Menkes Tak Tahu Kapan Pandemik Berakhir, PAN dan PDIP Sependapat

Belum ada ahli bisa memprediksi pandemik COVID-19 berakhir

Jakarta, IDN Times - Anggota DPR Komisi IX Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay setuju dengan pendapat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, yang menyebut tidak mengetahui kapan pandemik COVID-19 berakhir.

"Jadi saya kira memang sampai hari ini belum ada satu ahli pun yang bisa mengklaim pandemik ini kapan berakhir," ujar Saleh saat dihubungi IDN Times, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Testing COVID-19 Menurun, Menkes: Karena Hari Libur

1. Alasan Saleh sependapat dengan Menkes

Menkes Tak Tahu Kapan Pandemik Berakhir, PAN dan PDIP SependapatAnggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay (ANTARA/Dewanto Samodro)

Saleh mengatakan virus corona bermutasi dan memunculkan banyak varian baru COVID-19. Varian baru ini, katanya, sudah masuk ke Indonesia.

"Dan varian-varian baru itu malah justru lebih agresif ya, menularkan kepada orang-orang lain," kata dia.

Karena ada varian baru, Saleh mengaku sependapat dengan ucapan Menkes. Karena itu, dia mengingatkan, hal terpenting sekarang adalah menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi karena itu saya kira yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan tersebut tepat ya, karena tentu dia pun tidak akan tahu itu kapan pandemik ini berakhir," ujar dia.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan, pandemik COVID-19 bisa ditekan bila masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes. Masyarakat juga harus mau berpartisipasi dalam program pemerintah dengan ikut vaksinasi.

2. DPR Fraksi PDIP juga setuju dengan Menkes

Menkes Tak Tahu Kapan Pandemik Berakhir, PAN dan PDIP SependapatIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Dihubungi terpisah, Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Rahmad Handoyo juga sependapat dengan apa yang disampaikan Menkes. Dia mengatakan tidak ada yang tahu kapan pandemik COVID-19 akan berakhir.

"Saya kira apa yang disampaikan Pak Menkes benar adanya, ya. Siapa yang tahu ini akan berakhir, kapan berakhir, tidak ada yang tahu, semua pun tidak ada yang tahu. Termasuk WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), siapa pun tidak ada yang tahu sampai kapan COVID-19 ini akan berakhir," kata dia.

Rahmad mengatakan hal terpenting untuk melawan virus corona adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dengan menerapkan prokes, lanjutnya, membantu pemerintah menekan laju penyebaran COVID-19.

"Apalagi WHO menyampaikan, mewanti-wanti, pandemik tidak akan selesai apabila, sekali lagi, apabila dunia tidak adil. Yang mendapatkan akses vaksin hanya negara-negara maju, negara-negara yang kaya. Sedangkan negara-negara yang miskin, negara yang terbelakang sulit mendapatkan akses vaksin. Nah, ini yang akan menimbulkan ketidakadilan. Dengan ketidakadilan ini akan muncul potensi, ya tidak akan selesai pandemik ini," kata dia.

Baca Juga: Rencana Pelonggaran PPKM, DPR: Kalau Perlu 1 Juta Testing per Hari

3. Pernyataan Menkes soal kapan pandemik akan berakhir

Menkes Tak Tahu Kapan Pandemik Berakhir, PAN dan PDIP SependapatMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (28/1/2021) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menjawab pertanyaan masyarakat tentang kapan pandemik COVID-19 akan berakhir. Dia mengatakan dirinya tidak tahu kapan pandemik akan berakhir.  

"Banyak orang bertanya ke saya, kapan pandemik ini akan berakhir, saya bilang terus terang saya gak tahu. Kalau saya lihat banyak orang bikin prediksi yang lalu-lalu itu gak ada yang benar juga," kata Budi dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).

Mengenai kapan COVID-19 akan berakhir, Budi menyampaikan, hal itu tergantung pada kedisiplinan masyarakat menaati protokol kesehatan. Semakin masyarakat disiplin, maka penyebaran virus corona akan semakin berkurang.

"Kalau kita disiplin menjalankan prokes seperti yang Mendagri sampaikan, otomatis virus ini akan menurun penularannya. Dan yang masuk rumah sakit akan makin sedikit dan yang wafat pun akan makin sedikit. Dokter dan prawat pun akan makin ringan bebannya," kata Budi.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya