Kalah Pilpres, Mahfud Pilih Move On dan Balik Ngajar di Kampus

Mahfud sebut bila terus ribut maka negara tak berjalan

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD memilih menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibacakan pada 22 April 2024 lalu. Meski mengaku masih dongkol, Mahfud memilih move on dan kembali mengajar di kampus yaitu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. 

"Bahwa kalau keputusan hakim sudah inkracht ya sudah melanglang ke tempat lain, move on!" ujar Mahfud seperti dikutip dari YouTube UII pada Rabu (1/5/2024).

Dalam pandangan Mahfud perasaan tidak puas terhadap hasil pemilu 2024 tak bisa dipendam terlalu lama. Sebab, bila situasi itu dibiarkan maka pengelolaan negara tidak akan berjalan. 

"Jangan ribut lagi kalau sudah diputus. Meskipun dongkol (terhadap isi putusan). Tapi, jangan ribut lagi karena seandainya kita yang menang, orang lain ribut. Lalu, sudah diputus (MK) masih ribut lagi, nanti gak selesai-selesai. Negara ndak jalan," tutur dia. 

Bahkan, mantan Ketua MK itu sempa menertawakan dirinya sendiri ketika mengenang rekam jejaknya sebagai pejabat publik. Ia mengaku memulai karier dari dunia kampus. 

"Saya melanglang buana di Jakarta, pindah dari satu institusi ke institusi lain. Dari menteri lalu menteri lagi, lalu DPR, Ketua MK, lalu ke Badan Pengarah Ideologi Pancasila, lalu kembali jadi menteri lagi, lalu ikut Pilpres kalah. Ya, kalah sudah kalah kan?" kata Mahfud lagi sambil tertawa. 

1. Mahfud mengaku tidak pernah pergi dari dunia kampus

Kalah Pilpres, Mahfud Pilih Move On dan Balik Ngajar di KampusCalon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD di acara diskusi pemutaran film Eksil. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, pria yang juga merupakan pakar hukum tata negara itu tidak pernah benar-benar meninggalkan UII, kampus tempatnya mengajar. Ia tercatat telah menjadi akademisi selama 24 tahun. Kepulangan Mahfud ke UII disambut langsung oleh sang rektor, Fathul Wahid. 

"Saya tidak pernah benar-benar pergi dari UII, karena sejak 24 tahun saya berkeliling. Dari waktu ke waktu saya masih aktif mengajar," katanya. 

Selain di UII, dia juga mengaku masih aktif mengajar di berbagai kampus lain seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), hingga Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

"Bedanya, kalau dulu saya ngajar itu dijadwal setiap minggu datang sekian jam, ketika saya jadi pejabat itu setiap dua bulan atau sebulan sekali, sekali datang itu dari pagi sampai sore langsung empat sesi. Jadi hitungan SKS-nya tidak berkurang meskipun pergi," kata alumnus Fakultas Hukum UII itu.

Baca Juga: Mahfud MD: Saya dan Mas Ganjar Menerima Lapang Dada Putusan MK

2. Mahfud sebut perjuangan belum usai

Kalah Pilpres, Mahfud Pilih Move On dan Balik Ngajar di KampusCalon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD ketika berolahraga di Gelora Bung Karno, 1 Maret 2024. (IDN Times/Santi Dewi)

Ia mengatakan perjuangannya untuk demokrasi tidak akan berhenti. Mahfud menyebut perjuangan bisa dilakukan di mana saja. 

"Mau itu di depan, belakang, di tengah, kiri atau kanan, bisa dilihat nanti dinamikanya," kata Mahfud. 

Namun, ia tidak merespons ketika ditanya apakah akan merapat ke kabinet Prabowo-Gibran atau memilih berada di luar pemerintahan. 

3. Mahfud merasa kalah dalam pilpres 2024 secara terhormat

Kalah Pilpres, Mahfud Pilih Move On dan Balik Ngajar di KampusEks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. (Dokumentasi Media Mahfud)

Sementara, ketika berbicara di program siniar Deddy Corbuzier, Mahfud mengisahkan pada 15 Februari 2024 lalu, ia menemui Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri di kediamannya. Ketika itu, paslon Ganjar-Mahfud diprediksi kalah berdasarkan hasil hitung cepat. 

Dalam pertemuannya dengan Mega, Mahfud mengaku merasa terhormat karena dipilih untuk calon wakil presiden dan mendampingi Ganjar Pranowo. 

"Saya katakan 'Bu, saya tidak tahu apakah kita akan menang atau tidak pada penghitungan terakhir. Tetapi, Bu, saya merasa berterima kasih dan terhormat, lepas dari apapun hasilnya Ibu mempercayai saya dan menunjukkan jati diri Ibu, tidak mencari uang dari proses politik ini.' Saya katakan ke Bu Mega tidak apa-apa kalah, meski kalah saya tetap merasa terhormat," ujar Mahfud menirukan kalimatnya di depan Mega. 

Sementara, Mega mengakui menunjuk Mahfud karena ia memiliki rekam jejak panjang dalam hal penegakan hukum. Ketika ditanya apakah sikap akhir PDIP bakal berada di luar pemerintahaan, ia mengaku tidak tahu. Namun, ia menyebut sikap di internal PDIP pun terpecah. 

Meski begitu, Mahfud menahan diri untuk ikut mengomentari urusan internal di parpol berlambang banteng hitam dan moncong putih itu. "Kalau saya berpendapat tidak boleh. Karena saya kan bukan anggota (PDIP), apalagi pengurus," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/Dpk41A2dXPY

Baca Juga: Mahfud Ungkap Alasan Tidak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya