Airlangga Temui Prabowo, Bahas Peluang Golkar Berkoalisi ke Gerindra

Golkar pernah berkoalisi dengan Gerindra di pemilu 2014

Jakarta, IDN Times - Manuver politik di antara para elite sudah terjadi sejak Idul Fitri di hari kedua pada Minggu, 23 April 2023 lalu. Salah satunya dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang mendatangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Di dalam keterangan tertulis yang disampaikan oleh Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Sarmudji, pertemuan tersebut turut didampingi oleh Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie. 

Ia pun tak menampik bahwa ada pembicaraan dan komunikasi menyangkut koalisi di antara Golkar dan Gerindra. Pertemuan tersebut, kata Sarmudji, merupakan wujud semangat kebersamaan dan persaudaraan antara Golkar dan Gerindra.

"Partai Golkar terbuka dengan siapapun, termasuk Gerindra (untuk berkoalisi). Apalagi hubungan kedua parpol sudah terjalin baik selama ini. Kalau ada keputusan untuk berkoalisi, Insya Allah kami siap dukung," ungkap Sarmudji di dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, (26/4/2023). 

Golkar dan Gerindra merupakan motor penggerak dari Koalisi Besar. Koalisi ini berencana menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Meski begitu, nasib dari pembentukan Koalisi Besar masih belum jelas hingga saat ini. Sebab, belum ada titik temu sejak kali pertama bertemu di kantor DPP PAN pada 2 April 2023 lalu. 

Apakah Koalisi Besar optimistis dapat terbentuk?

1. Koalisi Besar diharapkan dapat saling dukung dan bekerja sama

Airlangga Temui Prabowo, Bahas Peluang Golkar Berkoalisi ke GerindraKetua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ketika menerima kunjungan dari Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di rumah Kertanegara pada Minggu, 23 April 2023. (www.instagram.com/@prabowo)

Leboh lanjut, Sarmudji mengatakan bahwa Golkar mengaku tetap memperhatikan tujuan dari masing-masing parpol dalam berkoalisi. Ia pun berharap Koalisi Besar dapat saling mendukung dan bekerja sama untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia. 

"Kami akan berusaha untuk menemukan komitmen bersama dan dapat membawa perubahan yang positif bagi masyarakat," kata dia. 

Sementara, di akun media sosialnya, Airlangga hanya menyebut bahwa ia bersilaturahmi dengan Prabowo di kediamannya dalam kapasitas sebagai sesama menteri di Kabinet Indonesia Maju dan ketum parpol. Sebelumnya, Airlangga juga pernah menemui Prabowo di kantornya, Kementerian Pertahanan pada 11 April 2023 lalu. Namun, di dalam unggahan media sosialnya, Airlangga tak menyebut ikut membahas isu politik. 

"Sore ini jelang waktu berbuka, saya bertemu Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di kantor Beliau di Kementerian Pertahanan. Kami membahas sejumlah hal krusial, mulai dari masalah pangan, pengembangan ekonomi dan pertahanan Ibu Kota Negara Nusatara," demikian yang ditulis oleh Airlangga di akun Instagramnya. 

Baca Juga: Waketum Golkar: Kalau Mau RI-1, PDIP Gak Usah Gabung Koalisi Besar

2. Gerindra tak tutup peluang untuk berkoalisi dengan Golkar

Airlangga Temui Prabowo, Bahas Peluang Golkar Berkoalisi ke GerindraAnggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman (Youtube.com/DPR RI)

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, tak menampik bahwa pertemuan Aburizal Bakrie, Airlangga dan Prabowo turut membahas isu kebangsaan. Ia juga menyebut ada poin yang dibahas yang menyangkut pembentukan koalisi. 

"Pastilah membicarakan soal-soal kebangsaan ya dan juga pasti ada tipis-tipis atau agak tebal bicara soal koalisi ke depan dalam waktu dekat ini," ujar Habiburokhman di Jakarta Timur pada Selasa kemarin.

Namun, ia mengaku belum disosialisasikan terkait isi pertemuan tersebut. Ia menyebut bila ada keputusan yang signifikan maka para jubir akan dipanggil. 

Ketika ditanyakan soal peluang bergabungnya KIB dengan KKIR, pria yang juga menjabat anggota komisi III DPR itu tak menampik hal tersebut bisa saja terjadi. 

"Sangat mungkin (dibentuk koalisi baru). Apakah KIB (bergabung) secara utuh atau (sebagian) di dalamnya. Itu sangat mungkin sekali," tutur dia. 

3. Golkar pernah berkoalisi dengan Gerindra pada pemilu 2014

Airlangga Temui Prabowo, Bahas Peluang Golkar Berkoalisi ke GerindraMantan Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie ketika ikut berkampanye di pemilu 2014 bersama Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (ANTARA FOTO)

Peristiwa Golkar berkoalisi dengan Gerindra sudah pernah terjadi pada pemilu 2014. Ketika itu, Golkar yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie memilih melabuhkan dukungan ke pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Tetapi, dukungan Golkar itu tidak bulat. 

Sebagian kecewa dengan sikap Aburizal yang memilih mendukung Prabowo. Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengungkapkan, pihaknya menghargai hasil keputusan yang diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar beberapa waktu lalu. Salah satu hasil keputusan rapimnas adalah memberikan mandat kepada Aburizal Bakrie untuk menjalin pendekatan dengan parpol lain guna membangun koalisi.

"Khusus mandat ini, oleh DPP, arah koalisi ke Gerindra adalah dengan capres Prabowo. Dalam semangat itulah, kami pada siang hari ini mengundang saudara sekalian, memperkuat putusan yang telah diambil DPP, yakni berkoalisi dengan Gerindra," kata Akbar di Kantor DPP Golkar pada Mei 2014 lalu.

Akbar mengungkapkan, ada sejumlah pertimbangan bahwa pihaknya menyetujui keputusan Aburizal. Pertama, Gerindra dianggap memiliki kesamaan platform, visi, dan misi dalam membangun Indonesia sejahtera, yakni menjadikan Indonesia negara yang kuat, adil, dan sejahtera. Kedua, Gerindra dinilai memiliki visi pembangunan lima tahunan yang efektif guna memberantas korupsi dan meningkatkan kedaulatan pangan dan energi. "Tidak ada keragu-raguan terhadap arah koalisi Partai Golkar. Dengan semangat itu, Wantim sebagai bagian tidak terpisahkan pada hari-hari yang akan datang (memberikan dukungan) dalam menyukseskan parpol yang tergabung dalam koalisi, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Golkar. Tentu semakin mantap dukungan itu," kata dia lagi.

Di tempat terpisah, sejumlah kader yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI) menggelar rapat terpisah di kawasan SCBD, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa siang. Setidaknya ada sekitar 30 orang yang ikut dalam rapat tersebut. Mereka berasal dari sejumlah elemen sayap Partai Golkar, yakni Soksi, AMPG, MKGR, dan Kosgoro.

Rapat yang berlangsung selama lebih kurang 90 menit itu menyatakan sikap untuk mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf "JK" Kalla. Salah satu inisiator, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan alasan kekecewaannya kepada Aburizal.

"Kami menangkap bahwa ada rasa gundah dan bingung, dan pertanyaan keluar dari kader muda Partai Golkar dalam penetapan keputusan dukungan Prabowo-Hatta. Banyak yang bingung tidak mengerti, apalagi jika dikaitkan dengan hasil rapimnas yang menurut mereka tidak sesuai dengan hasil rapimnas," ujarnya ketika itu.

Baca Juga: Waketum Golkar Akui JK Beri Arahan Agar KIB Gabung ke Koalisi Anies

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya