi berdirinya PKN. Bertambahnya jumlah parpol, kata dia, dapat diartikan makin banyak orang yang berupaya memperjuangkan nasib dan aspirasi rakyat melalui organisasi politik.

"Demokrat juga berharap parpol-parpol baru di Indonesia memiliki komitmen kuat menjaga iklim demokrasi yang kondusif dan sehat, sebagaimana komitmen Demokrat bersama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata dia.

Baca Juga: Kerap Ribut dengan Pihak Lain, Demokrat AHY Dilemahkan Atau Main Api?

3. Keluar dari Hanura, Gede Pasek Pimpin Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

Demokrat: Moeldoko Kalah Berani dengan Loyalis Anas Buat Parpol BaruLogo Partai Kebangkitan Nusantara (Instagram.com/g_paseksuardika)

Sebelumnya, inisiator Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sri Mulyono mengatakan, setelah meninggalkan jabatannya sebagai Sekjen Partai Hanura, politikus Gede Pasek Suardika (GPS) langsung dipercaya memimpin partai baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Partai ini didirikan para loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Sri mengatakan, awalnya Pasek menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura, karena telah memiliki jalinan erat dengan banyak kader di daerah. Namun dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, akhirnya dia bersedia.

"Begitu bersedia, Gede (Pasek) meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," kata dia.

Menurut Sri, sebelumnya kemampuan dan pemikiran Pasek di bidang politik tidak diberikan ruang berkreativitas. Sehingga Sri menyarankan kepada Pasek untuk keluar dari Hanura dan merintis kembali kariernya dari nol.

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono yang kini dipercaya sebagai Sekjen Pimpinan Nasional PKN dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya