Mahfud Minta Penangkapan Kapal Super Tanker Iran Segera Dituntaskan

Kapal tersebut bawa minyak senilai Rp4,6 triliun

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD pada Senin (24/7/2023). Ia melapor untuk pamit lantaran bakal mengemban tugas baru di Mabes TNI Cilangkap jelang memasuki masa pensiun. Selain itu, ia mengaku juga sudah melaporkan ke Mahfud soal penangkapan satu kapal super tanker berbendera Iran di perairan Laut Natuna Utara. 

"Itu (penangkapan kapal super tanker Iran) masih diproses. Sudah kami laporkan juga ke Beliau," ujar Aan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat pada pagi tadi. 

Ia mengatakan respons Mahfud pun positif terkait penangkapan kapal super tanker tersebut. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai penangkapan terhadap kapal asing yang melanggar ketentuan perlu dilakukan. 

"Supaya kedaulatan kita di perairan tidak dilecehkan," tutur dia menirukan kalimat Mahfud. 

Ia menyebut Mahfud pun meminta agar kasus penangkapan kapal super tanker tersebut segera diselesaikan. 

1. Berkas perkara kapal super tanker Iran diserahkan kepada KLHK

Mahfud Minta Penangkapan Kapal Super Tanker Iran Segera DituntaskanBadan Keamanan Laut (Bakamla) ketika beraksi soal penangkapan kapal super tanker di ZEE Indonesia. (Dokumentasi Bakamla)

Sementara, Kepala Bagian Humas Bakamla, Kolonel Wisnu Pramandhita mengatakan bahwa kapal tanker dengan nama MT Arman 114 itu ditangkap dengan dugaan melakukan pencemaran limbah minyak. Sebab, selain melakukan pemindahan barang secara ilegal ke kapal lain, kapal tersebut juga melakukan dumping. Berkasnya, kata Wisnu, sudah dilimpahkan oleh Bakamla ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Proses penanganan kasus turut melibatkan beberapa instansi, termasuk Perhubungan Laut dan Mabes Polri. "Pemeriksaannya juga dilakukan secara gabungan, dan saat ini kapal berada di Batu Ampar di bawah pengawasan Bakamla RI," ungkap Wisnu ketika dikonfirmasi hari ini. 

Sebelumnya, Aan menjelaskan MT Arman 114 memiliki panjang 330 meter atau hampir setara panjang lapangan sepak bola. Ketika digeledah, personel Bakamla menemukan muatan light crude oil mencapai 272.569 metric ton. 

"Muatan itu senilai Rp4,6 triliun," ujar Aan ketika memberikan keterangan pers pada 10 Juli 2023 lalu di kantor Bakamla, Jakarta Timur. 

Baca Juga: Bakamla Tangkap 1 Kapal Super Tanker Iran, Muat Minyak Senilai Rp4,6 T

2. Kapal super tanker Iran coba mengelabui Bakamla dengan memberi titik koordinat palsu

Mahfud Minta Penangkapan Kapal Super Tanker Iran Segera DituntaskanAktivitas penindakan dua kapal super tanker berbendera Iran yang dibantu Bakamla Malaysia pada 7 Juli 2023. (Dokumentasi Bakamla)

Ketika ditemukan di perairan, Bakamla menemukan tidak hanya satu kapal super tanker. Melainkan, ada dua kapal. 

Aan menjelaskan, Bakamla kesulitan menangkap dua kapal super tanker Iran lantaran kapalnya sangat tinggi untuk dihentikan. Maka, Bakamla meminta bantuan kepada Agensi Penguatan Maritim Malaysia (APMM) untuk menyetop kapal super tanker itu.

Dalam kurun waktu satu jam kemudian sudah ada helikopter dan personel APMM dikerahkan ke atas kapal super tanker. Maka, nahkoda kapal super tanker berbendera Iran itu pun memilih berhenti. 

"Alhasil terjadi proses take over di geladak kapal super tanker Iran. Kapal tersebut dibawa ke Batam dan tiba pada Minggu kemarin," tutur dia. 

Bakamla akhirnya hanya menahan satu kapal super tanker berbendera Iran. Hal itu lantaran keterbatasan alutsista dan harus memilih kapal mana yang dikejar. Proses pengejaran tersebut memakan waktu dari pukul 07.30 hingga 14.00 WIB.

Kapal super tanker Iran itu ditahan lantaran telah melanggar aturan yakni pembuangan limbah ke laut dan transhipment di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Temuan lain yang menarik dari penangkapan kapal super tanker yaitu, kapal tersebut mencoba mengelabui personel Bakamla. 

Sistem AIS (Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis) kapal super tanker, kata Aan, menunjukkan seolah-olah posisi kapal berada di Laut Merah. Padahal, posisi faktual kapal tengah berada di ZEE Indonesia. 

"Kapal ini menyalakan AIS, tapi posisinya ada di Laut Merah. Bayangin. Faktual, kapalnya ada di ZEE Indonesia. Ini seperti melakukan penipuan. Ini sesuatu yang baru dan akan kami dalami," katanya. 

3. Dua kapal super tanker Iran tidak berhenti meski sudah diberi tembakan peringatan

Mahfud Minta Penangkapan Kapal Super Tanker Iran Segera DituntaskanKepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Aan Kurnia ketika memberikan keterangan pers soal penangkapan kapal super tanker di ZEE Indonesia. (Dokumentasi Bakamla)

Lebih lanjut, Aan mengatakan, dua kapal super tanker tersebut membangkang instruksi dari personel Bakamla. Aan pun memerintahkan untuk dilakukan penindakan, termasuk melepaskan tembakan peringatan. 

"Jadi, kami ada tahap-tahap, prosedur untuk menghentikan kapal ini. Mulai dari komunikasi, lalu agak keras bicaranya, tembakan peringatan ke udara, ke buritan kapal, namun kedua kapal itu tetap tidak berhenti," kata dia. 

Aan mengaku tidak memberikan izin bagi personel Bakamla untuk melepaskan tembakan ke arah kapal super tanker. Hal tersebut lantaran ia tahu kapal membawa muatan bahan bakar minyak. Padahal, dalam tahapan prosedur, aktivitas penembakan ke arah kapal diperbolehkan. 

"Tetapi, karena kapal itu membawa bahan bakar, kami khawatir kalau ditembak akan meledak. Nah, ini bisa mengakibatkan dampak luar biasa," ujarnya. 

Lantaran kedua kapal itu tidak mau berhenti, petugas Bakamla akhirnya masuk hingga wilayah ZEE Malaysia. 

Baca Juga: Modus Baru Kapal Tanker Kelabui  Bakamla, Palsukan Data AIS

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya