Maskapai Sriwijaya: Angkut Durian ke Pesawat Tidak Melanggar Aturan

Ada dua ton durian yang ternyata ikut diangkut

Jakarta, IDN Times - Ada-ada saja peristiwa yang terjadi di dunia penerbangan di Indonesia. Kali ini, semua penumpang maskapai Sriwijaya Airlines dengan nomor penerbangan SJ091 rute Bengkulu-Jakarta pada Senin (5/11) terpaksa turun lagi dari pesawat. Penyebabnya, mereka keberatan dengan bau buah durian yang menyengat hingga tercium masuk ke dalam kabin. 

Rupanya, buah durian itu masuk ke jenis barang yang diangkut menggunakan jasa kargo. Peristiwa ini menjadi viral lantaran salah seorang penumpang bernama Amir Zidane menulis di media sosial pada Senin kemarin. 

Di akun media sosialnya, pria yang mengaku merupakan personel band Steven & coconuttreez, menjelaskan bau durian yang menyengat sudah ia dan penumpang lain cium begitu masuk ke dalam kabin. 

"Saya panggil pramugari, saya complaint. Udah baru duren plus panas. Si pramugari malah menyodorkan kertas, dia bilang: 'Pak, kalau mau complaint isi kertas itu aja ya,'" tulis Amir di akun media sosialnya sambil bingung. 

Cerita yang ditulis oleh Amir kemudian menjadi viral dan telah dibagikan lebih dari 19 ribu orang dan meraih lebih dari 5.000 komentar. Lalu, apa klarifikasi dari maskapai Sriwijaya Air?

1. Sriwijaya membenarkan mereka mengangkut durian seberat dua ton

Maskapai Sriwijaya: Angkut Durian ke Pesawat Tidak Melanggar AturanHello sehat

Manajer Senior Komunikasi Sriwijaya Airlines, Retri Maya, membenarkan penyebab bau menusuk hingga ke dalam kabin memang berasal dari buah durian. Hal itu karena di dalam penerbangan dengan rute Bengkulu-Jakarta pada Senin kemarin, mereka turut mengangkut durian dalam jumlah yang banyak. Namun, menurut Retri, mengangkut durian sebagai kargo di dalam penerbangan adalah hal yang biasa. 

"Itu dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke kargo sesuai dengan SOP," ujar Retri melalui keterangan tertulis pada Selasa (6/11). 

Namun, ia membantah maskapai tempatnya bekerja mengangkut durian seberat tiga ton. Angka itu merupakan total berat bagasi dan kargo. 

"Perlu diketahui lebih tiga ton adalah total berat bagasi dan kargo di mana di dalamnya ada durian tersebut. Angka itu pun masih jauh dari kapasitas maksimum untuk take off dan landing," kata dia lagi.  

Baca Juga: Penumpang Sriwijaya Air Mengaku Kehilangan Uang Rp 13 Juta di Bagasi

2. Sriwijaya mengaku tetap mengutamakan keselamatan penerbangan

Maskapai Sriwijaya: Angkut Durian ke Pesawat Tidak Melanggar Aturan(Ilustrasi maskapai Sriwijaya Air) www.instagram.com/@sriwijayair

Akibat bau buah durian yang menusuk, para penumpang sempat protes dan turun lagi dari pesawat. Di dalam video yang diunggah oleh salah satu penumpang Amir Zidane, mereka meminta agar kargo buah durian itu diturunkan dulu kemudian baru lah mereka naik kembali ke pesawat. 

"Saya tetap ngotot untuk gak mau terbang kecuali duren yang beratnya 3 ton (sesungguhnya 2 ton) itu diturunkan. Ngototnya saya didukung oleh seluruh penumpang. Bahkan, ada ibu-ibu yang sudah sangat tua, tersiksa dengan bau duren tersebut," tulis Amir. 

Menurut Amir bau menyengat dari buah durian itu tidak bisa diremehkan. Sebab, bisa membahayakan keselamatan penerbangan. 

Sementara, pihak maskapai mengklaim tetap mengutamakan keselamatan. 

"Sesuai arahan dan kebijakan perusahaan, Sriwijaya Air tidak akan menerbangkan pesawat apabila pesawat itu tidak layak dan membahayakan seluruh penumpang serta kru," tulis Retri. 

3. Kemenhub mengingatkan boleh saja mengangkut durian asal dikemas secara baik

Maskapai Sriwijaya: Angkut Durian ke Pesawat Tidak Melanggar Aturanthechalkboardmag.com

Lalu, apa komentar dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub? Plt Dirjen Hubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno, menjelaskan memang membawa buah durian atau hasil bumi lainnya di dalam kargo tidak dilarang di dalam dunia penerbangan, asal proses pengemasan sampai dengan loading kargo itu sesuai dengan SOP yang berlaku. 

"Tujuannya agar tidak menganggangu kenyamanan penumpang," kata Pramintohadi melalui keterangan tertulis pada Selasa kemarin. 

Ia mengatakan durian, terasi, ikan asin dan barang dengan bau menyengat lainnya tidak dilarang untuk diangkut, karena memang bukan masuk ke dalam produk berbahaya. Terkadang hasil bumi ikut diangkut dengan pesawat, agar lebih mudah didistribusikan. 

Di sisi lain, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Fatmawati Sukarno, Anies Wardhana total durian yang diangkut dalam penerbangan Sriwijaya Air pada Senin (5/11) mencapai 2.025 kilogram. Ke depan, agar tidak terulang, maka instansi mereka akan melakukan evaluasi agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan penumpang. 

Baca Juga: Demi Tiket Murah, Ratusan Pengunjung Mengular di Sriwijaya Air Travel Fair

Topik:

Berita Terkini Lainnya