Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan Tokopedia

Melissa berhasil bawa Tokopedia jadi salah 1 brand terbaik

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di tanah air ini akan dihadiri oleh 1500-an pemimpin millennial.

Salah satu yang akan menjadi pembicara kunci di IMS 2019 adalah Melissa Siska Juminto, COO Tokopedia.

Tidak mudah baginya merintis kesuksesan di e-commerce bernama Tokopedia. Semula ia diterima di Tokopedia pada tahun 2012 lalu sebagai accounting and finance lead. Lantaran dalam setiap pekerjaan yang diberikan ia selalu memberikan yang terbaik, maka kariernya cepat melesat.

Ia kemudian dipromosikan menjadi Vice President Tokopedia. Kepada media, Melissa mengaku masuk ke Tokopedia tanpa memiliki pengalaman di bidang pemasaran. Akhirnya ia terus belajar dan jatuh cinta pada dunia pemasaran.

Menurut perempuan kelahiran tahun 1988 itu, dunia pemasaran sangat menarik karena harus memerhatikan perilaku konsumen.

"Karena behaviour konsumen kan berbeda dan berubah-ubah. Itu membuat ekspektasi yang sudah dibuat bisa berbeda dengan realisasinya di lapangan. Jauh juga dari ilmu akunting yang menjadi disiplin ilmu saya. Sementara, di marketing tidak ada yang pasti," ujar Melissa dalam wawancara pada 2016 lalu.

Nah, kamu termasuk salah satu orang yang tengah memulai usaha? Maka, dengerin sesi yang akan disampaikan Melissa pada Indonesia Millennials Summit 2019 akan sangat membantu kamu.

Berikut ini profil Melissa yang sukses membawa Tokopedia menjadi salah satu e-commerce lokal terbaik di Tanah Air.

1. Melissa pernah menimba ilmu di Seattle University, Amerika Serikat

Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan TokopediaMelissa Siska Juminto sebagai salah satu pembicara di Indonesia Millennials Summit 2019. (Dok.IDN Times)

Melissa banyak menghabiskan waktunya dengan menuntut ilmu di luar negeri. Namun usai mendapatkan gelar sarjana di Uninversitas Washington, ia kembali ke Tanah Air.

Saat masuk ke tim di Tokopedia, Melissa dipercaya untuk membangun tim bisnis dan marketing yang solid. Hal itu tidak sia-sia, sebab ia berhasil meraih penghargaan untuk kampanye bertajuk ciptakan peluangmu di Tokopedia. Melalui kampanye itu, Melissa mengajak pengguna Tokopedia untuk mulai menciptakan peluang menjadi wirausaha, dimulai dari hal kecil.

Penghargaan yang ia raih yaitu The Best Marketing Campaign: Ciptakan Peluangmu (Marketing Awards 2016). Dari semula mengurusi marketing, Melissa kemudian didapuk menjadi Chief of Staff Tokopedia. Tugasnya memastikan semua divisi, tidak hanya di bisnis dan marketing, bergerak di jalur yang tepat.

Uniknya, di Tokopedia ada istilah khusus untuk memanggil karyawan mereka yakni "Nakama". Istilah itu diambil dari Bahasa Jepang yang bermakna "teman" atau "keluarga".

Melissa pun mengakui jumlah tim di Tokopedia berkembang begitu pesat.

"Tapi, walaupun timnya berkembang dengan sangat pesat dari puluhan ke ribuan, Nakama pada umumnya tetap bisa bekerja dengan independen. Nakama pada umumnya adalah knowledge worker yang didorong untuk menemukan purpose mereka di perusahaan," ujar Melissa seperti yang tertuang di dalam keterangan tertulis Tokopedia pada 2017 lalu.

Baca Juga: Tokopedia Dapat Suntikan Dana dari Alibaba & Softbank Nyaris Rp16 T

2. Rahasia sukses di bidang pemasaran harus satu langkah di depan kompetitor

Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan Tokopediatokopedia.com

Lalu, apa sih rahasia sukses bekerja di dunia pemasaran? Melissa membocorkan tipsnya. Dalam sebuah wawancara, Melissa mengatakan perusahaan harus berhasil memprediksi dan membaca perilaku konsumen. Prediksi dan strategi perusahaan, kata Melissa harus satu langkah berada di depan kompetitor.

"Sangat penting bisa berada di depan kompetitor. Karena yang saya pelajari adalah dunia marketing adalah dunia yang copycat, selalu ditiru. Contohnya jika iklan billboard merek A sukses, maka mau tidak mau merek lain harus berpromosi di billboard juga. Kita harus jadi yang pertama atau pionir daripada jadi follower," kata Melissa.

3. Setiap bulan, Tokopedia mengirimkan 16,5 juta produk ke konsumen

Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan TokopediaTokopedia. (Dok.IDN Times)

Perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya itu kini memang berkembang pesat. Apalagi usai mendapatkan suntikan dana dari Softbank dan Alibaba senilai nyaris Rp16 triliun pada 2018 lalu. 

Hal itu juga diakui oleh Melissa. Data di tahun 2018 menunjukkan setiap harinya, Tokopedia mengirimkan 16,5 juta produk ke konsumen dengan nilai transaksi yang fantatis yakni mencapai triliunan tiap bulannya. 

Belum lagi berkat Tokopedia, jutaan lapangan pekerjaan baru tercipta. CEO Tokopedia, William Tanuwijaya mengatakan pada 2016 lalu ada sekitar 1 juta warga yang memulai kariernya sebagai pengusaha dengan menggunakan platform Tokopedia. 

"Jutaan lapangan pekerjaan baru otomatis tercipta lewat pemilik bisnis online maupun tenaga kurir," ujar William. 

Ini merupakan sesuatu di luar prediksi apabila mengenang kembali awal mula Tokopedia didirikan. Dalam sebuah forum diskusi investasi di tahun 2014, William berkisah bahwa ia sempat diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya ketika akan membuka Tokopedia.

Apalagi orangtua William tidak ada yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha. Ia pun baru berani membuka usaha sendiri setelah selama 10 tahun bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

"Saya ketika itu dianggap punya mimpi yang ketinggian. Apa yang mau dicapai dibilang muluk-muluk," kata William lima tahun lalu.

Namun di usia perusahaannya yang mencapai tahun ke-10, Tokopedia sudah berani menggandeng mantan Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo sebagai komisaris mereka.

4. Di tangan Melissa, lahir berbagai program menarik termasuk Ramadan Ekstra

Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan TokopediaBanner Ramadan Ekstra Tokopedia. (tokopedia.com)

Salah satu pencapaian terbaik Melissa yakni ketika membuat program khusus untuk Ramadan bernama 'Ramadan Ekstra' yang digelar pada 2018 lalu. Masyarakat ternyata meminati program tersebut. Tokopedia bahkan mengklaim sebagai belanja online terbesar di dalam sejarah perusahaan.

Mengapa diminati? Karena Tokopedia menawarkan berbagai program menarik, dimulai dari ekstra cashback, gratis ongkos kirim, first sale seharga Rp25 ribu, hingga ke shake-shake yang berhadiah mobil.

Fitur shake-shake yaitu para pengguna bisa ikut serta mendapatkan berbagai hadiah menarik, saat ditayangkan program pembagian hadiah di televisi. Setelah pengguna mengunduh aplikasi dan login, maka mereka tinggal shake ponsel pintarnya untuk bisa ikut serta.

Maka tidak heran dengan adanya ragam inovasi digital dan kejutan yang diadakan mampu menarik antusias masyarakat dalam mendapatakan pengalaman berbelanja baru, dan berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Gara-gara itu, aplikasi Tokopedia kini masuk ke posisi top trending pada App Store Android sebagai aplikasi yang paling dicari.

Jumlah pengguna fitur shake-shake selama Ramadan kemarin meningkat hingga mencapai angka dua juta.

5. Melissa Siska menjadi salah satu pembicara di Indonesia Millennials Summit 2019

Kisah Jatuh Bangun Melissa Siska Juminto dalam Mengembangkan Tokopedia(Poster Indonesia Millennials Summit) Istimewa

Bagi kamu yang penasaran mengetahui cerita inspiratif Melissa, maka kamu wajib hadir dan tune in di acara Indonesia Millennials Sumit. IDN Times berkesempatan menghadirkan Salman sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan yang digelar pada Sabtu (19/1).

Acara tersebut adalah pertemuan independen dari IDN Times untuk membentuk masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dari seluruh nusantara. Dihadiri oleh lebih dari 1500 millennials, pendekatan multi-stakeholder ini akan melibatkan para pemimpin dari akademisi, atlet, pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, pemimpin LSM, pengusaha, aktivis, seniman, pemimpin agama, dan ilmuwan.

Dalam IMS 2019, IDN Times meluncurkan Indonesia Millennials Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center.  Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami ya.

Kamu tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam IMS 2019? Klik situs ims.idntimes.com untuk mendapatkan tiketnya. Buruan, tiket terbatas!

Baca Juga: Jadi Nomor Satu, Tokopedia Dinobatkan Sebagai Excellent App Chart

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya