Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Petinggi Coast Guard China Temui Kepala Bakamla, Bahas Apa?

Courtesy call petinggi pasukan penjaga perbatasan China ke kantor Bakamla pada 4 Desember 2024. (Dokumentasi Bakamla)
Intinya sih...
  • Kunjungan petinggi CCG China ke Bakamla Jakarta, undang Bakamla hadir di Beijing pada 2025
  • Perkembangan draf perjanjian kerja sama dibahas dalam pertemuan, termasuk isu Laut Natuna Utara
  • Bakamla mengundang CCG dalam kegiatan Simposium Penjaga Perbatasan Pantai dan Multilateral Naval Exercise Komodo 2025

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Irvansyah menerima kunjungan kehormatan dari petinggi Penjaga Perbatasan Pantai China (CCG), Kolonel Senior Wang Kaiqiang, Rabu (4/12/2024),  di kantor Bakamla Rawamangun, Jakarta Timur. Pertemuan ini terjadi usai Bakamla mengusir beberapa kali kapal penjaga perbatasan pantai China yang tengah berada di Laut Natuna Utara. 

Bakamla menyebut, kunjungan yang dilakukan oleh Kolonel Senior Wang merupakan bagian dari silaturahmi. Ia juga menyampaikan undangan kunjungan kehormatan kepada Bakamla untuk hadir di Beijing pada Januari 2025. 

"Pihak CCG juga mengajukan permohonan untuk melakukan pertemuan bilateral pada pertemuan Vietnam Coast Guard and Friends yang bakal dilaksanakan di Hanoi, Vietnam pada 17-21 Desember 2024," ujar Irvansyah melalui keterangan tertulis hari ini. 

Dalam pertemuan itu, katanya, bakal dibahas perkembangan draf perjanjian kerja sama yang telah dibuat sejak 2022. Hal itu meliputi peningkatan kapasitas, pertemuan tahunan, kunjungan dan pertukaran informasi terkait keamanan dan keselamatan maritim yang jadi perhatian kedua negara. 

1. Bakamla RI undang penjaga perbatasan China hadir di Indo Defence 2025

Courtesy call petinggi pasukan penjaga perbatasan China ke kantor Bakamla pada 4 Desember 2024. (Dokumentasi Bakamla)

Sementara, Laksda Irvansyah turut mengundang penjaga perbatasan China (CCG) dalam kegiatan Simposium Penjaga Perbatasan Pantai di forum Indo Defence 2025. Rencananya kegiatan itu berlangsung pada 23-25 Januari 2024. 

"Kami turut mengundang CCG dalam Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 pada 15-22 Februari," katanya. 

Irvansyah pun tak menampik kedua pihak turut menyinggung situasi Laut Natuna Utara. Namun, ia tak merinci poin apa yang dibahas menyangkut Laut Natuna Utara. 

"Kami membahas isu itu demi keamanan dan keselamatan seluruh pengguna laut," imbuhnya. 

2. Bakamla sudah usir dua kali kapal coast guard China di Laut Natuna Utara

Kapal Bakamla RI saat menghalau upaya masuknya Coast Guard China ke wilayah Laut Natuna Utara (Istimewa)

Sebelumnya, Bakamla RI sudah pernah dua kali mencegat Kapal China Coast Guard (CCG) 5402 yang memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara. Kejadian pertama pada 21 Oktober 2024 lalu. Kemudian terulang kembali pada 24 Oktober 2024. 

Ketika itu, kapal penjaga perbatasan pantai China mengganggu survei yang tengah dilakukan oleh Kapal MV Geo Coral. Direktur Operasi Laut Bakamla, Budi Santoso, mengirimkan kapal KN Pulau Dana-323 untuk melaksanakan intercept. KN Pulau Dana-323 mulai melakukan kontak komunikasi ke kapal penjaga perbatasan China 5402, tetapi tidak direspons. 

Kapal CCG China malah terlihat mendekati MV Geo Coral yang sedang melakukan survei. MV Geo Coral bekerja untuk proyek dari PT Pertamina East Natuna. 

"KN Pulau Dana-323 menghalau CCG 5402 agar segera keluar dari landas kontinen Indonesia agar tidak mengganggu kegiatan survei MV Geo Coral," ujar Humas Bakamla, Yuhanes Antara, di dalam keterangan tertulis. 

Alhasil, KN Pulau Dana-323 melakukan shadowing bekerja sama dengan KRI SSA-378 milik TNI Angkatan Laut (AL).

3. China sempat minta Bakamla yang pergi karena klaim itu masuk wilayahnya

KN Pulau Dana-323 saat menghalau kapal China CCG 5402 di Laut Natuna Utara. (Dok. Bakamla RI)

Dari video yang dikirimkan oleh Bakamla, terdengar jelas alasan kapal penjaga perbatasan pantai China menganggap keberadaan mereka tak melawan aturan. Sebab, Laut Natuna Utara dianggap sebagai area pemancingan tradisional Negeri Tirai Bambu.

"Penjaga perbatasan pantai Indonesia (dengan kapal) 323, ini kapal CCG-5402, teritori ini merupakan wilayah tradisional pemancingan China. Otoritas Anda di wilayah ini tidak berlaku dan dikenal," kata penjaga perbatasan China melalui komunikasi radio.

Namun, Bakamla menolak pernyataan itu. Mereka meminta agar kapal penjaga perbatasan China segera meninggalkan wilayah ZEE Indonesia.

"Kapal CCG 5402, tidak benar. Otoritas kami berlaku di area ini, sebab area ini merupakan ZEE Indonesia. Posisi kapal Anda tidak diizinkan di sini. Kami meminta Anda untuk segera pergi," ujar Juru Radio Kom I, Sertu Bakamla Ericson Nover Boy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us