Omicron Sudah Ada di RI, Pemerintah Didesak Larang TKA Masuk

Tiga TKA asal China masuk probable varian omicron di RI

Jakarta, IDN Times - Anggota komisi IX dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partanonan Daulay mendesak pemerintah agar sementara waktu menutup pintu bagi Tenaga Kerja Asing (TKA). Desakan itu muncul setelah tiga TKA asal China juga terindikasi terpapar COVID-19 varian omicron. Hal itu diketahui ketika mereka masuk ke Indonesia melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. 

"Varian (baru) ini kan sudah ada di Indonesia. Sudah sepatutnya kewaspadaan ditingkatkan, terutama pintu masuk ke Indonesia, khususnya bandara-bandara internasional," ungkap Saleh dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 18 November 2021. 

Pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PAN di parlemen itu mengaku sudah mendengar bahwa ada TKA yang menjadi suspect untuk kasus Omicron. "Saya sendiri heran. Di tengah situasi penyebaran virus seperti ini, TKA asal China kok masih banyak yang masuk ke Indonesia. Untuk apa kita diminta menerapkan prokes secara ketat, sementara TKA lalu-lalang masuk ke Indonesia?" tanya Saleh. 

Bila merujuk kepada aturan yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19, tidak ada larangan bagi warga China masuk ke Indonesia. Pemerintah hanya melarang masuk warga asing dari 11 negara, termasuk Hong Kong. Tetapi, menurut Saleh, seharusnya ketika omicron telah terdeteksi di Indonesia, pemerintah langsung bergerak cepat lebih memperketat kunjungan dari luar negeri. 

"Bukankah TKA itu potensial membawa masuk virus Covid ke Indonesia? tanyanya lagi.

Ia menegaskan seharusnya bila ada TKA yang dibolehkan masuk maka mereka masuk kategori tenaga ahli yang keahliannya tidak bisa digantikan oleh pekerja lokal. "Jadi, selama masa berkembangnya omicron, TKA betul-betul dilarang masuk (sementara waktu)," tutur dia lagi. 

Lalu, bagaimana rekam jejak dua pasien lainnya yang dikonfirmasi juga terpapar varian omicron?

Baca Juga: Omicron Masuk RI, Bahlil Pede Kepercayaan Investor Tetap Tinggi

1. Dua pasien baru omicron sempat lakukan perjalanan dari Inggris dan Amerika Selatan

Omicron Sudah Ada di RI, Pemerintah Didesak Larang TKA Masukilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, pada Sabtu, 18 Desember 2021, Kementerian Kesehatan menyampaikan adanya dua pasien lainnya yang tertular varian baru COVID-19, omicron. Keduanya berinisial IKWJ (42 tahun) dan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan identitas pasien lainnya adalah M (50 tahun). M juga berjenis kelamin laki-laki. 

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan keduanya merupakan WNI. "IKWJ baru melakukan perjalanan dari Amerika Selatan dan M baru tiba di Inggris. Keduanya sedang menjalani karantina mandiri di Wisma Atlet," ungkap Nadia pada Sabtu kemarin. 

Hasil pengurutan genome terhadap tiga pasien yang merupakan TKA asal China kata Nadia belum keluar. Bila TKA itu terkonfirmasi tertular varian omicron, maka jumlah kasus COVID-19 varian baru menjadi lima pasien. 

Menurut Nadia, kedua pasien baru itu terdeteksi telah tertular varian omicron ketika menjalani karantina wajib selama 10 hari. 

Baca Juga: Waspada! Pasien Omicron di Indonesia Bertambah 2 Orang 

2. Kemenkes mengimbau agar warga tak melakukan perjalanan ke luar negeri

Omicron Sudah Ada di RI, Pemerintah Didesak Larang TKA MasukIlustrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) (Dok. Angkasa Pura II)

Nadia juga menambahkan dengan adanya kasus omicron yang terdeteksi saat karantina wajib, maka menandakan sistem proteksi yang diterapkan oleh pemerintah bagi pelaku perjalanan internasional berjalan dengan baik. Berdasarkan dua temuan kasus omicron itu, Nadia mengimbau kepada masyarakat agar sementara waktu tak keluar negeri. Apalagi laju penularan omicron di luar negeri tergolong sangat cepat. 

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika, kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Bila kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” ungkap Nadia. 

3. Per hari, 3 ribu orang tiba di Indonesia dari luar negeri

Omicron Sudah Ada di RI, Pemerintah Didesak Larang TKA MasukIlustrasi pesawat (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, saat ini Satgas Penanganan COVID-19 memiliki tantangan baru untuk menyediakan tempat karantina bagi WNI dan WNA yang baru tiba dari luar negeri. Sebab, tempat karantina wajib sudah mulai menepis. Di sisi lain, data dari Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan tiap hari ada sekitar 3.000 orang yang tiba di Indonesia dari luar negeri. 

"Betul, betul, betul sekitar 3 ribu (orang yang tiba) per hari. Tantangannya adalah dengan waktu karantina yang kita buat panjang bagi WNI pelaku perjalanan internasional yang pernah singgah di negara yang terkonfirmasi memiliki kasus omicron. Mereka kan wajib karantina 14 hari, di luar itu (dari 11 negara) mereka karantina selama 10 hari," ungkap Ketua Bidang Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny B. Harmadi dalam diskusi pada 18 Desember 2021. 

Alhasil, kini pemerintah berpacu dengan waktu untuk menyediakan kamar lebih banyak. Sebab, situasinya kini, ketersediaan kamar untuk karantina wajib semakin menipis. 

"Tantangannya adalah menyiapkan fasilitas karantina memadai di tengah arus masuk dari luar negeri, terutama WNI yang pulang dalam jumlah cukup besar," kata dia lagi. 

Sonny mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan tempat karantina tambahan agar bisa menampung orang yang datang dalam jumlah besar. Ia pun mengimbau WNI yang berada di luar negeri untuk menunda kembali kepulangannya ke Tanah Air sementara waktu.

"Karena bagaimana pun juga karantina yang dilakukan harus dilakukan secara ketat. Kalau mereka pulang cuma sebentar kan jadi gak sebanding," tutur dia. 

Baca Juga: Satgas: 3 Ribu Orang Masuk RI dari Luar Negeri Setiap Hari

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya