Ini Penjelasan Ahok Soal Video Viral Ia Marah Saat Mencoblos di Jepang

Ahok mengaku hampir dikerjai oknum ketika hendak mencoblos

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kembali terlihat marah-marah pada Minggu (14/4). Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Ahok terlihat terlibat argumen saat hendak menggunakan hak pilihnya di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka, Jepang. 

Di video tersebut, Ahok yang mengenakan kemeja berwarna putih, mengaku di hadapan sejumlah orang yang diduga saksi TPS, ia terancam tidak bisa menggunakan hak pilihnya kendati telah mengurus agar bisa mencoblos di Osaka sejak dua bulan lalu. Alasannya, kesempatannya untuk mencoblos malah diterobos oleh WNI yang belum tercatat di Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). 

"Saya sudah minta agar bisa mencoblos di Osaka sejak dua bulan lalu dan nama saya ada resmi di sini. Bagaimana saya disingkirkan dengan alasan seperti ini?," ujar Ahok kepada publik dan petugas TPS di Osaka pada Minggu kemarin. 

Ia menjelaskan di DPT ada di nomor urut 8. Namun, kertas suara yang seharusnya menjadi hak dia, justru khawatir akan habis lantaran petugas TPS malah mendahulukan WNI yang belum terdaftar. 

"Semua bisa begitu, Pak," kata seorang warga. 

Namun, Ahok merespons kalau ia sudah terdaftar di DPTb. Ia berharap agar petugas di TPS melayani warga yang terdaftar dulu di DPTb. 

"Baru kemudian mereka (yang belum terdaftar)," tutur Ahok. 

Lalu, bagaimana penjelasan KJRI Osaka terkait peristiwa hari Minggu kemarin? Apa pula komentar Ahok? 

1. Ahok mengaku hampir dikerjai oleh oknum ketika hendak mencoblos

Ini Penjelasan Ahok Soal Video Viral Ia Marah Saat Mencoblos di JepangANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Di dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial di akun Perwira NKRI Official, Ahok mengaku hampir dikerjai oleh oknum saat hendak menggunakan hak suaranya. 

"Saya sudah dapat DPT yang pindah, malah menurut dia gak boleh (menggunakan hak suaranya). Mustri antre. Kalau kalah antre sama orang, nanti suara saya bisa hilang. Percuma dong sudah urus sejak dua bulan lalu," kata Ahok di video tersebut dan diunggah pada Minggu (14/4). 

Ia juga mengaku sudah berjanji ke dirinya sendiri, begitu keluar dari penjara maka tidak akan lagi emosi dan mudah marah di hadapan publik. Nyatanya janji itu diingkari. 

"Tapi, kalau ketemu orang-orang kyak gitu harus dimarahi," tutur Ahok lagi secara jujur. 

Baca Juga: KPU: Jumlah Pemilih Disabilitas Mencapai 1,2 Juta Orang di Pemilu 2019

2. Ahok berseloroh dengan marah-marah bisa menyelamatkan WNI lainnya bisa menggunakan hak suaranya

Ini Penjelasan Ahok Soal Video Viral Ia Marah Saat Mencoblos di Jepang(Basuki Tjahaja "Ahok" Purnama dipakaikan jaket PDI Perjuangan) www.twitter.com/@imadya

Di dalam video yang diunggah ke Youtube itu, sambil berseloroh, Ahok mengaku ada manfaat terselubung dengan ia memprotes sambil marah-marah ke petugas TPS di Osaka. Sebab, ia bisa membantu WNI lainnya yang senasib dengan dia, sudah terdaftar di DPTb namun malah terancam tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Lantaran, kisruh itu, antrean di TPS di KJRI Osaka semakin panjang. 

"Memang saya di Osaka ini untuk menyelamatkan beberapa suara warga Indonesia. Ternyata begitu maksudnya," kata Ahok yang disambut tawa dari para pendukungnya. 

3. KJRI Osaka mengakui Ahok sudah terdaftar dalam DPT Tambahan di sana

Ini Penjelasan Ahok Soal Video Viral Ia Marah Saat Mencoblos di Jepang(Basuki "Ahok" Tjajaha Purnama bersama putra sulungnya) www.instagram.com/@basukibtp

Gara-gara luasnya pemberitaan soal Ahok yang marah-marah saat hendak menggunakan hak pilih di KJRI Osaka, PPLN Osaka mengeluarkan klarifikasi tertulis pada Senin (15/4). Di dalam keterangannya, PPLN Osaka mengakui Ahok sudah tercatat di Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Sesuai dengan instruksi Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka warga yang tercatat di DPTb dan DPK baru bisa menggunakan hak pilihnya satu jam sebelum pemungutan suara berakhir. 

"Terutama DPTb dan DPK yang belum terdaftar di PPLN Osaka. Mengingat keterbatasan ruang di TPS Osaka yang terletak di Ruang Serba Guna KJRI Osaka, di lantai 22 Gedung Intes (lokasi kantor KJRI Osaka), PPLN mengatur agar para calon pemilih DPTb dan DPK mulai dapat naik pukul 16.00. Pukul 15.30 telah terbentuk antrean calon pemilih DPTb dan DPK di lantai dasar Gedung Intes," demikian isi keterangan tertulis PPLN Osaka. 

PPLN mengakui antusiasme WNI untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu 2019 sangat besar. Ahok turut antre pada Minggu kemarin. Namun, karena banyak WNI yang menyadari Ahok ikut antre, maka banyak dari mereka yang malah sibuk meminta foto bersama. Posisi di antrean tersebut untuk sementara waktu digantikan oleh rekannya. 

Usai menyelesaikan permintaan foto bersama, Ahok kembali ke dalam barisan. Namun, di mata sebagian calon pemilih, Ahok dinilai telah menyerobot antrean. "Para calon pemilih kemudian meminta salah satu saksi untuk menegur Pak BTP (Ahok)," kata PPLN Osaka. 

Baca Juga: 8 Hal yang Akan Dilakukan Ahok Setelah Bebas 

4. PPLN Osaka membantah telah berusaha menghalangi hak Ahok untuk mencoblos

Ini Penjelasan Ahok Soal Video Viral Ia Marah Saat Mencoblos di JepangInstagram/@ima.mahdiah

Di dalam keterangan tertulis itu, PPLN Osaka juga membantah telah berusaha untuk menghalangi Ahok untuk menggunakan hak pilihnya. Menurut mereka, Ahok akhirnya mendapat nomor antrean sesuai dengan urutan dan dapat mencoblos. 

"Dalam melaksanakan tugasnya, PPLN senantias berpedoman pada ketentuan perundangan yang berlaku serta menjunjung tinggi prinsip keadilan dan netralitas," kata dia. 

Baca Juga: Kenali Calon Pilihanmu, 6 Situs Ini Sajikan Profil Caleg di Pemilu

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya