Kesan Pertama Fredrich Yunadi di Lapas Cipinang, Tak Masalah Satu Sel dengan Napi Lain

Ia dijadikan satu sel dengan napi lain yang terlibat berbagai tindak kejahatan

Jakarta, IDN Times - Terdakwa kasus upaya perintangan penyidikan Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengaku sejauh ini bisa menerima untuk beradaptasi di tempat penahanannya yang baru yakni rutan Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Ia dipindahkan ke sana pada Rabu siang (2/5) dengan menggunakan mobil tahanan KPK dan dikawal oleh tiga pengawal. 

Proses pemindahan berlangsung lancar tanpa ada drama apa pun. Lalu, bagaimana "malam pertama" mantan kuasa hukum Novanto di rutan Cipinang? Apakah memang lebih baik seperti yang pernah ia sebut sebelumnya?

1. Dijadikan satu sel dengan napi dari berbagai kasus tindak kejahatan 

Kesan Pertama Fredrich Yunadi di Lapas Cipinang, Tak Masalah Satu Sel dengan Napi LainIDN Times/Sukma Shakti

Advokat berusia 67 tahun itu mengatakan begitu tiba, ia dijadikan satu sel dengan napi lain yang terlibat berbagai tindak kejahatan. Fredrich mengaku ia tengah menjalani proses adaptasi sebelum akhirnya dipindah ke sel yang lebih kecil. 

"Di hari pertama, saya masih berada di dalam penampungan bersama dengan napi lainnya. Kalau yang baru kan memang harus masuk penampungan dulu. Saya tidak tahu sampai berapa lama harus berada di sana. Saya ikuti saja peraturannya," ujar Fredrich menjawab pertanyaan IDN Times sebelum persidangan dimulai pada Kamis (3/5). 

Baca juga: Jadi Saksi Frederich Yunadi, Babak Baru Setnov dengan Mantan Pengacaranya

Ia pun mengaku tidak terlalu khawatir mengenai keamanan di sana, sebab ia tidak akan membuat gara-gara selama ditahan di Cipinang. Istri Fredrich, Siska sempat mengatakan ia khawatir terhadap keselamatan suaminya ketika dipindahkan ke Lapas di area Jakarta Timur itu. Apalagi di sana, terdapat napi yang melakukan berbagai tindak kejahatan, mulai dari pembunuhan, pencurian, narkoba hingga teroris. 

Fredrich mengatakan proses pemindahan ke rutan di Cipinang tidak didampingi oleh keluarga. 

"Saya hanya sendiri saja dan gak didampingi oleh keluarga. Kenapa harus didampingi wong saya gak melakukan apa-apa kok," kata dia. 

2. Fredrich merasa diperlakukan lebih manusiawi di Rutan Cipinang 

Kesan Pertama Fredrich Yunadi di Lapas Cipinang, Tak Masalah Satu Sel dengan Napi LainIDN Times/Sukma Shakti

Kendati harus menjalani hidup dan bercampur dengan napi dari berbagai tindak kejahatan lainnya, tapi Fredrich merasa keberadaannya di sana jauh lebih nyaman. 

"Kan di sana pengelolaannya lebih profesional. Profesional itu maknanya beda dengan kelas amatir. Dokter-dokternya di sana pun jauh lebih bijaksana dan tidak mempersulit," kata Fredrich. 

Mempersulit di sini bermakna obat Galnax yang perlu ia konsumsi karena mengidap penyakit jantung, jumlahnya tidak dibatasi seperti di rutan KPK. Selain itu, menurut Fredrich, bisa memiliki waktu kunjung yang lebih banyak saat ia ditahan di Cipinang yakni 5 kali dalam satu pekan. 

Keluarga juga diizinkan membawa makanan dalam jumlah lebih banyak ketimbang ketika masih ditahan di rutan KPK. 

"Kalau mau bawa makanan satu gerobak juga boleh. Silakan, gak ada larangan. Jadi, di Cipinang itu perlakuannya jauh lebih menghormati HAM, itu yang sangat kami inginkan," kata dia. 

3. Mempertanyakan kebijakan KPK yang sejak awal menempatkannya satu rutan dengan Setya Novanto

Kesan Pertama Fredrich Yunadi di Lapas Cipinang, Tak Masalah Satu Sel dengan Napi LainIDN Times/Helmi Shemi

Fredrich pun kembali mempertanyakan kebijakan penyidik lembaga anti rasuah yang malah sejak awal menempatkannya satu rutan di KPK dengan Setya Novanto. Padahal, sejak awal, dalam kasusnya, Fredrich sudah menduga mantan kliennya itu akan dijadikan saksi di ruang sidang. 

"Itu kan sebenarnya menurut UU gak dibolehkan. Karena bisa berpotensi adanya kolusi dan kerja sama sebelum persidangan digelar. Coba, cek saja ke anak buah saya, Achmad Rudyansyah, dia kan gak berani menemui saya, karena dia sadar mengenai hal itu," kata Fredrich. 

Ia kembali menuding KPK telah merencanakan sesuatu dan sengaja ingin menjebaknya. Fredrich hingga saat ini juga masih bingun mengapa disebut telah menghalangi upaya penyidikan mantan kliennya. 

"Saya ini hanya meminta kepada agar diberi surat penundaan dibawa ke KPK, karena Pak Novanto ingin memimpin sidang paripurna lebih dulu," kata dia. 

Baca juga: Fredrich Yunadi Bantah Buat Skenario untuk Kirimkan Hantu Gunung ke Setnov

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya