Waspada! Sudah Ada 414 Orang Terinfeksi Omicron di Indonesia

Kemenkes catat 31 kasus Omicron transmisi lokal

Jakarta, IDN Times - Penyebaran varian Omicron di Indonesia mulai masif. Data per Sabtu (8/1/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 414 orang terinfeksi varian Omicron.

Dalam keterangan resminya, Kemenkes menyebut secara keseluruhan, ada 136 orang yang terkonfirmasi terpapar Omicron pada Desember 2021. Sedangkan dari awal 2022 sampai 8 Januari 2022, ada 278 orang yang terpapar Omicron.

1. Banyak kasus Omicron berasal dari perjalanan luar negeri

Waspada! Sudah Ada 414 Orang Terinfeksi Omicron di Indonesiailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menyebut, dari 414 kasus Omicron di Indonesia, banyak yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Hanya 31 kasus saja yang berasal dari transmisi lokal.

"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu, masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin ke luar negeri," tutur Nadia dalam siaran persnya, Minggu (9/1/2022).

Baca Juga: [CEK FAKTA] Orang yang Sudah Divaksin Lebih Mudah Terkena Omicron?

2. Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi

Waspada! Sudah Ada 414 Orang Terinfeksi Omicron di Indonesiailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemenkes menyebut kasus Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Selain itu, varian ini juga mampu menginfeksi orang-orang yang sudah melakoni vaksinasi dosis lengkap.

Alhasil, Nadia meminta semua pihak tetap menjaga protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksin. Hal itu untuk mencegah merebaknya varian Omicron di Indonesia lebih masif.

"Kita harus waspada. Jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi. Jangan sampai tertular dan menularkan," tutur Nadia.

3. Kegiatan 3T mesti diperkuat

Waspada! Sudah Ada 414 Orang Terinfeksi Omicron di IndonesiaOmicron di Indonesia (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemenkes pun mendorong agar 3T (testing, tracing dan treatment) diperkuat kembali, setelah varian Omicron ditemukan di Indonesia pada pertengahan Desember 2021. Jangan sampai, gelombang ketiga terjadi di Indonesia.

"Kita tidak boleh lengha, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India, terjadi juga di Indonesia. Di sana, dalam 10 hari terakhir, terjadi kenaikan tren kasus dari 6 ribu jadi 90 ribu kasus Omicron. Ini yang harus kita hindari," tutur Nadia.

Baca Juga: [UPDATE] COVID-19 Masih Merajalela di AS, dalam Sehari Naik 305.947

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya