Rekrut Artis Jadi Kader, PAN: Itu Bukan Strategi Naikan Elektabilitas

Verrell Bramasta sudah dibidik jadi caleg dapil Jabar

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, menepis pihaknya banyak merekrut kader dengan latar belakang publik figur lantaran berharap bisa menggunakan popularitas mereka untuk mendongkrak elektabilitas parpol.

Terbaru, artis sinetron Verrell Bramasta dikenalkan oleh PAN ke publik sebagai kadernya pada Kamis (9/2/2023). Masuknya Verrell menambah deretan panjang artis yang menjadi kader di PAN.

"Gak, itu bukan bagian dari strategi PAN (dongkrak elektabilitas), bukan. Karena itu alamiah aja. Mereka ingin mendarmabaktikan di wilayah politik dan PAN dipilih sebagai alat perjuangan politik mereka," ungkap Yoga menjawab pertanyaan IDN Times pada Kamis, di kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta Selatan. 

Yoga menambahkan, publik figur seperti Verrell sudah tidak lagi fokus mencari kekayaan atau materi di dunia. Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio pun mengalami perjalanan serupa. Saat sedang berada di Paris, Eko dihubungi Yoga dan diminta maju menjadi caleg DPR. 

Lebih lanjut, Yoga menjelaskan bahwa sejak didirikan tahun 1998, PAN tidak berubah. PAN, katanya, adalah partai yang inklusif, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, kemajemukan, menerima seluruh potensi masyarakat yang tidak memberikan sekat pada perbedaan suku, agama dan keyakinan. 

"Yang terpenting bagi PAN, proses demokratisasi di internal PAN itu berjalan. Tidak ada jarak antara pimpinan partai, pengurus dan dengan kader. Jadi, Anda bisa telepon, WA ketua umum dan dijawab. Proses egaliter di internal organisasi itu tidak dibuat-buat karena sudah menjadi budaya kami," katanya.

Ia menduga, dengan pola komunikasi demikian maka para artis atau publik figur merasa nyaman. Meski mereka adalah orang baru partai tapi tetap diposisikan sebagai keluarga PAN. 

Benarkah elektabilitas parpol terdongkrak hanya mengandalkan kinerja kader yang kurang dikenal oleh publik?

Baca Juga: Artis Verrell Bramasta Gabung Jadi Kader PAN

1. Kalangan artis yang direkrut jadi kader sudah punya modal popularitas dan pengaruh

Rekrut Artis Jadi Kader, PAN: Itu Bukan Strategi Naikan ElektabilitasVerrell Bramasta resmi dikenalkan sebagai kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kamis, 9 Februari 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Wakil Ketua DPP Perempuan Amanat Nasional (PUAN), Futri Zulya Savitri, memiliki pendapat yang sedikit berbeda. Futri justru menilai kader yang berasal dari latar belakang publik figur sudah memiliki keunggulan dibanding kader biasa. Menurutnya, popularitas publik figur bisa diubah menjadi pengaruh di dunia politik. 

"Banyak yang bilang PAN itu Partai Artis Nasional. Tapi, justru menurut saya, profesi teman-teman kita ini, artis ini, sudah memiliki keunggulan. Mereka memiliki influence dan popularity. Tinggal nanti bagaimana popularity itu diterjemahkan menjadi elektabilitas," ungkap Futri. 

Futri memastikan, PAN tetap memberikan pendidikan politik serta pengarahan kepada para kader yang datang dari latar belakang dunia hiburan. Hal itu bertujuan agar pengaruh dari para kader bisa disebarkan dan bermanfaat bagi orang lain. 

"Nah, mungkin kalau teman-teman notice, para artis di PAN itu bukan hanya sebagai vote getter, ya, tapi benar-benar memang bisa berkarya. Ada Mas Eko (Eko Patrio), ada Teh Desy (Desy Ratnasari), hingga Mas Primus. Mas Pasha juga sekarang mau nyaleg dan mereka benar-benar all out bertransformasi dari artis menjadi politisi," kata dia. 

Baca Juga: Gabung ke PAN, Verrell Bramasta Bidik Jadi Caleg Pemilu 2024

2. Verrell dinilai PAN masuk parpol bukan karena aji mumpung jelang pemilu

Rekrut Artis Jadi Kader, PAN: Itu Bukan Strategi Naikan ElektabilitasPutra sulung Venna Melinda, Verrell Bramasta resmi menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN). (www.instagram.com/@amanatnasional)

Lebih lanjut, Futri mengatakan, bergabungnya Verrell ke PAN bukan karena aji mumpung jelang Pemilu 2024. Menurut putri sulung Zulkifli Hasan itu, Verrell sudah mengetahui minat dan isu yang bakal diperjuangkannya di parlemen. 

"Verrell ini ternyata juga (punya) interest ke isu-isu pemuda dan olahraga, karena dia kan suka olahraga. Dia juga sudah tahu untuk isu ini ada di komisi X DPR. Jadi, Verrell ini sudah punya tujuan, bukan sekedar ujug-ujug (gabung) pada tahun politik," kata dia. 

Ia juga menilai Verrell bersedia mengorbankan kariernya di dunia hiburan yang sedang berada di puncak untuk terjun ke dunia politik. Meski PAN ke depannya tidak akan melarang Verrell untuk tetap aktif di dunia hiburan. 

"Dari PAN, pasti kami akan support terus," ujar Futri. 

Baca Juga: Gabung ke PAN, Verrell Bramasta Bidik Jadi Caleg Pemilu 2024

3. Selebriti makin banyak dalam pemilu legislatif didorong perubahan sistem pemilu

Rekrut Artis Jadi Kader, PAN: Itu Bukan Strategi Naikan ElektabilitasIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, mengutip jurnal yang ditulis oleh Ikhsan Darmawan dari Departemen Politik, FISIP, Universitas Indonesia, berjudul 'Keterlibatan Selebriti Dalam Pemilu Indonesia Pasca Orde Baru', terlihat jumlah keterlibatan selebriti di dalam pemilu pascaorba cenderung meningkat. Bahkan, peran mereka tidak hanya sekedar vote getter dalam konteks celebrity endorser tetapi sudah bergeser menjadi vote getter dalam konteks celebrity politician. 

Ada tiga penyebab mengapa keterlibatan selebriti di pemilu semakin meningkat. Pertama, adanya perubahan sistem pemilu legislatif dari proporsional tertutup ke proporsional terbuka suara terbanyak. 

Kedua, disebabkan perubahan perilaku memilih pemilih Indonesia dari berbasis aliran ke arah berbasis pada figur individu. Ketiga, makin pragmatisnya kebanyakan parpol di Indonesia. 

"Pragmatisme di internal kebanyakan partai politik terlihat dalam proses rekrutmen anggota dan caleg. Mereka yang diutamakan memiliki karakteristik popularitas relatif tinggi, modal finansial yang besar, atau sudah memiliki pengalaman sebelumnya dengan menduduki jabatan tertentu," demikian tulis Ikhsan, dikutip Kamis (9/2/2023). 

Tetapi, ia melihat dari banyaknya jumlah selebriti yang lolos menjadi anggota legislatif menunjukkan masih banyak masyarakat Indonesia yang masih mengedepankan faktor 'kenal' dengan selebriti yang menjadi caleg.

"Padahal, belum tentu selebriti yang mereka pilih itu memiliki kompetensi," kata dia. 

https://www.youtube.com/embed/pZdhVChgefE

Baca Juga: 10 Momen Verrell Bramasta ke Kantor DPP PAN, Bakal Terjun ke Politik?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya