Kasus Pemukulan Petugas SPBU oleh Oknum Anggota TNI Berakhir Damai

Anggota TNI pukul petugas SPBU karena ingin cepat dilayani

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menampilkan seorang oknum anggota TNI memukul petugas SPBU Waipare, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) beredar luas di media sosial. Di dalam video dengan durasi sekitar 30 detik itu menggambarkan anggota TNI itu terlihat marah-marah dan sempat menampar petugas SPBU ketika sedang mengisi bahan bakar ke dalam motornya. 

Di video itu terdengar petugas SPBU sudah sempat meminta maaf tapi ia tetap masih dihardik oleh anggota TNI tersebut. Video itu kemudian viral dan memicu rasa kesal warganet. 

"Tetep aja antri mau gimana pun atau enggak beli bensin eceran biar cepet," ungkap pemilik akun @billy.rkn di Instagram pada Rabu, 26 Mei 2021 lalu. 

"Apapun alasannya tidak dibenarkan main kekerasan. Apalah daya kita cuma rakyat jelata," ujar pemilik akun @yana89garut di hari yang sama.

Akhirnya diketahui identitas anggota TNI itu adalah Pelda Joaquim Parera. Ia adalah anggota Koramil 1603-04/Kewapante. Sementara, petugas SBP bernama Ignasius N. Bolakinger. 

Bagaimana akhir dari pemukulan tersebut?

Baca Juga: Empat Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI Dibekuk

1. Pemukulan oleh oknum anggota TNI karena terjadi kesalahpahaman

Kasus Pemukulan Petugas SPBU oleh Oknum Anggota TNI Berakhir DamaiPetugas SPBU ketika dilakukan mediasi di kantor koramil (www.instagram.com/@infokomando)

Dandim 1603 Sikka, Letkol Infantri M. Zulnaendra Utama mengatakan Pelda tengah antre di SPBU tersebut dalam kondisi antrean yang panjang. Di saat yang bersamaan, ia sedang tergesa-gesa menjalankan tugas menuju ke desa binaan. 

"Beliau lalu langsung ke depan. Biasanya kami sudah ada kerja sama untuk anggota TNI atau Polri, bila dalam kondisi mendesak berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan, itu bisa didahulukan," kata Zulnaendra pada Rabu kemarin dan dikutip dari stasiun Kompas TV. 

Menurut dia sudah terjadi kesalahpahaman antara petugas SPBU dan Pelda. Alhasil, terjadi insiden penamparan oleh oknum anggota TNI tersebut. 

Ia meminta kepada publik agar permasalahan itu tidak dibesar-besarkan karena antara oknum anggota TNI dan korban sudah sepakat untuk berdamai. 

"Masalahnya sudah selesai. Keduanya bersepakat berdamai. Tadi malam mereka sudah menandatangani surat pernyataan damai di ruang Kantor Ramil 1603-04/Kewapante pukul 20.00," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Viral, TNI di NTT Tampar Petugas SPBU karena Tidak Mau Antre

2. Oknum anggota TNI itu tetap akan diproses sesuai aturan di TNI AD

Kasus Pemukulan Petugas SPBU oleh Oknum Anggota TNI Berakhir DamaiIlustrasi personel TNI (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Menurut Zulnaendra meski oknum TNI dan petugas SPBU sudah berdamai, tetapi sanksi akan tetap dijatuhkan bagi oknum TNI tersebut.

"Walau anggota kami sudah damai tetapi tetap harus bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan aturan di TNI AD," kata dia. 

Ia menjelaskan bila nanti Pelda terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman, maka hukuman tersebut harus dijalankan. 

3. Pemukulan petugas SPBU oleh oknum TNI dikecam warganet

Kasus Pemukulan Petugas SPBU oleh Oknum Anggota TNI Berakhir DamaiIlustrasi TNI. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Peristiwa tersebut tidak hanya menuai perhatian publik di platform Instagram, tetapi juga Twitter. Sebagian berpikir apa tugas yang hendak dijalani oleh Pelda sehingga bisa menampar petugas SPBU. 

Ada pula warganet yang menilai citra baik TNI justru akan runtuh dengan kelakuan anggotanya yang disorot publik seperti itu. 

Baca Juga: Anggota TNI Dikepung Debt Collector, Pangdam Jaya Sebar Nomor HP-nya

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya