Anies Sentil Kualitas Demokrasi Menurun: RI di Medsos Disebut Wakanda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menyentil kondisi demokrasi di Indonesia akhir-akhir ini yang menurutnya mengalami penurunan. Salah satu indikatornya yaitu warganet di media sosial mulai melakukan pembatasan terhadap diri sendiri ketika hendak membicarakan situasi di Tanah Air. Alih-alih menyebut kondisi di Indonesia, warganet kerap menggambarkan kritik mereka terjadi di negara ilusi bernama Wakanda atau Konoha.
"Demokrasi itu bukan soal ada pemilu atau tidak. Tetapi, Demokrasi itu nilai-nilai yang tumbuh di dalam masyarakat di mana aspirasi bisa diproses melewati proses politik tanpa ada rasa takut, tanpa ada tekanan dan nantinya bisa menjadi keputusan-keputusan yang dilaksanakan dalam kedamaian. Ini yang sering kali kita lihat menjadi masalah," ungkap Anies ketika menyampaikan ide dan gagasannya di dalam Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI), Depok pada Selasa (29/8/2023).
"Di media sosial, masih banyak sekali yang menyebut (Indonesia) Konoha, Wakanda. Apa artinya? Ini menunjukkan ada self censorship," tutur dia lagi.
Ia menambahkan ada pula pembicaraan mengenai kondisi kota yang paling banyak terkena polusi udara di dunia bernama Lahore di Pakistan. Publik di Tanah Air kemudian mengkritik Lahore di media sosial. Lahore memang sempat menjadi kota paling tercemar udaranya di dunia, namun peristiwa itu terjadi pada 2022 lalu.
Warganet ingin menyentil kondisi udara di Jakarta. Tetapi, karena mereka khawatir bisa diproses hukum dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), maka digunakan nama kota yang lain.
"Ini merupakan tanda yang tidak sehat. Ada dua sistem di dunia ini, demokratik dan non demokratik. Yang non demokratik, pilarnya adalah fear atau rasa takut. Sedangkan, yang demokratik pilarnya adalah trust. Demokrasi mengandalkan keterbukaan dan di bawahnya ada pilar kepercayaan," ujarnya.
1. Anies bakal prioritaskan agar publik bisa kembali bebas berbicara tanpa rasa takut
Lebih lanjut, Anies mengatakan situasi Indonesia sebagai negara demokrasi yang malah diliputi ketakutan saat menyampaikan pendapat dianggap sudah tidak sehat. Ia berjanji seandainya terpilih sebagai presiden, kebebasan berbicara akan menjadi prioritasnya untuk dikembalikan.
"Ini akan menjadi prioritas yang harus kita bereskan pada 2024 mendatang. Harus!" kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Langkah konkret yang bakal ditempuh Anies yaitu menghapus pasal-pasal karet di dalam UU ITE yang dapat mengancam kebebasan berekspresi. "Pasal-pasal itu justru seharusnya bisa melindungi kebebasan berekspresi bukan malah menghalangi kebebasan berekspresi," tutur dia.
UU ITE, kata Anies, sering kali dilihatnya malah meredam kebebasan berekspresi. Ia memberikan contoh membagikan pengalaman soal kualitas pelayanan di sebuah bengkel bisa jadi amunisi untuk dilaporkan ke polisi dengan dalih pencemaran nama baik.
"Ini baru pelayanan bengkel, bukan layanan pemerintah. Bahkan, pelayanan rumah sakit pun juga begitu," ujarnya lagi.
Baca Juga: Anies: Tiap Kritik Rakyat Seharusnya Dijawab Data, Bukan Dilaporkan Polisi
2. Anies berjanji akan berusaha memberantas korupsi agar tercipta pemerintahan yang baik
Editor’s picks
Gagasan lain yang disampaikan Anies untuk dapat menciptakan pemerintahan yang baik yakni memberantas korupsi. Ia mengidentifikasi ada tiga jenis korupsi.
"Korupsi karena kebutuhan, korupsi karena keserakahan, dan korupsi karena sistem," ungkap Anies.
Ia menjelaskan korupsi karena kebutuhan dipicu karena ketimpangan nominal gaji dengan biaya hidup. "Gaji yang diterima hanya cukup untuk 15 hari. 15 hari sisanya tidak cukup. Ini harus dicari solusi sampai kapan korupsi karena kebutuhan. Sistem renumerasinya harus diperbaiki," katanya.
Sementara, dalam pandangan Anies, korupsi karena keserakahan bisa dihentikan dengan cara hukuman yang dapat membuat koruptor jera. Sebaliknya, bila hukuman tidak mampu membuat koruptor jera, maka praktik korupsi dipicu keserakahan akan terus berulang.
"Apa hukuman paling menjerakan dalam praktik korupsi? Dimiskinkan! Diambil dan disita hartanya. Karena itu yang paling ditakuti koruptor. Pemiskinan ini harus dan ini lah yang menjadi pegangan bagi kita semua," tutur dia lagi.
Sedangkan, korupsi yang dipicu oleh sistem maka dapat diperbaiki dengan perbaikan sistem. Ia mengatakan perbaikan tidak cukup berhenti di penangkapan dan pencegahan.
"Tapi, akarnya harus ditangani yaitu need, greed dan sistem," kata dia.
3. Anies berjanji bakal menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan
Sementara, ide lain yang dibawa oleh Anies yakni pembangunan ekonomi di Tanah Air juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Menurutnya, kedua aspek itu harus berjalan beriringan.
"Artinya, semua kebijakan yang dibuat harus memasukan unsur sustainbility di dalam formulasi dan eksekusi. Karena itu masalah lingkungan hidup sangat penting," ujar Anies.
Ia pun mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sudah dihadapkan pada krisis iklim. Situasi itu kini mengancam dan menyebabkan wilayah-wilayah di Tanah Air permukaan tanahnya akan menurun. Sebaliknya, air laut akan meningkat dan dikhawatirkan menenggelamkan wilayah-wilayah di Tanah Air.
Anies kemudian menunjukkan peta berisi data dari ahli Geodesi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bahwa 1 dari 5 kabupaten di Tanah Air terancam tenggelam.
Baca Juga: Anies: Polusi Udara di Jakarta Berasal dari Cerobong PLTU