Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTT

Warganet doakan agar NTT cepat pulih #PrayForNTT

Jakarta, IDN Times - Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Nusa Tenggara Timur menjadi duka bagi Indonesia. Hingga Minggu (4/4/2021) malam, jumlah korban jiwa bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 54 orang.

Akibat dari bencana yang melanda NTT itu, warganet memberikan rasa empatinya dengan mengirimkan doa melalui akun media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #PrayforNTT. Bahkan, tagar tersebut sempat menjadi trending topic di Twitter.

Lalu, apa kata warganet soal bencana di NTT ini?

1. Warganet beramai-ramai doakan NTT agar segera pulih

Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTTSalah satu warganet doakan NTT segera pulih (Twitter/@InterindahFC)

Dalam topik #PrayforNTT, banyak warganet yang membanjiri topik tersebut dengan doa agar NTT segera pulih. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu akun Twitter @Fitri_hndyn0792. Dia mengucapkan duka mendalam dan menghaturkan doa untuk para korban.

"Turut berduka cita atas kejadian di NTT. Semoga mereka selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Amin," tulisnya.

Lalu juga ada akun Twitter @Wyanti_ yang ikut mendoakan NTT agar lekas membaik. "Innalillahi wa innalillahi rajiun. Turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di NTT dan sekitarnya. Semoga lekas membaik dan selalu diberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan," tulis dia.

Selain itu, akun @InterindahFC ikut mendoakan NTT dan para korban bencana.

"Ikut merasakan duka cita mendalam atas bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. Semoga semua saudara kita yang terdampak senantiasa dalam lindungan-Nya, pun semoga keadaan lekas membaik untuk semuanya," ujar akun tersebut.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Bibit Siklon Tropis 99S, NTT Terdampak

2. Sebanyak 54 korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di NTT

Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTTANTARA FOTO/Indra

Sebelumnya, tanah longsor di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng terjadi pada Minggu, sekitar pukul 01.00 WITA, ketika daerah setempat diguyur hujan deras serta angin kencang yang berlangsung cukup lama.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan banjir dan tanah longsor, hingga membuat kayu dan batu besar terseret dan menghantam pemukiman warga desa.

Hingga Minggu (4/4/2021) malam tercatat 54 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana alam ini.

"Jumlah korban longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa hingga Minggu sore, ada 54 orang dari sebelumnya 20 orang, sementara ini upaya pencarian masih terus berlangsung di lapangan," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli dikutip dari ANTARA, Minggu (4/4/2021).

3. Pencarian korban masih terus dilakukan akibat banjir bandang

Tagar PrayforNTT Trending, Media Sosial Banjir Doa untuk NTTBanjir Bandang di Flores Timur (Dok. BNPB)

Selain menelan korban jiwa, puluhan rumah di Desa Nele Lamadiken beserta berbagai barang berharga milik warga setempat juga ludes diterjang longsor.

Ia mengatakan saat ini upaya pencarian korban masih terus berlangsung di lapangan, oleh petugas dengan dukungan berbagai elemen masyarakat setempat.

"Ada korban meninggal juga yang ditemukan di Desa Nobo yang berada di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir," kata Agustinus.

Agustinus mengatakan korban banjir bandang yang terjadi di titik lain, yaitu wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur yang ditemukan meninggal juga bertambah satu orang, sehingga menjadi empat orang.

Ia menambahkan pemerintah daerah bersama berbagai elemen masih terus bergerak di lapangan untuk menanggulangi dampak bencana, baik pencarian dan evakuasi korban, maupun penanganan korban yang selamat.

Baca Juga: Wabup: Ratusan Warga Hilang Pascabanjir dan Longsor di Flores Timur

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya