PPP Ungkap Syarat yang Berat Bila Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres

Ada syarat konstitusi, hukum, dan sosial yang harus dipenuhi

Jakarta, IDN Times - Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mengaku berminat menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pun angkat bicara mengenai wacana Novel ini.

"Oleh karena itu siapapun yang punya keinginan untuk jadi capres atau cawapres termasuk Novel Bamukmin, tidak dilarang. Namun bisa terealisir keinginannya atau tidak bergantung pada koalisi partai-partai politik," kata Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga: Novel Bamukmin Maju Cawapres, Slamet Ma'arif: PA 212 Belum Memutuskan

1. Arsul Sani bicara syarat untuk capres dan cawapres

PPP Ungkap Syarat yang Berat Bila Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres(Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani) IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Arsul Sani mengatakan setiap orang memiliki hak untuk maju sebagai capres atau cawapres. Namun dia menjelaskan, ada syarat-syarat untuk bisa menjadi capres atau cawapres.

Indonesia, kata dia, tidak mengenal pasangan calon (paslon) independen.

"Namun berdasarkan UUD RI Tahun 1945, kewenangan konstitusional untuk mengajukan paslon dalam Pilpres ada pada partai politik atau gabungan parpol, yang jika dikaitkan dengan persyaratan dalam UU Pemilu maka harus merepresentasikan 20 persen jumlah kursi DPR atau 25 persen jumlah suara dalam Pemilu legislatif nasional. UUD kita tidak mengenal paslon independen untuk Pilpres," jelasnya.

Namun, Arsul Sani tak mengungkap apakah PPP akan mengusung Novel sebagai cawapres di Pilpres 2024 nanti, atau tidak. Dia hanya menjelaskan seseorang bisa menjadi capres atau cawapres bila memenuhi juga syarat sosial.

"Di luar syarat konstitusi dan hukum, capres dan cawapres juga perlu syarat sosial, yakni diterima sosoknya oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia yang berbeda-berbeda, baik secara agama, suku maupun bahasa, termasuk berbagai elemen umat Islam, tidak hanya satu elemen umat Islam saja," dia menambahkan

2. PA 212 sebut keinginan Novel maju sebagai cawapres bukan keputusan organisasi

PPP Ungkap Syarat yang Berat Bila Novel Bamukmin Mau Jadi CawapresUmat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12/2018) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ketua umum PA 212, Slamet Ma'arif juga bicara mengenai keinginan Novel untuk maju sebagai cawapres. Slamet tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Monggo saja secara pribadi siapa pun bisa mewacanakan jadi capres atau cawapres, sah-sah saja," ujar Slamet saat dihubungi, Senin (23/8/2021).

Slamet mengatakan PA 212 belum memutuskan akan mengusung dan mendukung siapa di Pilpres 2024 nanti. Dia menilai keinginan Novel untuk maju sebagai cawapres sebagai keinginan pribadi.

"Bukanlah (keinginan PA 212, keinginan pribadi Novel). Secara organisasi (PA 212) belum memutuskan apa-apa. (Pilpres 2024) masih jauh," ucap Slamet.

Baca Juga: Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres, Salim Segaf PKS: Popularitasnya?

3. Novel ngaku mau jadi cawapres, siap miskin

PPP Ungkap Syarat yang Berat Bila Novel Bamukmin Mau Jadi CawapresSigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Sebelumnya, Novel Bamukmin mengaku ingin menjadi calon wakil presiden cawapres di Pilpres 2024 nanti. Novel ingin menjadi cawapres karena hatinya terpanggil.

"Saya terpanggil maju sebagai cawapres karena prihatin dengan ulama yang jadi wapres," kata Novel saat dihubungi, Rabu (18/8).

"Wajib saya maju untuk memerdekakan para ulama, aktivis serta tokoh karena wapres sekarang yang kiai sudah tak berdaya," dia menambahkan.

Novel menjelaskan, menjadi calon presiden (capres) atau cawapres merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk memilih dan dipilih. Pentolan PA 212 ini menambahkan, ingin menjadi cawapres karena Indonesia dikuasai 'pengkhianat' negara. Namun, Novel tak menjelaskan siapa pengkhianat itu.

"Karena saat ini saya melihat rezim ini dikuasai oleh para pengkhianat negara dan Pancasila sampai penegak Pancasila (ulama) dikriminalisasi. Untuk itu saya harus siap berkorban untuk negara dan bangsa. Jangankan tidak digaji sebagai cawapres, bahkan siap miskin habis-habisan," ujarnya.

Baca Juga: Politikus Senior PDIP soal Deklarasi Sahabat Ganjar: Jangan Genit!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya