Kasus ISPA Naik Gegara Polusi Udara, Heru Imbau Balita Pakai Masker
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta agar anak-anak di Ibu Kota menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah seiring kualitas udara yang buruk.
Hal ini diungkapkan Heru usai mengikuti Rapat Terbatas Peningkatan Kualitas Udara Jabodetabek di Istana Merdeka, Senin (28/8/2023).
"Kami mengimbau anak-anak kecil, kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker," ujar Heru.
1. ISPA Naik sampai 31 persen
Heru mengakui, penyakit infeksi pernapasan di DKI Jakarta naik 24 sampai 31 persen karena polusi udara. Kenaikan kasus ini juga dialami oleh para balita di Jakarta.
"Bahwa memang benar (penyakit) ISPA ada kenaikan sedikit 24 sampai 31 persen khususnya balita," ujarnya.
Baca Juga: Respons Heru Budi soal Semprot Air Tak Efektif Atasi Polusi Udara DKI
2. Penyakit karena polusi udara telan biaya Rp10 triliun
Editor’s picks
Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, polusi udara membuat BPJS Kesehatan harus mengucurkan biaya sebesar Rp10 triliun untuk mengobati penyakit pernapasan.
Budi menerangkan, ada enam penyakit gangguan pernapasan, mulai dari pneumonia atau infeksi paru, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), asma, kanker paru, tuberkulosis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
"Kita laporkan bahwa keenam penyakit yang disebabkan gangguan pernapasan ini beban BPJS-nya Rp10 triliun," kata Budi.
3. Penyebab penyakit pernapasan sebagian besar dari polisi udara
Budi mengatakan, enam penyakit pernapasan tersebut memang disebabkan berbagai faktor. Namun berdasarkan temuan dari Kemenkes, biang kerok dari penyakit tersebut adalah polusi udara.
"Penyebabnya banyak, yang paling dominan adalah polusi udara itu antara 24 - 34 persen dari tiga penyakit utama tadi, pneumonia, ISPA dan asma," katanya.
Baca Juga: Jokowi Ingin Penanganan Polusi Udara Berbasis Kesehatan Masyarakat