Demokrat Desak Polisi Proses Ratna Sarumpaet Secara Hukum

Demokrat merasa dibohongi Ratna Sarumpaet

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat meminta maaf kepada publik usai menyebut Ratna Sarumpaet yang merupakan anggota tim pemenangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dikeroyok orang yang tidak dikenal di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (21/9). Demokrat mendesak agar Calon Presiden Prabowo Subianto segera memecat Ratna dari tim pemenangan. 

"Saya meminta kepada Prabowo dan Sandiaga Uno untuk memecat Ratna Sarumpaet dari tim pemenangan," tulis Kepala Divisi Advokasi Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui akun media sosialnya, Rabu (3/10). 

Lalu, apa lagi yang disampaikan Ferdinand melalui akun media sosialnya?

1. Partai Demokrat merasa menjadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet

Demokrat Desak Polisi Proses Ratna Sarumpaet Secara HukumIDN Times/Margith Juita Damanik

Ferdinand menyebutkan Demokrta menjadi korban kebohongan dari Ratna. Padahal, sehari sebelumnya, ia begitu berapi-api mencuit di akun media sosialnya, kalau Ratna sudah dipukuli orang-orang yang tidak dikenal. 

"Gila! Edan! @RatnaSPaet dianiaya di Bandung. Apakah ini negeri preman?" tulis Ferdinand kemarin.

Namun kenyataannya hari ini, Ratna mengakui ia berbohong dirinya dianiaya. Pada Jumat 21 September, hari yang ia klaim sebagai hari pengeroyokan, Ratna mengaku tengah berada di sebuah klinik kecantikan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

"Secara pribadi, saya merasa malu dan menjadi korban atas kebohongan @RatnaSPaet. Sungguh ini, tidak bisa ditolerir," kata Ferdinand. 

Baca Juga: [BREAKING] Ratna Sarumpaet Mengaku Berbohong pada Prabowo Subianto

2. Partai Demokrat mendesak agar Prabowo memecat Ratna dari anggota pemenangan

Demokrat Desak Polisi Proses Ratna Sarumpaet Secara HukumIDN Times/Margith Juita Damanik

Ferdinand pun mendesak kepada Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, agar segera mengeluarkan Ratna dari tim pemenangan. Ia khawatir skandal ini berpengaruh terhadap perolehan suara Prabowo-Sandi.

"Ini sudah di luar kewajaran, kita semua dibohongi dan jadi korban seperti orang bodoh. Tidak bisa diterima," kata dia. 

Selain publik, Ratna juga mengaku sudah membohongi Prabowo. Akibat cerita Ratna, Prabowo semalam sampai harus memberikan keterangan kepada publik. 

3. Partai Demokrat mendesak agar polisi mengusut Ratna Sarumpaet yang menyebarkan informasi hoax

Demokrat Desak Polisi Proses Ratna Sarumpaet Secara HukumANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kendati ikut menyebarkan komentar negatif tanpa menunggu klarifikasi dari otoritas berwenang, Ferdinand mendesak, agar polisi tetap mengusut perbuatan Ratna yang telah menyebarkan hoax. Pernyataan dari kubu oposisi mengindikasikan seolah-olah Ratna telah dianiaya orang tak dikenal dan direstui pemerintah. 

"Saya mohon maaf kepada semua pihak karena kemarin membela Ratna dengan keras sebagai bentuk empati dan rasa kemanusiaan. Atas dasar ini, saya mendesak kepolisian untuk memproses Ratna Sarumpaet yang telah menyebabkan semua ini," kata Ferdinand. 

Sebelumnya kepada media, Ferdinand sempat meragukan kalimat yang disampaikan Ratna. Ia malah menuding Ratna tidak benar-benar melakukan operasi plastik. 

"Logika saya masih bertanya, operasi plastik apa yang dilakukan oleh Ratna? Mungkinkah operasi plastik yang dilakukan untuk menghilangkan bekas luka dan lebam atau memar?" tanya dia kepada media. 

Terbukti, yang membelokan fakta justru Ratna Sarumpaet sendiri. 

https://www.youtube.com/embed/qvqoOzUDqLo

Baca Juga: [BREAKING] Kronologi Ratna Sarumpaet Berbohong Hingga Viral di Medsos

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya