Mahfud: Ferdy Sambo Sempat Panggil Komisioner Kompolnas dan Komnas HAM

Di depan komisioner Kompolnas Ferdy Sambo nangis-nangis

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menjelaskan, mengapa sikap Kompolnas terlihat membebek pernyataan awal kepolisian terkait kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Belakangan Mahfud mengetahui bahwa salah satu komisionernya, Poengky Indarti, pernah dipanggil oleh Irjen (Pol) Ferdy Sambo ke kantor Div Propam di Mabes Polri.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengetahui soal pemanggilan Poengky pada 24 Juli 2022 lalu. Saat itu, Mahfud memanggil Ketua Pelaksana Harian Kompolnas Irjen (Pol) Purn Benny J. Mamoto dan Poengky Indarti ke rumahnya.

"Pak, gimana perkembangannya (penyelidikan kasus Yosua)? Anda yakin (Yosua tewas karena baku tembak)? Dijawab ya, itu kami dapat dari lapangan," ungkap Mahfud di sidang Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Senin (22/8/2022).

"Penyelidikan lain apa?" tanya Mahfud lagi.

"Ya, belum, semua harus dari situ. Kami gak boleh masuk (ke TKP)," tutur Benny.

Ia pun menjelaskan bahwa ada isu di luar bahwa Kompolnas dan Komnas HAM sudah disetir oleh sebuah skenario tertentu. Ia mendengar sudah ada pihak yang dipanggil oleh Ferdy Sambo dan diarahkan begitu. Poengky pun menjawab bahwa dialah yang dipanggil dan menemui Sambo di kantornya. Padahal, dalam wawancara dengan Rosi, Benny mengaku ia ikut dipanggil oleh Sambo di kantornya.

Poengky pun mengaku tidak tahu dan paham mengapa ia dipanggil ke kantor Ferdy Sambo saat itu. "Mba Poengky saya ini dizalimi, istri saya dilecehkan. Kalau saya di sana, saya tembak sendiri dia," kata Mahfud menuturkan ulang cerita Poenky soal pernyataan Sambo kepada Poengky saat itu.

Poengky pun juga mengungkap ada pihak lain yang dipanggil oleh Sambo ke kantornya. Salah satunya adalah Komisoner Komnas HAM.

"Orang itu Chairul Anam," kata Mahfud menirukan kembali pernyataan Poengky.

Acara rapat ini dibuka oleh Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni. Ia mengaku ingin mendapatkan penjelasan langsung dari Kompolnas, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, serta Komnas HAM soal penyidikan kematian Yosua.

Sahroni tidak terima bila ada sejumlah rumor yang menyebut diamnya Komisi III karena dituduh telah menerima sejumlah uang dari Ferdy Sambo.

Baca Juga: Mahfud Bongkar Sepak Terjang Sambo: Dia Ditakuti di Polri, Punya Geng 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya