Massa Bakal Kembali Geruduk DPR, Dorong Gulirkan Hak Angket

Demo digelar bersamaan dengan sidang pembukaan paripurna

Intinya Sih...

  • Demonstrasi di depan DPR digelar bersamaan dengan sidang pembukaan rapat paripurna ke-13 DPR
  • Komite Panitia Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi klaim ada 5.000 massa yang akan berunjuk rasa, menuntut hak angket atas dugaan praktik kecurangan Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Aksi demonstrasi bakal kembali digelar di depan gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024). Massa yang tergabung dalam gerakan bernama Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menggeruduk gedung parlemen untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi demo itu digelar bersamaan dengan momen pembukaan rapat paripurna ke-13 DPR. 

Komite Panitia Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi, Afandi Ismail, mengklaim ada sekitar 5.000 massa yang akan berunjuk rasa. Salah satu tuntutan mereka yaitu menggulirkan hak angket atas dugaan praktik kecurangan Pemilu 2024. 

"Kami mendorong hak angket ini bisa segera digulirkan oleh DPR/MPR, karena kami sudah kehilangan trust kepada MK (Mahkamah Konstitusi), KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan Bawaslu," ujar Afandi ketika dikonfirmasi.

Menurut dia, harapan terakhir yang tersisa hanya menyampaikan aspirasi berupa hak angket yang bakal digulirkan di DPR/MPR. Ia mengatakan, aksi demonstrasi itu rencananya dimulai pukul 10.00 WIB. 

Baca Juga: DPR Desak KPK Periksa Bahlil atas Dugaan Galang Dana untuk Pemilu

1. Massa bakal menuntut harga kebutuhan pokok turun

Massa Bakal Kembali Geruduk DPR, Dorong Gulirkan Hak AngketPara demonstran yang menggelar unjuk rasa di Gedung DPR-MPR RI, Jumat (1/3/2024) membubarkan diri. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain mendorong agar hak angket digulirkan, massa juga bakal menuntut agar harga bahan-bahan pokok segera diturunkan. Salah satu harga komoditas yang tengah melambung adalah beras. Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium di tingkat pedagang sudah mencapai Rp16.900 per kilogram. 

"Kita tahu bersama harga kebutuhan pokok melonjak naik di samping langka, seperti beras. Harga cabai juga melangit. Kami dengar ada rencana wacana kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik dan sebagainya sehingga persoalan kerakyatan ini tidak saja disikapi oleh mahasiswa, tapi semua elemen masyarakat yang menginginkan perbaikan," ujar Afandi. 

Ia pun tak menampik bahwa yang turun untuk menggelar aksi unjuk rasa hari ini terdiri dari beragam elemen. Mulai dari mahasiswa, buruh, aktivis hingga akademisi. 

Baca Juga: Jokowi Ogah Tanggapi Wacana Hak Angket Pemilu Curang

2. Jokowi disentil karena diduga mempolitisasi bansos

Massa Bakal Kembali Geruduk DPR, Dorong Gulirkan Hak AngketKonferensi pers Presiden Jokowi berangkat ke Australia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Hal lain yang bakal disoroti oleh massa dalam aksi nanti yakni soal cawe-cawe Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar putra sulungnya bisa memenangkan Pemilu 2024. Ia menilai, Jokowi sudah melakukan penyalahgunaan wewenang sebagai Presiden. 

"Kami menilai ada abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan oleh Jokowi. Hal itu kita ketahui didorong oleh kepentingan politik. Ini tak perlu dijelaskan atau perlu analisis panjang, sebab anaknya maju sebagai salah satu cawapres untuk Prabowo. Menurut saya sangat kelihatan sekali bagaimana cawe-cawe dan ini penting untuk diadvokasi," tutur Afandi. 

"Lalu, ada juga indikasi kuat penyalahgunaan anggaran negara dan pemilu dalam pilpres ini. Ada politisasi bansos, bagi-bagi beras dan sembako oleh presiden," katanya lagi. 

Afandi menampik persepsi aksi demo ini mewakili paslon tertentu pada Pemilu 2024. Meskipun ia sendiri diketahui merupakan Direktur Deputi Saksi dan Direktorat Pengorganisasian Timnas AMIN. 

Baca Juga: Rekapitulasi di Banda Aceh Tuntas, Anies-Muhaimin Menang Telak

3. Aksi 5 Maret merupakan kelanjutan dari demo 1 Maret

Massa Bakal Kembali Geruduk DPR, Dorong Gulirkan Hak AngketAhli Hukum Tata Negara yang juga anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Refly Harun. (IDN Times/Fitang Budi)

Sebelumnya, aksi demo serupa sudah digulirkan pada 1 Maret 2024. Salah satu yang ikut berunjuk rasa dalam aksi unjuk rasa pada pekan lalu adalah anggota Dewan Pakar dan Juru Bicara Timnas AMIN, Refly Harun. Ia menuntut Tritura di depan Kompleks DPR/MPR. 

Saat berorasi, Refly mengatakan, aksi pada Jumat pekan lalu bukan aksi terakhir. Demonstrasi akan digelar pada pekan ini. 

"Perjuangan parlemen jalanan, kita terus lanjutkan tanggal 1, tanggal 5, tanggal 9 sampai aspirasi konstitusional kita berhasil. Insyaallah," kata Refly dari atas mobil komando.

Sementara, menurut Ketua Pelaksana Harian Timnas AMIN, Sudirman Said, kehadiran Refly di aksi demo pada pekan lalu bukan mewakili sikap Anies-Muhaimin. Sudirman menyebut pidato Refly adalah sikapnya sebagai warga negara yang menyuarakan perubahan. 

https://www.youtube.com/embed/eZG5TLOU5xE

Baca Juga: PKS Yakin PDIP Tak Akan Batal Inisiasi Hak Angket Kecurangan Pemilu

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya