PDIP Buka Suara soal Baliho Prabowo Bareng Jokowi

PDIP tetap yakin Jokowi mendukung Ganjar untuk jadi penerus

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengaku curiga dengan banyaknya baliho yang menggambarkan kedekatan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Menhan Prabowo Subianto terpasang di sejumlah wilayah. Kecurigaan itu muncul setelah melihat fakta kalau baliho terpasang di daerah yang dikuasai PDIP.

Menariknya, menurut Hasto, baliho tersebut tak terpasang di kantong-kantong suara Gerindra. Dari sini, Hasto merasa kalau baliho itu dipasang demi memancing elektoral.

"Foto itu ada di basis daerah PDIP. Tapi, di daerah Sumatra Barat, Aceh, Jawa Barat, itu sedikit sekali, bahkan gak ada. Di Sumbar saja, baliho itu praktis tidak ada. Jadi, foto itu taktik untuk memancing elektoral," ungkap Hasto ketika ditemui di Rumah Aspirasi di daerah Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (8/7/2023). 

PDIP, kata Hasto, tetap yakin Ganjar Pranowo yang akan melanjutkan dasar-dasar kemajuan pembangunan di Tanah Air yang sudah diletakkan oleh Jokowi. Dia mengajak publik untuk melihat kesesuaian prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Ganjar dengan Jokowi. Menurut Hasto, kebersamaan yang digambarkan di baliho Prabowo-Jokowi semu belaka. 

"Jadi, spanduk baliho itu kan demokrasi yang sifatnya artifisial bukan substansial. Kalau antara Pak Jokowi dengan Pak Ganjar itu, baru sesuatu hal yang substansial. Ada historikalnya, ideologi, dan kesinambungan," tutur dia. 

Sikap PDIP untuk mengusung Ganjar sebagai Capres tidak berubah. Bahkan, komitmen itu kembali diteguhkan di dalam rapat kerja nasional ketiga yang digelar pada 6 sampai 8 Juni 2023 lalu. 

"Rekomendasi kami, sangat jelas kepemimpinan Pak Ganjar merupakan kesinambungan bahkan program-program dan warisan Pak Jokowi sudah diputuskan bakal dilanjutkan," ujarnya. 

1. Gerindra nilai baliho Prabowo-Jokowi sudah ada sejak akhir 2022

PDIP Buka Suara soal Baliho Prabowo Bareng JokowiSekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani (tengah mengenakan kemeja batik) di kantor pusat Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2018 (ANTARA FOTO/Aprilio Akbar)

Kemunculan baliho Jokowi dan Prabowo dinilai oleh Partai Gerindra bukan sesuatu yang baru. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan baliho serupa juga pernah muncul pada akhir 2022 lalu. 

Salah satu baliho yang menggambarkan keakraban Jokowi dan Prabowo terpasang di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Baliho itu menggambarkan dua foto.

Foto bagian atas menggambarkan kedekatan Prabowo dan Jokowi ketika menjajal rantis Maung buatan PT Pindad. Sedangkan, foto di bagian bawah menggambarkan Prabowo dan Jokowi sedang berada di Istana Negara.

Keduanya sedang diwawancarai oleh media. Di bagian tengah baliho, terdapat tulisan besar dengan narasi yang berbunyi "menang bersama untuk Indonesia Raya". Namun, tidak ada lambang atau logo partai di dalam baliho tersebut. 

"Baliho Pak Prabowo dan Jokowi bukan fenomena sekarang, karena itu terjadi akhir 2022, sudah ada Pak Prabowo dan Pak Jokowi menghiasi banyak tempat. Kemudian, fenomena ini berulang," ujar Muzani di kantor DPP PAN pada 5 Juni 2023 lalu. 

Dia menyatakan, meski merupakan fenomena lama, muncul berbagai persepsi terhadap baliho tersebut. Dulu, baliho itu dikaitkan peluang Jokowi dan Prabowo berpasangan pada Pilpres. Namun, saat ini, baliho itu dimaknai bagaimana suksesi kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden dapat dilanjutkan oleh Prabowo pada 2024. 

"Kalau sekarang lebih pada bagaimana suksesi kepemimpinan itu bisa terjadi dan sederet warisan yang ditinggalkan Pak Jokowi bisa berlanjut dan dilanjutkan oleh Pak Prabowo. Kami menganggap ini sebagai bagian dari sesuatu yang baik-baik saja dalam demokrasi," katanya. 

Baca Juga: Muncul Baliho 'Menang Bersama' Prabowo dan Jokowi, Ini Kata Gerindra

2. Prabowo berharap dapat dukungan dari Jokowi

PDIP Buka Suara soal Baliho Prabowo Bareng JokowiPresiden Jokowi dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berkunjung ke Pasar Petanahan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sementara, dalam wawancara khusus dengan jurnalis senior Najwa Shihab, Prabowo mengaku Jokowi dianggap sebagai guru politiknya. Salah satu gestur Jokowi yang ditiru oleh Prabowo, yakni dia ikut membagi-bagikan kaus kepada warga ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah. 

Di sisi lain, meski Jokowi adalah lawan politiknya selama dua pemilu berturut-turut, Prabowo malah mengaku ada harmoni.

"Saya merasa malah ada chemistry, ada kecocokan (dengan Jokowi). Menurut saya, itu gak bisa dibuat-buat," ujar Prabowo dan dikutip dari YouTube Najwa Shihab. 

Dia mengakui dukungan dari Jokowi akan memudahkannya terpilih dalam pemilu 2024. Tetapi, meski kini terlihat dekat dengan Jokowi, Prabowo tetap realistis. Dia tidak ingin terlalu percaya diri Jokowi menjatuhkan dukungan kepadanya. 

"Saya tidak mau GR (gede rasa). Kalau berharap tetap boleh kan? Apa ada larangan berharap?" katanya.

3. PDIP bantah Jokowi dekat dengan Prabowo

PDIP Buka Suara soal Baliho Prabowo Bareng JokowiSekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sementara, kedekatan Jokowi yang semakin jelas dengan Prabowo di ruang publik justru dibantah oleh PDIP. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan mantan Wali Kota Solo itu adalah keluarga besar PDIP. 

"Pak Jokowi memilih Pak Prabowo? Jadi, itu saya luruskan, tidak benar," ujar Hasto menjawab pertanyaan media di Padang pada 4 Juli 2023 lalu. 

Hasto mengklaim tindakan Jokowi menyangkut nama-nama bakal capres harus dilihat sebagai upaya memastikan situasi nasional tetap aman dan kondusif jelang pergantian kepemimpinan nasional.

"Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan ke depan berjalan dengan baik," tutur dia. 

https://www.youtube.com/embed/3953XU_Cia8

Baca Juga: Gerindra soal Pemasang Baliho Jokowi-Prabowo: Bukan Kami!

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya