Direksi Angkasa Pura II yang Terjaring OTT Adalah Direktur Keuangan

Ia tercatat bergabung di AP II sejak 2015

Jakarta, IDN Times - Akhirnya terungkap juga siapa petinggi Angkasa Pura II yang diciduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan informasi dari seorang penegak hukum, pejabat itu adalah Andra Y Agussalam yang kini duduk sebagai Direktur Keuangan. Ia diciduk oleh tim penyidik institusi antirasuah di salah satu lokasi di Jakarta Selatan bersama dengan empat orang lainnya. 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan empat orang sudah berada di gedung Merah Putih untuk dimintai keterangan. 

"Empat orang ini berasal dari unsur jajaran direksi di BUMN AP 2, kemudian ada pegawai dari BUMN yang lain, PT INTI (Industri Telekomunikasi) Persero dan pihak-pihak lain yang terkait di lokasi," kata Febri ketika ditemui di gedung KPK pada Kamis dini hari (1/8). 

Mantan aktivis antikorupsi itu menjelaskan ada pula dari lima orang tersebut yang diamankan di sebuah pusat perbelanjaan tak lama usai terjadi transaksi penyerahan duit. Lalu, untuk apa duit itu diserahkan antar pejabat tinggi BUMN? Berapa nominal duit yang ditemukan dari lokasi? 

1. Transaksi penyerahan uang dilakukan terkait proyek yang dikerjakan di PT Angkasa Pura 2

Direksi Angkasa Pura II yang Terjaring OTT Adalah Direktur Keuangan(Ilustrasi pemberian uang suap) IDN Times/Sukma Shakti

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan suap diduga diserahkan terkait proyek tengah dikerjakan oleh BUMN PT INTI di PT Angkasa Pura 2. Namun, ia mengaku belum mengetahui proyek apa yang dikerjakan oleh PT INTI di perusahaan plat merah tersebut. Informasi lebih detail baru disampaikan dalam pemberian keterangan pers yang berlangsung Kamis (1/8) di gedung KPK. 

Baca Juga: [BREAKING] KPK Jaring Direksi PT Angkasa Pura II Dalam OTT ke-10

2. Dari lokasi OTT, ditemukan duit senilai Rp1 miliar

Direksi Angkasa Pura II yang Terjaring OTT Adalah Direktur KeuanganANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara, dari lokasi OTT di Jakarta, penyidik KPK menemukan duit dalam mata uang Singapura senilai SGD$90 ribu atau setara Rp1 miliar. 

"Proses penghitungan uang itu masih berjalan," kata Febri pada dini hari tadi. 

Ia turut menyampaikan penyidik masih terus menggali keterangan mengenai apakah transaksi antara BUMN ini sudah pernah terjadi sebelumnya, atau ini baru kali pertama terjadi.

3. Andra masuk ke Angkasa Pura sejak 2015 lalu

Direksi Angkasa Pura II yang Terjaring OTT Adalah Direktur Keuangan(Andra Y. Agussalam Direktur Keuangan PT Angkasa Pura 2) www.angkasapura2.co.id

Berdasarkan informasi yang ada di situs resmi Angkasa Pura II, Andra diketahui mulai diangkat sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: SK-08/MBU/01/2015 tanggal 15 Januari 2015. Apabila melihat rekam jejak dan pengalaman Andra sungguh ciamik. 

Lahir di Jakarta pada 24 Maret 1964, Andra pernah memulai karier sebagai staf officer di Bank Rakyat Indonesia di New York, Amerika Serikat pada periode 1990-1991. Kemudian, kariernya terus merangkak naik hingga ia menjadi Direktur di BLU TransJakarta Busway pada periode 2002-2008. Sebelum bekerja di PT Angkasa Pura II, Andra menjadi Direktur Administrasi dan Keuangan di perusahaan plat merah lainnya yakni PT LEN Industri periode 2008-2015. 

Apabila ditelusuri harta kekayaan yang dimiliki oleh Andra, nominalnya fantastis mencapai Rp28,6 miliar. Berdasarkan infomasi dari KPK, data berupa harta kekayaan itu dilaporkan oleh Andra pada Desember 2017 lalu. 

Harta paling besar berasal dari rumah dan tanah. Andra melaporkan memiliki tiga rumah dan tanah yang berlokasi di Jakarta. Selain itu, ada pula satu rumah dan tanah di area Bogor. Totalnya mencapai Rp20 miliar. 

Harta itu belum ditambah dua kendaraan mewah Toyota Alphard dan Mercedes Benz E400 di dalam pundi-pundinya. Andra juga memiliki dua kendaraan roda empat lainnya yakni Honda Jazz keluaran tahun 2013 dan Mazda Mazda 2 produksi tahun 2017. 

4. Andra Bukan Direksi BUMN pertama yang ditangkap oleh KPK

Direksi Angkasa Pura II yang Terjaring OTT Adalah Direktur Keuangan(Direktur Teknologi dan Produksi PT Kraktau Steel Wisnu Kuncoro) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

BUMN dan praktik korupsi seolah saling melekat satu dengan yang lain. Tim penyidik KPK bukan kali pertama menciduk petinggi BUMN melalui operasi senyap. 

Sebelumnya, penyidik KPK menangkap eks Direktur Produksi dan Teknologi PT Krakatau Steel, Wisnu Kuncoro pada (22/3) lalu. Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan Wisnu menerima suap dari pihak swasta senilai Rp20 juta. Kini, kasusnya sudah bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. 

Baca Juga: [BREAKING] Direktur Krakatau Steel Wisnu Kuncoro Sering Terima Uang?

Topik:

Berita Terkini Lainnya