Diminta Demokrat Dirikan Partai Sendiri, Ini Kata Kubu Moeldoko

Kubu Moeldoko sebut mereka sedang lakukan jihad politik

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, ingin kubu Moeldoko meniru langkah pengacara Farhbat Abbas mendirikan partai politik baru. 

Jubir Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, menanggapi ucapan Herman. Apa katanya?

"Pak Moeldoko memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan cita-cita reformasi 1998, yaitu mewujudkan demokrasi Pancasila dan jauh dari praktek KKN. Partai Demokrat yang dipimpin AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) itu sangat jauh dari semangat demokrasi Pancasila dan sangat dekat dengan praktek KKN," ujar Rahmad saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).

Baca Juga: Farhat Abbas Bikin Partai Pandai, Demokrat Sentil Moeldoko cs

1. Rahmad sebut Demokrat kubu Moeldoko sedang jihad politik

Diminta Demokrat Dirikan Partai Sendiri, Ini Kata Kubu MoeldokoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Rahmad menjelaskan, Demokrat pimpinan AHY mengubah AD/ART partai tanpa persetujuan kader. Nama-nama pendiri Demokrat pun, lanjutnya, dihilangkan. Dia menambahkan kubu AHY menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri Partai Demokrat. Hal itu dinilai bertentangan dengan cita-cita reformasi. 

Oleh karena itu, kata Rahmad, persoalan ini bukanlah dengan Moeldoko mendirikan partai baru. Rahmad mengatakan Demokrat kubu Deli Serdang melakukan jihad politik.

"Oleh sebab itu, bagi Pak Moeldoko, ini adalah jihad politik untuk mengembalikan Partai Demokrat menjadi demokratis dan sesuai dengan cita-cita reformasi. Ini bukan soal merebut jabatan, bukan pula soal mendirikan partai baru. Ini soal kejujuran, integritas, soal perjuangan rakyat menuju Indonesia yang demokratis sungguhan. Bukan pura-pura demokratis," tambahnya.

2. Farhat Abbas Bikin Partai Pandai, Demokrat Sentil Moeldoko cs

Diminta Demokrat Dirikan Partai Sendiri, Ini Kata Kubu MoeldokoIDN Times/Irfan Fathurohman

Sebelumnya, pengacara kondang Farhat Abbas mendirikan partai yang dinamai Partai Negeri Daulat Indonesia (Partai Pandai). Partai Demokrat pun menanggapi partai yang didirikan Farhat Abbas ini.

"Dalam iklim demokratis, semakin banyak pilihan semakin baik, silahkan saja sepanjang memenuhi persyaratan dan peraturan perundang-undangan," kata Herman pada Rabu (12/8/2021).

Saat ditanya apakah Farhat cari sensasi, Herman mempersilakan untuk bertanya langsung ke pengacara tersebut. Meski begitu, Herman menambahkan Moeldoko dkk seharusnya mengikuti jejak Farhat. 

"Tanya Mas Farhat (cari sensasi atau tidak), semua warga negara memili hak mendirikan partai. Seperti Pak Moeldoko juga sebaiknya jika ingin punya partai mengikuti jejak Farhat Abbas," ucap Herman.

Baca Juga: Farhat Abbas Bikin Partai Pandai, Dokter Lois Jadi Sekjennya

3. Farhat Abbas dirikan Partai Pandai

Diminta Demokrat Dirikan Partai Sendiri, Ini Kata Kubu MoeldokoFarhat Abbas bersama dokter Lois (Instagram Farhat Abbas)

Untuk diketahui, Farhat mendirikan sebuah partai yang dinamainya Partai Pandai. Hal itu diunggah Farhat lewat akun Instagramnya. Farhat juga mengunggah foto bersama dr Lois Owien di akun Instagram-nya.

"Dokter Lois sebagai sekjen," ujar Farhat kepada wartawan, Rabu (11/8/2021).

Farhat mengatakan partainya masih mengumpulkan anggota. Prosesnya saat ini masih penuhi DPW dan DPD.

Farhat menjelaskan, Partai Pandai ini dibentuk pada Oktober 2020. Dia mengaku masih melengkapi syarat-syarat pembentukan partai untuk kemudian mendaftarkannya ke Kemenkumham.

"Kita coba mengumpulkan kawan-kawan dengan misi 'Berserikat Menuju Indonesia Berdaulat'. Berserikatnya itu bersama, sejahtera, mandiri, berkeadilan, dan berketuhanan," ucapya.

Farhat lalu menjelaskan alasannya menggandeng dokter Lois sebagai sekjen. "Dia kan sosok pejuang wanita yang saat ini lagi terzalimi," kata Farhat menyinggung mengenai kasus dokter Lois terkait COVID-19.

Baca Juga: Keluarga Beberkan Fakta Mengejutkan Sosok Dokter Lois Owien

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya