Kasus Garuda, KPK Sudah Temukan Suap bagi Emirsyah Satar Rp100 Miliar

Suap itu diduga terkait pembelian pesawat dari 3 pabrikan

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus korupsi pembelian mesin pesawat untuk maskapai nasional Garuda Indonesia. Temuan terbaru yang berhasil didapat oleh penyidik institusi antirasuah yakni total suap yang diperoleh sejauh ini mencapai Rp100 miliar. Sebelumnya, tim penyidik menemukan fakta mantan Direktur Utama, Emirsyah Satar menerima kick back senilai 1,2 juta Euro dan US$180 ribu. Apabila dirupiahkan nominalnya mencapai Rp20 miliar. 

Suap itu diterima terkait pembelian pesawat dari empat pabrikan berbeda yakni Airbus, ATR (Avions de Transport Regional) dan Bombardier. 

"Total nilai suap yang mengalir pada sejumlah pihak termasuk tersangka, sejauh ini yang telah teridentifikasi mencapai Rp100 miliar dalam berbagai mata uang, mulai dari Rupiah, USD, Euro, dan SGD," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Selasa (20/8). 

Lalu, apakah betul duit kickback yang diterima oleh Emir sudah dikembalikan ke Soetikno?

1. Emirsyah mengklaim sudah mengembalikan duit suap dari Soetikno Soedardjo

Kasus Garuda, KPK Sudah Temukan Suap bagi Emirsyah Satar Rp100 Miliar(Eks Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar resmi mengenakan rompi oranye) IDN Times/Santi Dewi

Kuasa hukum Emirsyah Satar, Luhut Panggaribuan mengakui kliennya sudah mengembalikan sebagian duit yang pernah diberikan oleh eks bos PT MRA, Soetikno Soedarjo. Ia mengatakan duit yang dikembalikan berkisar Rp3 miliar - Rp5 miliar. 

"(Uang) yang untuk membeli rumah itu sudah dikembalikan ke SS (Soetikno). Saya lupa kalau gak salah Rp2-3 miliar atau Rp5 miliar," kata Luhut yang ditemui di gedung KPK pada (7/8) lalu. 

Ia mengakui sebagian uang pemberian dari Soetikno memang digunakan oleh kliennya untuk membeli rumah. 

"Dan memang ada rumah yang disita kan? Yang di Pondok Indah. Ada sebagian uang yang dipakai untuk beli rumah itu dan sebagian lagi (menggunakan) uang istrinya Pak Emir," tutur dia lagi. 

Sedangkan mengenai apartemen di Singapura, Luhut menjelaskan semula properti itu memang milik kliennya. Namun, sudah dijual ke Soetikno. 

"Yang betul (apartemen) di Singapura memang dibeli oleh Pak Emir melalui kredit bank. Kemudian, dia ada keperluan lain maka itu (apartemen) dijual ke SS. Jadi, apartemen itu milik SS dan uangnya dipakai (untuk membeli) dibayar oleh bank," katanya. 

Baca Juga: [BREAKING] Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo Akhirnya Ditahan KPK

2. Mantan Direktur Teknik Garuda mangkir ketika dipanggil oleh penyidik KPK

Kasus Garuda, KPK Sudah Temukan Suap bagi Emirsyah Satar Rp100 Miliar(Eks Direktur Teknik Garuda Indonesia, Hadinoto Soedigno) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sementara, tersangka lainnya, eks Direktur Teknik PT Garuda Indonesia periode 2007-2012, Hadinoto Soedigno, mangkir ketika dipanggil kali pertama sebagai tersangka pada (16/8) lalu. Tidak diketahui dengan jelas alasan absennya Hadinoto. 

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi Yuyuk Andriati mengatakan penyidik KPK akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Hadinoto. 

"Tetapi yang bersangkutan tetap memberikan informasi dan akan dijadwalkan ulang," kata Yuyuk pada pekan lalu. 

Dalam kasus korupsi pembelian mesin di Garuda Indonesia, Hadinoto diduga telah menerima suap senilai US$2,3 juta dan 477 ribu Euro. 

3. KPK meleset dari target untuk membawa kasus Garuda Indonesia ke persidangan pada bulan Juli

Kasus Garuda, KPK Sudah Temukan Suap bagi Emirsyah Satar Rp100 Miliargaruda-indonesia.com

Sementara, KPK meleset dari targetnya untuk membawa kasus ini ke pengadilan. Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif pernah menargetkan di hadapan anggota DPR akan membawa kasus ini ke pengadilan pada Juli lalu. Apabila tidak berhasil maka anggota Komisi III DPR berhak memberikan rapor merah kepada KPK. 

Lalu, apa tanggapan KPK mengenai target mereka yang meleset? 

"Tidak masalah diberi raport merah asal tindak korupsi di negara ini bisa berkurang," kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang beberapa waktu lalu di gedung Merah Putih. 

Baca Juga: Keren! Akhirnya Garuda Indonesia Punya Pilot Perempuan Asal Papua

Topik:

Berita Terkini Lainnya