Profil Yudhistira Massardi: Sastrawan Penulis Arjuna Mencari Cinta

Yudhistira pernah menjadi Pemred Majalah Gatra

Jakarta, IDN Times - Kabar duka tengah menyelimuti dunia sastra Indonesia. Sastrawan Yudhistira Ardi Nugraha Moelyana Massardi tutup usia pada Selasa (2/4/2024) pada usia 70 tahun. 

Informasi mengenai wafatnya Yudhistira disampaikan putranya, Kafka Dikara Yudhistira, melalui Instastory-nya pada Selasa malam. Sang putra menyampaikan Yudhistira meninggal di RSUD Bekasi. 

Yudhistira diketahui merupakan pengarang dari berbagai jenis karya sastra. Mulai dari cerpen, novel, puisi hingga naskah sinetron. 

Ia mulai tertarik ke dunia sastra ketika melihat tulisan milik saudara kembarnya, Noorca, dimuat di Koran Jakarta. Bagaimana perjalanan Yudhistira di dunia sastra?

1. Yudhistira sempat menempuh studi di Institut Kesenian Jakarta

Profil Yudhistira Massardi: Sastrawan Penulis Arjuna Mencari Cinta(Instagram/@igamassardi)

Yudhistira diketahui pernah menempuh studi di Akademi Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia mengambil program sinematografi, namun ia tidak menamatkan studi sarjananya di IKJ. 

Dikutip dari situs Kemendikbud, Rabu (3/4/2024), Yudhistira mengaku sudah mulai bekerja sejak ia kecil. Ketika masih berada di Subang, Jawa Barat, ia bekerja sebagai penjual kue dan koran. 

Yudhistira juga mulai menulis karya sastra ketika masih di bangku SD. Tulisan-tulisannya mulai dipublikasikan ketika dia di SMP dengan judul "Aku Cinta Padamu" di Warta Minggu.

Dia sering menggunakan nama samaran Yan dengan tujuan untuk memudahkan menulis. Keinginan menulis terpacu ketika di bangku SMA Yudhistira melihat tulisan Noorca termuat di koran Jakarta. Sasaran pembaca karya-karyanya adalah kalangan remaja.

Baca Juga: Cerita Eka Dalanta Sebagai Perempuan Sastra dan Literasi di Medan

2. Yudhistira pernah berkarier menjadi jurnalis dan menjabat sebagai pemred Majalah Gatra

Profil Yudhistira Massardi: Sastrawan Penulis Arjuna Mencari CintaIlustrasi Jurnalistik (pexels.com/Brett Sayles)

Yudhistira juga pernah bekerja sebagai jurnalis. Ia pernah bekerja sebagai wartawan majalah mingguan, Tempo. Kariernya sebagai jurnalis Tempo tidak berlangsung lama. 

Ia kemudian menjadi salah satu pendiri majalah berita Jakarta pada 1985-1987. Sebelumnya, ia pernah menjadi wakil pemimpin redaksi Majalah Lelaki pada 1976 hingga 1978. 

Pada 1988 hingga 1992, Yudhistira sempat berpindah kerja yakni menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Humor. Pada 1993-1994, dia beralih profesi dari dunia tulis ke dunia televisi. Ia menjadi Script Supervisor/Executive Producer PT Indosiar Visual Mandiri (membangun News Division, Memimpin Local Drama Project).

Yudhistira kembali menekuni dunia tulis pada 1994-1998, yaitu menjadi Redaktur Pelaksana di Majalah Gatra. Bahkan pada 1998 hingga 2001, ia dipercaya menjadi Pemred Majalah Gatra.

3. Yudhistira pernah dipuji H.B Jassin sebagai penulis muda berbakat

Profil Yudhistira Massardi: Sastrawan Penulis Arjuna Mencari CintaSastrawan Yudhistira ANM Massardi (ANTARA/HO)

Di dunia sastra, sejumlah penghargaan sudah pernah diraih Yudhistira. Pada 1977, novelnya berjudul "Arjuna Mencari Cinta" dinyatakan Yayasan Buku Utama sebagai bacaan remaja terbaik.

Ia kemudian membuat "Arjuna Mencari Cinta Part II". Kedua novel tersebut sampai diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang oleh Noriaki Oshikawa pada 1995 hingga 1996. 

Kemudian, sandiwara Wot atawa Jembatan pada 1997 dinobatkan oleh Dewan Kesenian Jakarta sebagai pemenang sayembara mengarang. Sementara, sajak Sikat Gigi (kumpulan sajak, 1983) dinyatakan sebagai satu dari empat kumpulan sajak terbaik pada 1977 oleh Dewan Kesenian Jakarta.

Bahkan, Yudhistira pernah disebut-sebut oleh kritikus sastra Indonesia H.B. Jassin sebagai penulis muda berbakat. Jassin mengatakan Yudhistira tidak ambil pusing apakah hasil tulisannya itu bernilai sastra atau tidak.

https://www.youtube.com/embed/LC5ed8gwDZc

Baca Juga: Sastrawan Yudhistira Massardi Tutup Usia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya