Mahfud Dinilai Sulit Diduetkan Ganjar, Lebih Baik Jadi Cawapres Anies

Mahfud mulai dilirik jadi bakal cawapres Koalisi Perubahan

Jakarta, IDN Times - Setelah ramai mencomblangkan sosok Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dengan Ganjar Pranowo, kini muncul dorongan pasangan alternatif lainnya. Mahfud dinilai juga pas seandainya dipasangkan sebagai calon wakil presiden dengan Anies Baswedan.

Usulan itu disampaikan Guru Besar Ekonomi dan Politik dari Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini. Menurutnya, usulan Mahfud dipasangkan dengan Ganjar lebih sulit diwujudkan. 

"Jika masuk ranah PDI Perjuangan tidak mudah, Mahfud pun bisa menjadi alternatif sebagai pendamping Anies dengan alasan yang sama, yakni antikorupsi. Keduanya, adalah alternatif pasangan dan mesin double untuk memberantas korupsi yang mendarah daging di negeri ini," ungkap Didik dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (13/4/2023). 

Selain itu, posisi Mahfud dinilai juga bisa menarik suara di Jawa Timur, khususnya tapal kuda. Menurut Didik, Mahfud bisa dijadikan alternatif bagi Anies selain Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Hingga saat ini, Khofifah masih belum memberikan kepastian dan belum tentu bersedia menjadi wakil Anies. 

"Itu semua karena hal tarik menarik koalisi terhadap Khofifah atau alasan Khofifah yang memilih untuk meneruskan masa jabatannya. Jadi, alternatif selain Khofifah bagi Anies adalah Mahfud MD," tutur dia. 

Lalu, apa tanggapan partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan terhadap usulan pasangan Anies-Mahfud MD?

1. NasDem pertimbangkan nama Mahfud jadi wakil untuk Anies Baswedan

Mahfud Dinilai Sulit Diduetkan Ganjar, Lebih Baik Jadi Cawapres AniesMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Ketua DPP Nasional Demokrat (NasDem), Sugeng Suparwoto, tak menampik Mahfud merupakan salah satu sosok yang ikut dipertimbangkan karena ia dinilai berintegritas. Mahfud, kata dia, juga memiliki pengalaman mumpuni di pemerintahan lantaran sudah pernah menjadi menteri sejak era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. 

"Saya kira Pak Mahfud juga salah satu tokoh yang masuk ke dalam radar kami," ungkap Sugeng di Semarang, Rabu, 12 April 2023.

Selain itu, Mahfud juga memiliki reputasi sebagai birokrat dan akademisi yang sangat baik. "Dia dari kalangan kampus yang sangat-sangat kredibel, dia ahli hukum tata negara yang cukup baik, dan sekali lagi sangat kredibel. Kita lihat juga integritasnya juga sangat baik," kata pria yang juga duduk sebagai Ketua Komisi VII DPR itu. 

Namun, hingga kini belum ada keputusan final dari NasDem soal sosok yang bakal diajukan sebagai bakal cawapres. Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari tiga parpol (NasDem, PKS, Demokrat) kini juga tengah mempertimbangkan empat nama lainnya.

"Ini kami masih menggodok lima nama, di antaranya ada nama Pak Mahfud MD. Tren dinamika politik itu kan naik turun, tadinya kami (punya) lima nama, terus mengerucut tiga nama, sekarang menjadi lima nama lagi," tutur dia. 

Baca Juga: Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga Demokrasi

2. PKS nilai Anies-Mahfud punya kesamaan latar belakang sebagai akademisi

Mahfud Dinilai Sulit Diduetkan Ganjar, Lebih Baik Jadi Cawapres AniesMenko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sementara, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menilai Mahfud dan Anies memiliki kesamaan terkait pandangan politik. Selain itu, baik Anies maupun Mahfud, sama-sama memiliki latar belakang sebagai seorang akademisi. 

"Kan keduanya orang kampus dan intelektual," ungkap Hidayat, Rabu kemarin. 

Meski di atas kertas, Anies dan Mahfud terlihat cocok, namun Hidayat menyerahkan keputusan tersebut kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

"Pak Anies sendiri, apakah chemistry-nya cocok dengan Pak Mahfud atau tidak? Ini harus ditanyakan langsung," katanya.

Wakil Ketua MPR RI itu menegaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah sepakat menyerahkan urusan cawapres kepada Anies. Siapapun nama yang diusulkan menjadi pendamping Anies, hanya Anies yang berhak menentukan siapa yang akan dipilihnya pada Pilpres 2024.

3. Mahfud anggap namanya mulai mencuat lagi di Pilpres 2024 sebagai bunga-bunga demokrasi

Mahfud Dinilai Sulit Diduetkan Ganjar, Lebih Baik Jadi Cawapres AniesMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. (Tangkapan layar YouTube Kemenko Polhukam)

Sementara, Mahfud menganggap, munculnya nama dirinya dalam bursa capres atau cawapres Pemilu 2024, sebagai bunga-bunga demokrasi. Hal tersebut, kata dia, merupakan salah satu poin yang diperjuangkan. 

"Itu bunga-bunga demokrasi yang kita perjuangkan. Orang sekarang bebas mengusulkan calon presiden, cawapres, cagub, hingga caleg. Yang diusulkan boleh orang lain atau dirinya sendiri. Tapi, kan semua ada prosedur dan persyaratannya," ungkap Mahfud kepada IDN Times melalui pesan pendek, Senin (10/4/2023). 

Persyaratan yang dimaksud mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu yakni dukungan dari partai politik. Sebab, kandidat capres dan cawapres tetap membutuhkan kendaraan dari parpol. 

Sementara, analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, menilai peluang Mahfud MD untuk menjadi capres pada Pemilu 2024 tergolong berat. Sebab, tidak semua partai politik bersimpati dengan langkah yang dilakukan oleh Mahfud. Termasuk dalam mengungkap transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun.

"Untuk bisa dipertimbangkan menjadi capres kan banyak variabel dan faktornya. Satu, faktor partai politik, dua, elektabilitas, ketiga, faktor bandar politik atau pendonor. Mau dikalkulasi apapun, saya belum melihat ada loncatan akan membuat Pak Mahfud MD bisa menjadi tiga besar capres yang ada," ungkap Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, pada 26 Maret 2023 lalu.

Ia pun menyebut, meski sikap Mahfud dalam membongkar berbagai kasus hukum didukung oleh publik, tetapi belum tentu hal tersebut disetujui oleh partai politik. Ujang memberikan contoh kalimat yang pernah disampaikan oleh politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, yang justru mengancam Mahfud soal ancaman bui seandainya membuka laporan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) ke ruang publik. 

"Orang yang terbuka dan mengusut kasus berhadapan dengan partai-partai yang sampai saat ini masih korup lah," tutur dia. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. 

Baca Juga: Pengamat: Peluang Mahfud Jadi Capres di Pemilu 2024 Kecil

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya