Jakarta, IDN Times - Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Harris Arthur Hedar menilai, pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB menjadi momentum langka sekaligus penting dalam perjalanan diplomasi Indonesia. Menurutnya, pidato tersebut menampilkan gaya kepemimpinan yang tegas, percaya diri, dan berakar pada kebenaran moral yang universal.
Prabowo disebut tidak tampil dengan kalimat yang berliku, melainkan dengan bahasa yang lugas menyuarakan kebenaran.
Harris secara khusus menyoroti pidato Prabowo yang memakai salam lintas agama. Ia menilai, salam yang umum dipakai di Indonesia ini sederhana namun sarat makna saat dituturkan di pidato internasional.
“Dalam satu tarikan napas, Prabowo memproyeksikan wajah Indonesia sebagai bangsa multikultural, religius, dan toleran. Dunia melihat bahwa Indonesia tidak hanya berbicara soal HAM dan keadilan, tetapi juga menjadi contoh nyata pluralisme yang hidup,” kata Harris dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).