Parpol Jual Minyak Goreng Murah, Warganet: Dapat Stok dari Mana?

"Yang nimbun orang partai, lalu dikeluarin untuk kampanye"

Jakarta, IDN Times - Di saat produk minyak goreng mengalami kelangkaan, tiba-tiba partai politik bisa menemukan komoditas itu dan menjualnya dalam acara bazar murah. Salah satu yang disorot oleh warganet adalah bazar minyak murah yang digelar oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Melalui akun media sosialnya, DPP PSI menyampaikan PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Di akun tersebut, DPP PSI turut mengunggah sebuah video yang menggambarkan suasana pasar murah di sebuah perumahan di Kecamatan Cibarusah, Bekasi. 

"Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!" demikian cuit akun Twitter DPP PSI pada 7 Maret 2022 lalu. 

Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan di Sumatera Utara bersama DPC PDI Perjuangan Kota Medan membagikan 10 ton minyak goreng dan 10 ton gula pasir secara serentak di 21 kecamatan di Medan pada akhir Februari 2022 lalu.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon mengatakan bantuan tersebut untuk warga kurang mampu dan pedagang UMKM kecil serta kader partai karena minyak goreng mengalami kelangkaan. Kalau pun stoknya tersedia, harganya melambung. 

Warganet pun penasaran sumber stok minyak goreng yang dijual murah oleh parpol itu. 

"Katanya minyak goreng lagi langka, kok kalian bisa beli 100-an liter?" tanya seorang warganet di Twitter pada 7 Maret 2022 lalu. 

"Yang nimbun orang partai, diumpetin, lalu dikeluarin cuma buat kampanye partai," kata warganet lainnya. 

"Hah? Di saat langka situ bisa punya ratusan liter minyak, nimbun ya? Dapat dari mana hayo?" tanya warganet di Twitter. 

Ada pula warganet yang menilai situasi ini tidak adil. Sebab, di saat stok minyak goreng dibatasi bagi pedagang dan konsumen, tetapi parpol justru memperoleh stok minyak berlimpah.

"Diliat-liat emang lebih cocok dagang minyak sih dibanding jadi parpol yang katanya isinya millenial semua itu," tutur warganet. 

Lalu, apa komentar parpol soal sumber stok minyak goreng yang kini komoditasnya tengah diburu oleh hampir semua rumah tangga di Tanah Air?

Baca Juga: PSI Tolak Usulan Pemilu 2024 Ditunda

1. DPD PSI klaim dapat minyak goreng dari pedagang tradisional di Kabupaten Bekasi

Parpol Jual Minyak Goreng Murah, Warganet: Dapat Stok dari Mana?Banner promosi DPD Bekasi soal bazar murah minyak goreng yang dijual Rp10 ribu per liter (www.twitter.com/@psi_id)

Sementara, klarifikasi disampaikan oleh Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril di akun media sosialnyaa. Syahril memberikan judul di klarifikasinya itu "Menjawab Netizen."

Ia mengaku bisa memahami banyak warganet yang penasaran mengapa di saat minyak goreng langka, PSI Kabupaten Bekasi bisa mengadakan bazar minyak goreng dengan harga jual Rp10 ribu per liter. Padahal, di sejumlah supermarket stok produk itu sering kali kosong. 

"Begini, saya dan tim mendapatkan minyak goreng dari beberapa pedagang tradisional yang tersebar di Kabupaten Bekasi. Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini (bukan harga subsidi dari pemerintah). Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga Rp17 ribu hingga Rp19 ribu per liter," demikian yang ditulis Syahril pada 7 Maret 2022 lalu. 

Ia menjelaskan setelah minyak goreng itu dibeli dengan harga di atas harga subsidi pemerintah, PSI memberikan subsidi agar bisa dijual dengan harga lebih murah. 

"Kurang lebih kami subsidi Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per liter yang kami subsidi. Bahkan, di salah satu kegiatan, kami subsidi sampai Rp10 ribu per liter," kata dia lagi. 

Ia menambahkan dana untuk membeli dan subsidi minyak itu merupakan hasil urunan dari pengurus, kader dan simpatisan yang rutin mengirimkan donasi ke rekening DPD PSI Kabupaten Bekasi. Syahril juga menyebut di bazar murah itu, mereka menjual hampir 2.000 liter minyak goreng. 

Baca Juga: Minyak Goreng Langka, KPPU Ingatkan Distributor Tak Ambil Untung

2. DPD PDIP Sumut sebut sudah minta kader di DPRD dan kepala daerah agar cari solusi kelangkaan minyak goreng

Parpol Jual Minyak Goreng Murah, Warganet: Dapat Stok dari Mana?Stok minyak goreng (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sementara, Rapidin tak bersedia buka suara dari mana sumber minyak goreng yang dijual murah oleh PDIP. Ia hanya menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya diharapkan bisa memberikan sedikit solusi bagi kelompok masyarakat kecil. 

"Kami sebagai partai, PDIP tentu akan berbuat semaksimal mungkin untuk mendorong pemerintah supaya pemerintah perhatikan masyarakat kecil," ungkap Rapidin pada 8 Februari 2022 lalu ketika memberikan keterangan pers. 

Ia mengklaim PDIP Sumut berusaha sekuat tenaga mencari solusi agar minyak goreng tak lagi langka. Rapidin menyebut pihaknya sudah memerintahkan kepada fraksi PDIP yang duduk di DPRD Sumut agar ikut mencari solusi terkait langkanya komoditas minyak goreng. 

"Kader kami yang menjadi kepala daerah juga diberitahukan hal serupa," kata dia. 

3. Formappi sebut parpol yang jual minyak goreng murah anggap rakyat tak lebih dari komoditas

Parpol Jual Minyak Goreng Murah, Warganet: Dapat Stok dari Mana?Peneliti Formappi, Lucius Karus (IDN Times/Marisa Safitri)

Sementara, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menilai aksi sejumlah parpol menjual komoditas minyak goreng murah kepada publik di tengah stok yang langka adalah ironi yang memalukan. Sebab, di tengah kelangkaan, parpol tersebut diduga sudah punya stok sendiri untuk dijual murah kepada masyarakat. 

"Parpol seharusnya bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng melalui inisiatif kebijakan dan kader mereka di tingkat legislatif dan eksekutif, justru memilih jalan menjadi pedagang dadakan. Benar-benar memalukan!" ungkap Lucius dalam pesan video yang diterima IDN Times pada Kamis, (10/3/2022). 

Di sisi lain, Lucius juga menyebut aksi parpol itu benar-benar memalukan karena memiliki niat kampanye terselubung melalui penjualan minyak goreng murah. "Tujuannya apa lagi kalau mereka mencari simpati rakyat menjelang pemilu," katanya. 

Alih-alih ikut menjual murah minyak goreng, Lucius menyebut, parpol menghina fungsi dari partai politik itu sendiri. Sebab, melalui para kadernya, parpol bisa terlibat dalam proses pembuatan kebijakan jangka panjang untuk kesejahteraan rakyat. 

"Parpol yang tiba-tiba menjadi pedagang minyak goreng adalah parpol yang juga menganggap rakyat tidak lebih dari sekadar komoditas," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Moeldoko Klaim Kebijakan Kemendag Bikin Minyak Goreng Tak Langka Lagi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya