Bencana di NTT Aktivitas Lumpuh, Angin Kencang Masih Melanda Kupang

Jaringan listrik dan telekomunikasi juga terganggu

Jakarta, IDN Times - Bencana alam berupa banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Nusa Tenggara Timur sejak Minggu (4/4/2021) mengakibatkan aktivitas warga lumpuh.

Di Kupang, banyak pohon tumbang dan menutupi jalan. Toko-toko juga masih tutup, dan kantor pemerintahan masih belum beraktivitas karena libur Paskah hari kedua bagi umat Kristen.

"Pohon-pohon tumbang menutupi jalan, saat ini warga fokus membersihkan rumah masing-masing," ujar warga Kupang, Bernardus Tokan, dilansir ANTARA, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTT

1. Listrik dan telekomunikasi terganggu

Bencana di NTT Aktivitas Lumpuh, Angin Kencang Masih Melanda KupangBanjir Bandang NTT (dok. BNPB)

Bernardus yang juga Kepala Biro Perum ANTARA NTT mengungkapkan, jaringan listrik dan telekomunikasi terganggu di Kupang. Hal itu merupakan imbas dari pohon tumbang yang mengenai saluran kabel listrik dan telepon. Transportasi ke luar kota juga lumpuh total.

"Saat ini masih bisa menggunakan genset, tetapi bahan bakarnya semakin menipis. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tutup. Saya perkirakan satu sampai dua jam ke depan sudah sulit berkomunikasi," ujarnya.

Bernardus menyebut, hujan di NTT saat ini sudah reda, tetapi angin kencang masih melanda daerah tersebut.

2. PLN berupaya pulihkan jaringan listrik di NTT

Bencana di NTT Aktivitas Lumpuh, Angin Kencang Masih Melanda KupangSejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021) (ANTARA FOTO/HO/BPBD Flores Timur)

Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih berupaya memulihkan jaringan listrik di NTT. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko, menyebut bahwa hingga Minggu (4/4/2021) malam pihaknya telah menyalakan 82 persen dari total gardu PLN yang terdampak di NTT.

"Hingga Minggu (4/4/2021) malam, total 4.485 gardu atau sebanyak 82 persen gardu terdampak cuaca ekstrem kembali menyala. Kini, lebih dari 643 ribu pelanggan dapat menikmati aliran listrik kembali," ujar Agustinus.

Sebelumnya, pihak PLN memang sudah memutus aliran listrik di lokasi longsor dan banjir, seperti Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Flores TImur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang.

"Aliran listrik di lokasi banjir dan longsor untuk sementara kami hentikan demi keselamatan warga," ujar Agustinus.

3. Bencana di NTT menelan puluhan korban jiwa

Bencana di NTT Aktivitas Lumpuh, Angin Kencang Masih Melanda KupangSejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (ANTARA FOTO/BPBD Flores Timur)

Mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) banjir dan longsor di NTT telah menelan korban meninggal 76 jiwa, luka berat 63 jiwa, dan luka ringan 27 jiwa.

Kemudian, sebanyak 829 kepala keluarga dengan 256 jiwa terdampak, sebanyak 93 unit rumah rusak, dan delapan unit bangunan rusak.

Baca Juga: WALHI Desak Gubernur NTT Tetapkan Status Darurat Bencana

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya