Cak Imin Sampaikan Hasil Ijtima Ulama, Minta Capres Diumumkan Maret 

Partai Gerindra bakal pertimbangkan permintaan PKB

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengakui sebelum meresmikan rumah Sekretariat Bersama, Muhaimin Iskandar menemui Prabowo Subianto di kediaman pribadinya pada Senin pagi, (23/1/2023). Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyampaikan rekomendasi Ijtima Ulama Nusantara yang digelar di Hotel Millennium pada 13 Januari 2023-14 Januari 2023 lalu.

Salah satu isi rekomendasinya yakni, para kiai mendorong agar sebelum Ramadan, koalisi Gerindra-PKB telah mengumumkan pasangan capres-cawapres. Menurut Muzani, Prabowo mendengarkan penjelasan Cak Imin soal hasil ijtima dengan seksama.

"Pak Muhaimin memang menceritakan hasil Ijtima Ulama Nusantara kepada Pak Prabowo yang mengharapkan agar koalisi Gerindra-PKB sudah ada keputusan sebelum bulan puasa, karena Ramadan adalah hari di mana harapannya menjadi tempat untuk melakukan konsolidasi," ungkap Muzani di rumah Sekber PKB-Gerindra, Jakarta Pusat, pada siang tadi.

Ia menambahkan, bahwa Prabowo menghormati dan mempertimbangkan dengan serius hasil Ijtima Ulama tersebut. Prabowo, kata Muzani, langsung mengangkat dua jari sebagai tanda menghormati dan menjunjung tinggi hasil ijtima ulama tersebut. 

Namun, Prabowo tak langsung memenuhi permintaan Cak Imin itu. Agenda hari ini hanya meresmikan sekber Gerindra-PKB tanpa mengumumkan sosok pasangan capres-cawapres. 

Menurut Muzani, Prabowo tak bisa langsung menindaklanjuti harapan Cak Imin tersebut. Sebab, Prabowo baru mendengar dari Cak Imin mengenai hasil Ijtima Ulama pada pagi tadi. 

"Mungkin pada waktunya beliau mungkin akan membicarakan barang kali di internal dengan kami-kami ini. Harapan kami memang di bulan puasa atau pertengahan Maret sudah terkonsolidasi semua," katanya. 

Apakah ini berarti Gerindra setuju untuk menjadikan Cak Imin sebagai cawapres di pemilu 2024?

1. Gerindra hormati hasil Ijtima Ulama, tak langsung tindak lanjuti rekomendasinya

Cak Imin Sampaikan Hasil Ijtima Ulama, Minta Capres Diumumkan Maret Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat bergandengan tangan dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (www.instagram.com/@dpp_pkb)

Sementara, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, partai tempatnya bernaung menghormati Ijtima Ulama PKB. Meski begitu, Gerindra menyerahkan keputusan akhir kepada Prabowo soal pasangan capres dan cawapres untuk didaftarkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Yang penting sekarang Gerindra dan PKB semakin baik dan solid dalam membangun kebersamaan, kebangsaan, persahabatan dan kerja-kerja konkret," ungkap pria yang akrab disapa Ariza di Sekber Gerindra-PKB pada siang tadi. 

Ia pun tak menampik pembicaraan soal hasil Ijtima Ulama Nusantara turut dibahas saat Prabowo dan Cak Imin gelar pertemuan tertutup di dalam Sekber. "Ya, pokoknya ada. Tapi, untuk waktunya nanti kita serahkan kepada beliau berdua," tutur dia. 

Masing-masing partai bersikukuh ketua umumnya yang diajukan sebagai capres pada pemilu 2024. Gerindra sudah sepakat mengikuti ketentuan rakernas bahwa Prabowo lah yang diajukan menjadi capres pada 2024 mendatang. PKB pun juga memberikan mandat kepada Cak Imin untuk maju sebagai capres. 

Baca Juga: Gerindra-PKB Resmikan Sekber, Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo?

2. Hasil survei LSI menunjukkan pemilih PKB mayoritas lebih tertarik ke Ganjar dibanding Cak Imin

Cak Imin Sampaikan Hasil Ijtima Ulama, Minta Capres Diumumkan Maret Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 7-11 Januari 2023. (Tangkapan layar rilis resmi)

Sementara, berdasarkan hasil suvei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 dengan melibatkan 1.221 responden, menunjukkan elektabilitas Cak Imin masih tergolong rendah. Dalam simulasi 10 nama capres, elektabilitas Cak Imin tak menyentuh angka 1 persen. Elektabilitasnya ada di angka 0,8 persen. 

Sedangkan, Ganjar, berada di puncak elektabilitas dengan angka 29,2 persen. Di sisi lain, bila dicek pada preferensi pemilih PKB pada 2019 lalu, hanya ada 5,7 persen. Mayoritas pendukung PKB memilih sosok Ganjar Pranowo. Angkanya mencapai 49,1 persen. 

Sementara, hanya 3,1 persen responden pendukung PDI Perjuangan yang bakal mendukung Puan Maharani. Sebanyak 48,1 persen pendukung PDIP mendukung Ganjar sebagai capres pada pemilu 2024.

3. Cak Imin akui harus realistis bila ingin maju jadi capres pada pemilu 2024

Cak Imin Sampaikan Hasil Ijtima Ulama, Minta Capres Diumumkan Maret Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) saat menyambut kedatangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan depan) di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022) malam. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Sementara, Cak Imin menyadari elektabilitasnya di sejumlah lembaga survei tidak tinggi. Maka, pada 2022 lalu, Cak Imin pernah mengatakan bahwa PKB harus realistis dalam semua faktor di pilpres 2024. Salah satunya, PKB harus realistis terhadap capres yang bakal diusung. 

Oleh sebab itu, Cak Imin juga membuka peluang menggelar muktamar baru untuk mengganti keputusan Muktamar PKB sebelumnya yang menyatakan dirinya menjadi Capres 2024. Pernyataan itu disampaikan Cak Imin terkait kemungkinan dirinya bukan menjadi capres, melainkan calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

"Ya kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan, baru saya bikin muktamar untuk mengubah," ujar Cak Imin di gedung DPP PKB pada November 2022 lalu.

Baca Juga: Buka Ijtima Ulama Nusantara, Wapres: Gus Dur Jadi Presiden karena PKB

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya