Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Senin 27 Maret 2023

Tingkat vaksinasi booster di masyarakat masih rendah

Jakarta, IDN Times - Memasuki hari kelima Ramadan 2023, kematian yang disebabkan COVID-19 masih ditemukan. Dalam 24 jam terakhir, satgas penanganan COVID-19 mencatat ada enam pasien yang meninggal.

Terbanyak berada di Jawa Tengah yakni 5 pasien. Dengan adanya penambahan tersebut, maka akumulasi pasien yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 161 ribu jiwa. 

Sedangkan, kasus harian bertambah 329 dalam waktu 24 jam. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air sejak Maret 2020 mencapai 6.744.362. 

Sedangkan, pasien yang sembuh bertambah 430. Maka, akumulasi pasien yang berhasil pulih dari COVID-19 mencapai 6.578.937. 

Kasus aktif pun masih tergolong tinggi meski pemberian vaksin booster sudah masuk ke booster kedua. Kasus aktif tercatat mencapai 4.425. Angka ini menandakan jumlah pasien yang tengah dirawat atau menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi virus Sars-CoV-2. 

Lalu, berapa banyak vaksin booster yang diterima oleh masyarakat dalam waktu 24 jam terakhir?

1. Kasus harian tertinggi COVID-19 ditemukan di DKI Jakarta

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Senin 27 Maret 2023Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara, berdasarkan data dari satgas penanganan COVID-19, jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 dalam 24 jam mencapai 5 orang di Jawa Tengah. Sedangkan, satu pasien lainnya ditemukan meninggal di Jawa Timur. 

Kasus harian tertinggi masih ditemukan di DKI Jakarta yakni mencapai 137 orang. Sebanyak 77 orang dilaporkan terinfeksi COVID-19 di Jawa Barat dan 30 orang terinfeksi di Jatim. 

Baca Juga: LaporCovid-19 Sebut Ada Jual-Beli Vaksin Booster, Ini Respons Kemenkes

2. Tingkat vaksin booster di masyarakat semakin rendah

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Senin 27 Maret 2023ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, berdasarkan data satgas penanganan COVID-19, jumlah masyarakat yang bersedia menerima vaksin semakin rendah. Untuk vaksin lengkap dosis kedua saja dalam 24 jam, hanya diterima 1.276 orang.

Maka, akumulasi jumlah penduduk Indonesia yang sudah divaksin dua dosis mencapai 174.851.388. Padahal, di awal peluncuran program vaksinasi, pemerintah menargetkan bisa memberikan vaksin COVID-19 ke 234.666.020. Masih kurang 59,8 juta warga lainnya yang belum menerima vaksin dosis kedua. 

Angkanya semakin kecil ketika dibuka vaksin booster dosis pertama dan kedua. Berdasarkan data, vaksin booster dosis pertama dalam sehari hanya diterima 7.877. Maka, akumulasi yang telah menerima vaksin booster pertama mencapai 68.614.687. 

Sedangkan, vaksin booster dosis kedua diterima oleh 8.959 orang dalam kurun waktu 24 jam. Maka, akumulasi penerima vaksin booster kedua mencapai 3.069.559.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merencanakan vaksin dosis keempat nantinya akan diberikan secara berbayar bagi masyarakat mampu. Sedangkan, masyarakat yang kurang mampu akan di-cover melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

Budi menyebut harga vaksin booster kedua direncanakan tidak lebih dari Rp100 ribu per dosisnya. Namun biaya tersebut belum termasuk ongkos dan biaya lain-lain. 

"Per 24 Januari Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan pembaruan booster kedua bagi masyarakat umum di atas 18 tahun. Vaksinasi booster kami siapkan, setelah transisi selesai, vaksin ini harganya di bawah Rp100 ribu belum pakai ongkos," kata Budi pada Februari 2023 lalu. 

Namun, belum diketahui kapan kebijakan tersebut efektif berlaku. 

3. Daftar sebaran akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Senin 27 Maret 2023Ilustrasi vaksin (Dok. ANTARA FOTO)

Berikut daftar lengkap akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi per Senin (27/3/2023):

Aceh: 44.903 kasus
Sumatra Utara: 163.777 kasus
Sumatra Barat: 105.682 kasus
Riau: 154.961 kasus
Jambi: 39.430 kasus
Sumatra Selatan: 85.194 kasus
Bengkulu: 29.877 kasus
Lampung: 78.279 kasus
Bangka Belitung: 67.253 kasus
Kepulauan Riau: 72.042 kasus
DKI Jakarta: 1.545.679 kasus
Jawa Barat: 1.238.376 kasus
Jawa Tengah: 656.582 kasus
DI Yogyakarta: 230.611 kasus
Jawa Timur: 638.828 kasus
Banten: 367.210 kasus
Bali: 172.795 kasus
NTB: 37.340 kasus
NTT: 97.489 kasus
Kalimantan Barat: 67.778 kasus
Kalimantan Tengah: 59.396 kasus
Kalimantan Selatan: 88.938 kasus
Kalimantan Timur:  214.565 kasus
Kalimantan Utara: 46.174 kasus
Sulawesi Utara: 54.400 kasus
Sulawesi Tengah: 63.095 kasus
Sulawesi Selatan: 148.768 kasus
Sulawesi Tenggara: 26.584 kasus
Gorontalo: 14.080 kasus
Sulawesi Barat: 16.064 kasus
Maluku: 18.992 kasus
Maluku Utara: 14.885 kasus
Papua: 51.284 kasus
Papua Barat: 33.051 kasus.

Total kasus secara nasional: 6.744.362

Baca Juga: Usai Pandemik COVID-19, Vaksin IndoVac Diubah Jadi Vaksin Multi-strain

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya