Deretan Penghargaan yang Diterima Nurdin Abdullah Sebelum Kena OTT KPK
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah (kiri) usai dilantik pada 2018 lalu (www.sulselprov.go.id)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Publik terkejut ketika mengetahui Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat malam, 26 Februari 2021. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan Nurdin ditangkap bersama lima orang lainnya.
"Betul, hari Jumat tanggal 26 Feb 2021 tengah malam KPK melakukan giat tangkap tangan pelaku korupsi di wilayah Sulsel. Kami masih bekerja belum dapat memberikan penjelasan detail siapa saja dan dalam kasus apa," ujar Nurul kepada media pada Sabtu (27/2/2021).
Publik kecewa Nurdin tersangkut kasus korupsi lantaran ia kerap menerima penghargaan sebagai tokoh antirasuah sejak menjabat sebagai Bupati Bantaeng. Bahkan, pada 2017 ia pernah diganjar penghargaan dari Perkumpulan Bung Hatta Anticorruption Award (BHACA).
Namun, Nurdin juga pernah menerima sederet penghargaan lainnya selama ia menjabat sebagai Bupati Bantaeng dan Gubernur Sulsel. Apa saja itu?
Baca Juga: Total Kekayaan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Rp51,35 Miliar
1. Nurdin Abdullah pernah diganjar penghargaan kepala daerah teladan
(Humas Pemprov Sulawesi Selatan)Penghargaan sudah banyak diraih oleh Nurdin sejak ia duduk sebagai Bupati Bantaeng. Ia dinilai berhasil mengubah perekonomian Bantaeng menjadi pesat dan mengerek pendapatan warga lokal.
Oleh sebab itu, Tempo pada 2017 lalu memberikan penghargaan kepada Nurdin sebagai salah satu kepala daerah teladan. Pada waktu itu ada 10 kepala daerah termasuk Nurdin yang dipilih oleh PT Tempo Inti Media Tbk. Selain Nurdin, ada pula Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Bupati Batang Jawa Tengah, Yoyok Rido Sudibyo, hingga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Pemimpin redaksi Majalah Tempo, Arif Zulkifli, mengatakan semula tradisi pemilihan kepala daerah teladan sejak 2008 lalu. Semula, pemilihan kepala daerah dilakukan setahun sekali. Tetapi, formatnya diubah menjadi 3-4 tahun sekali untuk meningkatkan kualitas pemenang penghargaan.
"Harapannya pemilihan kepala daerah baru bisa memilih pemimpin-pemimpin yang baru," ujar Arif ketika itu.
Ia menjelaskan dalam pemilihan kepala daerah teladan itu, Tempo turut menggandeng beberapa institusi seperti Komite Pemantau Kepala Daerah, KPK, hingga PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan).
Selain itu, ada pula penghargaan yang diterima pada 2020 lalu yakni Good Governance Award dari Muslim Choice Award. Penghargaan diberikan di Studio Auditorium TVRI. Nurdin ketika itu mengatakan tidak ingin cepat puas lantaran diganjar penghargaan tersebut.
"Ini kami persembahkan untuk masyarakat Sulsel. Tapi ini sebagai bentuk dorongan untuk kita terus berbuat,” ujar Nurdin pada tahun lalu.
Baca Juga: [BREAKING] Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK
2. Nurdin juga diberi penghargaan dari Menkum HAM atas penanganan COVID-19 yang baik
Editor’s picks
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah diberi penghargaan oleh Menkum HAM terkait penanganan COVID-19 (www.sulsel.kemkumham.go.id)Di masa pandemik, Nurdin juga sempat diberi penghargaan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly pada November 2020 lalu. Ia dinilai aktif dalam mencegah penyebaran COVID-19 di dalam Lapas Perempuan Sungguminasa.
Dikutip dari situs resmi Kemenkum HAM, penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Harun Sulianto, kepada Gubernur Nurdin Abdullah pada 4 November 2020 lalu di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Yasonna mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas peran serta Gubernur Sulsel dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 dengan memberikan bantuan APD dan tes rapid, serta perawatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Lapas Perempuan Sungguminasa. Menkum HAM juga mengucapkan terima kasih karena Nurdin dinilai ikut memberikan perhatian kepada petugas lapas dengan menyediakan fasilitas perawatan serta isolasi mandiri.
3. Nurdin juga pernah diundang KPK sebagai pembicara di hari antikorupsi sedunia pada 2020
Humas Pemprov SulselNurdin juga pernah dipercaya menjadi pembicara oleh KPK pada hari antikorupsi tahun 2020. Ketika itu, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata berharap dengan mengundang kepala daerah yang dinilai melakukan terobosan dalam pemberantasan korupsi bisa memberikan solusi penanganan rasuah di daerah.
Nurdin pun mengucapkan terima kasih karena KPK kembali memberikan kepercayaan kepadanya. "Izin, kami dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang mempercayai kami dalam memberikan kontribusi pemikiran di Komisi Pemberantasan Korupsi," ujarnya ketika itu.
Menurutnya, salah satu poin penting yang wajib dilakukan setiap kepala daerah yaitu memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan prima dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota. "Tentu kami berharap apa yang selama ini kami lakukan merupakan kewajiban pemerintah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan pelaku usaha," tutur dia lagi.
4. Nurdin Abdullah diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut
Ilustrasi gedung KPK (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)Sementara, usai terjaring dalam OTT KPK, Nurdin langsung diterbangkan ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih. Petugas KPK yang berjumlah 9 orang dikawal Brimob Polda Sulsel membawa Nurdin ke klinik.
Di sana, ia pemeriksaan swab antigen. Selanjutnya diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
Plt juru bicara KPK, Ali Fikri membenarkan Nurdin ikut terjaring dalam OTT komisi antirasuah pada Jumat malam kemarin. Namun, ia belum mau berkomentar banyak soal kasus apa yang menjerat Nurdin. Ia meminta media menunggu rilis resmi dari KPK.
"Tunggu saja rilis resminya," kata Ali pada hari ini.
Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Ini Profil Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Topik:
Berita Terkini Lainnya
