Ditelikung Cak Imin, AHY Akhirnya Memaafkan Anies dan Move On

Demokrat segera bahas soal koalisi

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya buka suara terkait prahara penetapan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.

AHY memilih memaafkan Anies dan move on dengan mencari calon mitra dari koalisi lain. Hal itu disampaikan AHY usai menggelar rapat tertutup dengan sejumlah petinggi Demokrat di kantor DPP, Senin (4/9/2023). 

"Mari kita songsong perjalanan politik yang baru dengan hati yang bersih, niat, cara dan tujuan yang baik. Pertama, tentu dengan memberi maaf kepada siapa pun yang telah menyakiti kita baik secara langsung maupun tidak langsung," ungkap AHY dalam pidatonya, siang ini. 

"Semoga kita bisa memaafkan meskipun tidak bisa begitu saja melupakan," tutur dia, lagi. 

AHY kemudian mengajak kader Demokrat di seluruh wilayah Indonesia, untuk membuka lembaran baru ke depan. "Kita harus segera move on!" ujarnya. 

Mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) itu secara resmi mengatakan, mulai hari ini Demokrat akan menyambut peluang-peluang dari parpol lain yang akan masuk berkoalisi. Lalu, ke mana Demokrat akan berlabuh?

1. Demokrat terbuka untuk berkoalisi dengan parpol lain yang memiliki kesamaan cara pandang soal perubahan

Ditelikung Cak Imin, AHY Akhirnya Memaafkan Anies dan Move OnAgus Harimurti Yudhoyono berkunjung ke DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta. (IDN Times/Aryodamar)

Dalam pidatonya, AHY mengajak seluruh kader Demokrat tetap solid dan mengikuti arahan yang akan diambil pimpinan parpol berlambang bintang mercy itu. Ia menyebut Demokrat bakal memperjuangkan platform perubahan dan perbaikan dengan parpol lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, etika politik. 

"Hari ini keluarga besar Partai Demokrat akan menyambut baik semua peluang baik di depan," kata AHY yang diikuti tepuk tangan dari para kader. 

AHY mengaku tidak ingin terlalu lama bersedih karena Indonesia merupakan negara besar, dan membutuhkan pemikiran serta tindakan-tindakan besar. "Jangan terjebak pada narasi dan isu yang dapat memecah belah sesama anak bangsa," tutur dia. 

AHY menambahkan pada masa mendatang bisa saja Demokrat bekerja sama dengan pihak yang dulu menyakitinya. Tujuannya untuk mewujudkan agenda kebangsaan. 

Baca Juga: Politisi Demokrat: Anies Baswedan Itu Mungkin Petugas Surya Paloh

2. AHY sebut Demokrat tidak akan patah oleh ganjalan politik sekeras apapun

Ditelikung Cak Imin, AHY Akhirnya Memaafkan Anies dan Move OnKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi kantor IDN Media HQ pada Kamis (17/6/2021). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Dalam pidatonya, AHY mengatakan, Demokrat tidak akan patah oleh ganjalan sekeras apapun. Demokrat, kata dia, juga tidak akan berkompromi terhadap konspirasi politik securang apapun. 

"Saya juga mengajak kita semua bersyukur karena Allah SWT masih sayang kepada kita. Bisa jadi ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih buruk," tutur dia. 

AHY menyadari banyak kader Demokrat yang merasa marah dan kecewa. Dia menggarisbawahi kader merasakan kemarahan bukan karena ia gagal menjadi pendamping Anies pada Pemilu 2024, melainkan karena perjuangan Demokrat telah dilukai mitranya yang tidak jujur. 

"Bagi Demokrat perjuangan yang jujur dan sesuai etika adalah sesuatu yang fundamental. Menuju Pemilu 2024, saya rasakan etika, integritas pribadi dan komitmen politik menjadi tidak lagi penting, serta relevan dalam mencapai tujuan," katanya. 

3. Demokrat akan tetap memegang prinsip politik dengan etika

Ditelikung Cak Imin, AHY Akhirnya Memaafkan Anies dan Move OnKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendatangi kantor IDN Media HQ pada Kamis (17/6/2021). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

AHY juga menyebut Demokrat akan tetap berprinsip memegang etika dalam berpolitik. Itu semua didasari pengalaman sebagian besar kader Demokrat, termasuk AHY yang dibesarkan di dunia militer. 

"Pengalaman di TNI mengajarkan kepada kami untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apapun," kata dia. 

AHY menggambarkan dalam kondisi perang, prajurit TNI tetap harus mematuhi etika dan aturan. Sehingga, kata dia, perang bukan melulu soal membunuh musuh atau terbunuh musuh. 

"Bukan hanya seolah menang atau kalah, tetapi juga soal cara untuk memenangkan peperangan tersebut," tutur dia. 

Berdasarkan informasi, DPP Partai Demokrat akan kembali melakukan rapat dengan semua kepala Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) pada Rabu (6/9/2023). Dari sana, AHY akan mendengarkan masukan dari ketua DPW dengan siapa Demokrat sebaiknya akan berkoalisi. Hasil rapat dengan ketua DPW itu lalu dibawa ke rapat Majelis Tinggi Partai (MTP). 

Baca Juga: Pertinggi NasDem Bakal Laporkan SBY ke Bareskrim Polri, Kenapa?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya