Hari Ini BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca dan Geser Hujan ke Selat Sunda

Cara ini untuk cegah agar Jakarta tak lagi direndam banjir

Jakarta, IDN Times - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Jumat (3/1) akan mewujudkan rencana mereka untuk melakukan pengalihan hujan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Caranya, BPPT akan berupaya mengalihkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. 

"Hari ini sudah dilakukan persiapan baik pesawat maupun peralatan lainnya serta bahan semai. Pesawat yang akan digunakan (untuk melakukan TMC) yakni satu unit Casa, 1 unit CN-295 dan satu unit Hercules," ujar Kapusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo melalui keterangan tertulis pada pagi ini. 

BPPT, kata Agus, sudah melakukan analisa pertumbuhan awan penyebab hujan di Jadebotabek. Hasilnya, tutur dia lagi, awan-awan itu berasal dari sebelah barat dan barat laut Jadebotabek. 

"Yaitu dari Selat Sunda, Lampung dan sekitarnya," katanya. 

Lalu, bagaimana proses dan cara untuk menggeser awan agar untuk sementara waktu tak menurunkan hujannya di ibukota?

1. Teknologi modifiksasi cuaca (TMC) akan dimulai hari ini pukul 13:00 dan diluncurkan dari gedung BPPT

Hari Ini BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca dan Geser Hujan ke Selat SundaIlustrasi hujan (IDN Times/Arief Rahmat)

TMC kata Agus akan diluncurkan oleh beberapa pejabat yakni Menteri Riset dan Teknologi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada pukul 13:00 WIB. 

"Akan ada 4 sortie penerbangan yang dilakukan hari ini. Dua sortie mulai pukul 09:00 WIB dan 2 sortie pada siang hari," kata Agus melalui keterangan tertulis pada Kamis kemarin. 

Media pun dibolehkan mengikuti dan menyaksikan dari dekat proses teknologi modifikasi cuaca itu. Lalu, bagaimana sebenarnya prosedur TMC tersebut?

Ia mengatakan semua awan yang bergerak ke area Jadebotabek dan diperikirakan akan hujan, akan disemai dengan pesawat menggunakan bahan semai NaCI. 

"Diharapkan awan akan jatuh sebelum memasuki area Jadebotabek," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Belasan Tahun Tidak Banjir, Cipadu Direndam Banjir 70 Cm Pagi ini

2. Proses teknologi modifikasi cuaca (TMC) akan dilakukan hingga kondisi di Jadebotabek aman

Hari Ini BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca dan Geser Hujan ke Selat SundaHujan deras disertai angin kencang selama hampir 30 menit menyebabkan sebagian besar wilayah Kota Tegal dikepung banjir, Selasa (31/12) petang. IDN Times/ Muchammad Haikal

Menurut pakar meteorologi dari BPPT, Tri Handoko Seto, proses TMC akan dimulai hari ini hingga kondisi di Jadebotabek aman. Apalagi Kepala Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG), Dwikorita Karnawati telah menyampaikan hujan deras masih akan berlangsung di daerah Jadebotabek hingga (10/1). 

Oleh sebab itu, Kepala BNPB, Doni Monardo mengimbau kepada warga yang rumahnya masih terendam banjir dan memilih masih bertahan di sana, agar bersedia untuk dievakuasi oleh timnya. 

"Jika kondisi air sudah surut, maka boleh kembali ke rumah masing-masing. Utamakan keselamatan jiwa dibandingkan harta benda," kata Doni dalam keterangan tertulis kemarin. 

3. BNPB menyebut jumlah korban tewas akibat banjir di Jadebotabek mencapai 30 orang

Hari Ini BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca dan Geser Hujan ke Selat SundaKepala BNPB Doni Monardo (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sebelumnya, data mengenai korban tewas akibat banjir besar di tahun baru 2020 terus meningkat. Berdasarkan informasi dari BNPB pada Kamis (2/1), korban tewas telah mencapai 30 orang. Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor yang mencapai 11 orang. 

"Lalu disusul area Jakarta Timur mencapai 7 orang, Kota Bekasi dan Depok masing-masing 3 orang. Masing-masing 1 orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang," ujar Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo melalui keterangan tertulis semalam sekitar pukul 21:00 WIB. 

Selain itu, apabila dilihat dari penyebab kematiannya, maka sebanyak 17 orang diketahui tewas akibat terseret arus banjir, 5 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik dan 3 orang akibat kena hipotermia. 

Baca Juga: Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Bertambah Jadi 30 Orang

Topik:

Berita Terkini Lainnya