Luhut Minta Panglima TNI Gelar Geladi Bersih Pengamanan Jelang KTT G20

AS minta RI tak undang Rusia datang ke KTT G20 di Bali

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, untuk memastikan keamanan bagi para pemimpin G20 saat mereka berada di Bali.

Rencananya, pertemuan para pemimpin KTT G20 bakal digelar pada November mendatang. Salah satu yang jadi fokus Andika yakni titik masuk bagi para pemimpin G20 ketika tiba di Pulau Dewata. 

"Jadi, pada saat saya melakukan peninjauan pada mangrove Tahura Ngurah Rai, yang rawan adalah jalan masuk yang jalan tanah. Saya izin akan berkoordinasi dan meminta lay out mangrove tahura dengan Ibu Diana, supaya bisa diakomodasi tentang parkirnya. Paling tidak untuk armoured vehicle pemimpin dari China, Rusia dan AS," ujar Andika seperti dikutip dari YouTube pribadinya, Jumat (25/3/2022). 

Pemimpin dari tiga negara itu menjadi fokus Andika lantaran diminta oleh Luhut. Ia minta kepada Andika agar semua kebutuhan protokoler tiga pemimpin negara adidaya tersebut dipenuhi. 

Salah satu yang diperhatikan oleh Andika adalah track bagi pasukan pengamanan dan pemimpin G20. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengusulkan agar dibuat dua jalur track terpisah. Mendengar pemaparan Andika, Luhut pun minta agar dilakukan geladi bersih terkait pengamanan bagi pemimpin G20 di Bali. 

"Jadi, nanti dibikin satu geladi sebelum Presiden ke sana. Saran saya akhir bulan ini (Maret) dibuat rangkaian pengamanan kepala-kepala negara itu," kata Luhut. 

Lalu, apa komentar Luhut soal adanya desakan agar Indonesia selaku tuan rumah KTT G20 tidak mengundang Rusia datang?

1. Luhut sebut KTT G20 adalah forum ekonomi bukan politik

Luhut Minta Panglima TNI Gelar Geladi Bersih Pengamanan Jelang KTT G20Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Dampak dari peperangan di Ukraina yang melibatkan Rusia, kini juga menyeret Indonesia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan negara-negara sekutunya mendesak agar Rusia didepak dari keanggotaan G20. Bahkan, bila masih ada negara yang mendukung Rusia tetap berada di dalam keanggotaan G20, maka Negeri Paman Sam memaksa Ukraina juga dibolehkan hadir di forum tersebut. 

Menko Luhut pun merespons desakan itu. Menurutnya, KTT G20 adalah forum ekonomi dan bukan forum politik. 

"Kita lihat, tunggu, G20 itu kan forum ekonomi, jadi tidak ada forum politik. Kita lihat saja. Ini kan masih terlalu dini untuk berkomentar," ungkap Luhut di Nusa Dua, Bali, Kamis 24 Maret 2022 lalu. 

Sementara, rencana kedatangan Putin ke Bali dalam forum KTT G20 disampaikan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. 

Baca Juga: Joe Biden Minta Rusia Dikeluarkan dari G20

2. Indonesia punya kewajiban mengundang semua negara anggota G20

Luhut Minta Panglima TNI Gelar Geladi Bersih Pengamanan Jelang KTT G20Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di New York, Amerika Serikat, Dian Triansyah Djani (www.twitter.com/@DTDjani)

Sementara itu, Duta Besar RI sekaligus Staf Khusus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani mengatakan, posisi Indonesia sebagai Presiden KTT G20 tahun ini berkewajiban mengundang semua negara anggota. 

"Indonesia dalam mengetuai berbagai konferensi atau forum atau organisasi, baik itu dalam konteks badan-badan PBB pada saat kami memimpin dewan keamanan di PBB atau ASEAN atau organisasi lainnya, selalu berpegang pada aturan, prosedur yang berlaku, demikian juga di G20," ujar pria yang akrab disapa Trian itu saat memberikan keterangan pers secara virtual pada Kamis kemarin.

Apalagi pertemuan di KTT G20 tahun ini makin penting karena agenda utamanya adalah pemulihan ekonomi usai pandemik COVID-19.

"Saya ingin underline juga seperti yang saya sampaikan di berbagai kesempatan bahwa pentingnya kita semua fokus di G20 untuk menangani global recovery, yang merupakan prioritas banyak penduduk di dunia ini," katanya.

Pria yang pernah menjadi Wakil Tetap Utusan RI di PBB New York itu menyebut, saat ini belum semua negara berhasil melewati krisis pandemik. Selain itu, masih banyak negara berkembang mengalami kesulitan ekonomi.

"Bahkan, untuk mencapai target yang diharapkan G20 agar bisa mendorong pemulihan global masih sulit. Jadi, in shorten, I think we'll, kami akan kontinu melaksanakan tugas kita seperti halnya presidensi-presidensi sebelumnya," tutur dia lagi.

3. TNI AL siap kerahkan berbagai alutsista untuk mengamankan KTT G20 di Bali

Luhut Minta Panglima TNI Gelar Geladi Bersih Pengamanan Jelang KTT G20Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono mengaku kesal dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) (ANTARA FOTO/Indrayadi)

Selama pelaksanaan KTT G20, salah satu pengamanan vital berada di laut. Itu sebabnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengaku pihaknya sudah siap membantu pengamanan agenda internasional KTT G20 di Bali. Yudo menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah unsur dari AL demi menjamin kelancaran dan keamanan agenda tersebut.

Unsur-unsur di TNI AL yang telah disiapkan terdiri dari KRI, pesawat udara, dan pasukan dari Korps Marinir.

"KRI, pesawat udara, (Korps) Marinir," ungkap Yudo pada 28 November 2021 lalu. 

Baca Juga: Kemlu Ungkap Alasan Indonesia Tak Kunjung Jatuhkan Sanksi ke Rusia

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya