Ketua Komisi I Minta Prabowo Hati-hati Bicara Konflik Rusia-Ukraina

Prabowo desak Rusia-Ukraina segera lakukan gencatan senjata

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mewanti-wanti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar berhati-hati menyampaikan pandangan soal konflik geopolitik Ukraina-Rusia.

Prabowo menyampaikan pandangan tersebut di forum pertahanan dan keamanan bergengsi, Shangri-La Dialogue, yang digelar di Singapura pada 3 Juni 2023. Dalam forum itu, Prabowo mendesak Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata.

"Posisi Indonesia dalam konflik ini sudah jelas. Apalagi di Sidang Umum PBB (Perserikat Bangsa-Bangsa) Februari 2023 lalu, Indonesia termasuk ke dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina. Indonesia juga mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," ungkap Meutya di dalam keterangan tertulis pada Senin (5/6/2023). 

Pernyataan Prabowo mendapat sorotan dunia internasional. Sejumlah pihak mempertanyakan apakah usulan Prabowo itu adalah sikap resmi Pemerintah Indonesia. 

Sementara, menurut Meutya, resolusi PBB terkait konflik di Ukraina sudah dikeluarkan. Isinya negara anggota PBB menyerukan agar peperangan di Ukraina dihentikan. PBB juga mendesak Rusia agar segera menarik pasukannya dari Ukraina sesuai ketentuan di piagam PBB. 

"Indonesia mendukung resolusi yang menjunjung tinggi penegakan rule of law, khususnya piagam PBB, hukum internasional dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)," tutur politisi perempuan dari Partai Golkar tersebut. 

Baca Juga: Prabowo: RI Siap Kirim Pasukan Perdamaian Redakan Perang Ukraina

1. Indonesia sejak awal dorong Ukraina-Rusia buka dialog di forum multilateral

Ketua Komisi I Minta Prabowo Hati-hati Bicara Konflik Rusia-UkrainaPresiden RI Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (dok. Sekretariat Presiden)

Meutya menyebut Indonesia adalah negara yang menganut prinsip politik bebas aktif. Alih-alih berperang, Indonesia terus mendorong agar pemimpin Ukraina dan Rusia berdialog di berbagai forum multilateral. 

"Indonesia juga aktif meminta negara-negara di dunia agar menghentikan perang di Ukraina. Agar (peperangan di sana) tidak berakhir menjadi konflik berbahaya seperti perang nuklir yang bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia," kata Meutya. 

Sementara, mengutip data kumpulan dokumen intelijen Amerika Serikat (AS) yang diunggah di dunia maya, jumlah pasukan dari Ukraina dan Rusia yang terluka atau tewas dalam peperangan tersebut mencapai sekitar 354 ribu orang. Menurut dokumen yang sama, peperangan di Ukraina diprediksi masih terus berlangsung sepanjang 2023. 

Baca Juga: Prabowo Usulkan 5 Saran Resolusi Konflik Rusia-Ukraina di IISS

2. Prabowo usulkan lima resolusi untuk konflik Ukraina-Rusia

Ketua Komisi I Minta Prabowo Hati-hati Bicara Konflik Rusia-UkrainaMenhan Prabowo Subianto di forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023) (Tim Prabowo)

Sementara, dalam forum Shangri-La Dialogue yang digelar akhir pekan kemarin, Prabowo mengusulkan agar ada deklarasi untuk mendesak Rusia dan Ukraina memulai negosiasi damai. Deklarasi tersebut, kata Prabowo, harus bersifat sukarela dari peserta dialog yang mewakili negara masing-masing. 

Kelima resolusi konflik yang disampaikan oleh Prabowo yaitu:

  1. Kedua belah pihak yang berkonflik agar segera menyepakati gencatan senjata dan menghentikan permusuhan
  2. Kedua belah pihak negara segera menarik mundur pasukan dari posisi masing-masing saat ini sejauh 15 kilometer dari garis depan ke zona demiliterisasi yang baru
  3. Pasukan pemantau dan pengamat PBB segera dibentuk dan diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi tersebut
  4. PBB memonitor dan pemantau harus terdiri delegasi dari negara-negara yang disetujui oleh Ukraina dan Rusia
  5. PBB segera mengorganisir dan melaksanakan referendum di wilayah yang menjadi sengketa untuk memastikan secara objektif aspirasi mayoritas dari penduduk di wilayah tersebut.

"Saya saat ini juga ingin menyatakan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam mengirimkan pasukan pemantau perdamaian di bawah naungan PBB," ungkap Prabowo. 

Ia mengusulkan lima resolusi itu karena dinilai efektif berdasarkan sejarah di masa lalu. Prabowo juga mendorong agar baik Ukraina dan Rusia tidak perlu saling menyalahkan. 

"Kedua belah pihak yakin bahwa mereka benar tapi demi keamanan dunia dan keselamatan penduduk sipil yang tidak berdosa, maka sesegera mungkin permusuhan harus dihentikan," tutur dia. 

Baca Juga: Tolak Usul Prabowo soal Referendum, Ukraina Desak RI Dukung Zelenskyy

3. Ukraina menolak lima resolusi yang diusulkan oleh Menhan Prabowo

Ketua Komisi I Minta Prabowo Hati-hati Bicara Konflik Rusia-UkrainaMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Sementara, lima resolusi yang diusulkan Prabowo langsung ditolak Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov. Ia menilai lima resolusi tersebut aneh dan terdengar bukan rencana Indonesia. 

"Kami tidak membutuhkan mediator dengan rencana aneh seperti ini. Kedengarannya ini seperti rencana Rusia, bukan Indonesia," ungkap Reznikov, seperti dikutip dari laman Free Malaysia Today, pada 4 Juni 2023 lalu.

Juru bicara pemerintah Ukraina, Oleg Nikolenko juga dengan tegas menolak usulan tersebut. Ukraina hanya ingin agar Rusia menarik diri dari wilayah mereka.

Baca Juga: Menolak, Menhan Ukraina Sebut Usulan Prabowo Aneh

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya