Indonesia Akui Ada WNI yang Diculik Lagi oleh Kelompok Abu Sayyaf

Total sudah ada 44 WNI yang diculik Abu Sayyaf

Jakarta, IDN Times - Setelah sebelumnya mengumumkan sudah berhasil membebaskan semua sandera asal Indonesia, kini pemerintah harus dipusingkan dengan isu serupa. Kementerian Luar Negeri mengakui ada lagi WNI yang menjadi korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf. Peristiwa penculikan terjadi pada Kamis (16/1) lalu sekitar pukul 20:00 WIB. 

Mereka diculik di perairan Malaysia ketika tengah menggunakan kapal berbendera negeri jiran itu. Kapal kayu yang memiliki izin dengan nomor SSK 00543/F itu terdaftar atas nama majikan di Sandakan. 

Di dalam kapal kayu itu terdapat delapan WNI. Namun, tiga WNI yang dilepas oleh pelaku. Sementara, informasi mengenai penculikan itu diterima oleh aparat kepolisian maritim di Lahad Datu pada Jumat (17/1) lalu sekitar pukul 13:17 waktu setempat. 

"Pemerintah RI sangat menyesalkan berulangnya kasus penculikan awak kapal WNI di kapal ikan Malaysia di wilayah Perairan Sabah," demikian pernyataan tertulis Kemlu pada Selasa (21/1). 

Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membebaskan lima WNI tersebut? Apalagi dengan bertambahnya lima WNI yang diculik, maka total yang disekap oleh Kelompok Abu Sayyaf bertambah menjadi 44 orang. 

1. Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Filipina untuk membebaskan lima awak kapal

Indonesia Akui Ada WNI yang Diculik Lagi oleh Kelompok Abu SayyafIDN Times/Sukma Sakti

Berdasarkan keterangan tertulis Kemlu, Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan Filipina dalam mencari lima awak dan membebaskan mereka. 

Sebelumnya, untuk membebaskan WNI, Presiden Joko "Jokowi" Widodo kerap meminta tolong kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Dari sana, biasanya akan dilakukan upaya penyelamatan dengan mengerahkan personel militer. 

Baca Juga: Cerita Menlu Soal Proses Pembebasan 2 WNI yang Disandera Abu Sayyaf

2. Pemerintah Indonesia mengimbau kapal WNI tidak melalui Perairan Sabah

Indonesia Akui Ada WNI yang Diculik Lagi oleh Kelompok Abu Sayyaf(Ilustrasi penculikan) IDN Times/Sukma Shakti

Dalam keterangan tertulisnya, Pemerintah Indonesia melalui perwakilan di Kota Kinabalu dan Tawau mengimbau awak kapal WNI untuk tidak melaut melalui Perairan Sabah. Sebab, keamanannya belum terjamin. 

"Pemerintah Indonesia juga mengimbau kepada calon pekerja migran Indonesia untuk berangkat ke luar negeri sesuai dengan prosedur. Untuk saat ini tidak berangkat bekerja sebagai awak kapal yang beroperasi di wilayah perairan Sabah," tutur Kemlu lagi. 

3. Sandera WNI terakhir yang berhasil dibebaskan bernama Farhan pada 15 Januari 2020

Indonesia Akui Ada WNI yang Diculik Lagi oleh Kelompok Abu SayyafDua WNI korban sandera kelompok Abu Sayyaf tiba di Indonesia (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Berdasarkan catatan Kemlu, sandera terakhir yang berhasil dibebaskan oleh Pemerintah Indonesia dari kelompok Abu Sayyaf bernama Muhammad Farhan. Ia diculik bersama dua WNI lainnya pada 23 September 2019 lalu di Perairan Tambisan, Lahad Datu, Malaysia. Ia berhasil bebas dari penyanderaan Kelompok Abu Sayyaf pada 15 Januari 2020 sekitar pukul 18:45 waktu setempat. 

Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik selama ini dengan Pemerintah Filipina, termasuk Divisi 11 di angkatan bersenjata Filipina untuk membebaskan WNI. 

Baca Juga: Menhan Prabowo ke Filipina Bahas WNI yang Masih Disandera Abu Sayyaf

Topik:

Berita Terkini Lainnya