Rommy Akui PPP Diajak PDIP Kerja Sama, Peluang Ditarik Masuk ke KIB?

PPP dalam waktu dekat akan silaturahmi ke PDIP

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy mengakui bahwa dalam pertemuan dengan Hasto Kristiyanto pada 1 Maret 2023 lalu muncul tawaran agar parpol yang didominasi warna hijau itu ikut berkoalisi. Pria yang akrab disapa Rommy itu menyebut tawaran tersebut sudah disampaikan oleh PDIP ketika kursi ketum masih dijabat oleh Suharso Monoarfa. Hasto, kata Rommy kerap mengungkit pernyataan dari ulama KH Maimoen Zubair. 

"Kita punya pengalaman lama karena PPP adalah partai yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU). PNI (Partai Nasional Indonesia) kan dari dulu dengan NU. PDIP kan juga punya sejarah dengan (capres) Mega-Hamzah, sekarang di Jawa Tengah ada Ganjar-Yasin, bahkan itu kan putranya Mbah Maimoen. Jadi, segmen partai kita itu gak bersinggungan, kalau bergabung malah saling melengkapi," ungkap Rommy ketika berbicara di program 'Total Politik' dan dikutip pada Sabtu, (11/3/2023). 

Tawaran kerja sama itu tak dibantah oleh Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi. Namun, sifatnya masih bersifat informal. 

"Mas Rommy sendiri kan sifatnya (menjabat sebagai ketua majelis) bukan pengurus harian. Itu kan sebatas pertemuan sahabat lama," ujar Baidowi kepada IDN Times pada Jumat, (10/3/2023) melalui pesan suara. 

Ia menambahkan seandainya tawaran kerja sama dari PDIP benar-benar ada maka PPP, kata Baidowi, akan disampaikan di rapat bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). "Bahwa PDIP mau ajak kerja sama dengan PPP, ya kita tarik ke KIB," kata dia. 

Lalu, apakah sudah ada rencana PPP untuk bertemu dengan PDIP dalam waktu dekat?

Baca Juga: Hasto PDIP Bertemu Romahurmuziy PPP, Ini yang Dibahas

1. Pertemuan petinggi PPP dengan PDIP bakal dilakukan dalam waktu dekat

Rommy Akui PPP Diajak PDIP Kerja Sama, Peluang Ditarik Masuk ke KIB?Plt Ketua Umum PPP, Mardiono ketika menghadiri silaturahmi akbar PPP di Yogyakarta pada Minggu, 8 Januari 2023. (www.instagram.com/@muhammad.mardiono)

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Awiek itu menyebut bahwa dalam waktu dekat akan digelar pertemuan antara DPP PPP dengan DPP PDIP dalam waktu dekat. Proses perencanaan tersebut sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Awiek menggaris bawahi apapun hasil pertemuan antara Rommy dengan Hasto hanya menjadi bagian dinamika politik biasa. 

"Itu kan pertemuan informal dan tidak mengikat," ujar Awiek. 

Rencana serupa juga dibenarkan oleh Plt Ketum PPP, Mardiono. Ia membenarkan dalam waktu dekat akan bersilaturahmi dengan PDIP. Pertemuan petinggi kedua parpol itu dilakukan dalam rangka menjaga demokrasi agar berjalan dengan baik. 

"Ya, silaturahmi politik biasa. Entah dengan Bu Mega, Mbak Puan, atau Pak Sekjen (Hasto) mungkin," tutur dia. 

Rencana pertemuan itu, katanya, kemungkinan baru dilakukan paska 15 Maret 2023. Mereka akan mendahulukan untuk bersilaturahmi dengan Partai Bulan Bintang (PBB). 

"Mungkin waktu dekat ini, kami ada bertemu kunjungan antarparpol tapi mungkin ke PBB dengan Pak Yusril. Saya kabari dalam waktu dekat ini," katanya lagi. 

Baca Juga: Rommy Temui Sekjen PDIP, Plt Ketum PPP: Itu Pertemuan Biasa 

2. PPP tetap masih berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)

Rommy Akui PPP Diajak PDIP Kerja Sama, Peluang Ditarik Masuk ke KIB?Informasi soal pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) (IDN Times/Aditya Pratama)

Hal lain yang disampaikan oleh Awiek yakni bantahan bahwa KIB sedang goyang lantaran belum mengumumkan ke publik terkait sosok capres dan cawapres. Selain itu, PPP juga diisukan akan keluar dari KIB dan memilih berkoalisi dengan PDIP. Awiek mengatakan hingga hari ini PPP masih berada di KIB bersama-sama Golkar dan PAN. 

"Masing-masing parpol memang diberi keleluasaan untuk menjalin komunikasi dengan parpol lain dalam konteks penjajakan untuk bergabung dengan KIB. Sebagaimana komitmen kami bahwa KIB ini terbuka untuk menambah (anggota) koalisi," kata Awiek. 

Menurutnya, bila PDIP berkolaborasi dengan KIB maka akan menjadi kekuatan besar. Jadi, konteks komunikasi yang dijajaki oleh PPP adalah untuk memperlebar sayap guna menambah kekuatan KIB. 

"Sementara, aspirasi pasangan capres, semua anggota KIB berhak mengusulkan nama-nama potensial untuk digodok dan diputuskan secara bersama-sama," tutur dia. 

3. Bila PDIP berkoalisi dengan KIB maka membuka peluang lebih besar untuk menang pemilu 2024

Rommy Akui PPP Diajak PDIP Kerja Sama, Peluang Ditarik Masuk ke KIB?Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi (www.dpr.go.id)

Sementara, informasi terkait tawaran kerja sama dari PDIP ke PPP turut disambut baik oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan bila PDIP resmi bekerja sama dengan PPP, maka otomatis partai dengan dominasi warna merah itu akan berkoalisi dengan KIB. 

"Ya, PAN akan senang-senang saja. Karena koalisi dengan PPP, secara otomatis akan berkoalisi dengan PAN dan Golkar. Sebab, PPP kan anggota KIB," ujar Yoga di kantor IDN Times, IDN HQ pada Jumat, (10/3/2023). 

Viva menampik bila peluang koalisi antara PPP dengan PDIP bakal menggoyahkan KIB. Ia menegaskan koalisi yang pertama kali terbentuk itu akan tetap solid dan kompak.

"KIB insya Allah tidak akan terbelah. KIB tetap solid dan kompak," kata dia. 

Menurut Viva, bergabungnya PDIP ke KIB bakal memperbesar peluang untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Pasalnya, pasangan calon yang dijagokan berpotensi mendapatkan dukungan yang besar.

"Maka sudah bisa dipastikan siapapun pasangan calon yang akan diusung di Pilpres 2024 berpotensi mendapatkan dukungan besar dan dapat memenangi kompetisi," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Rommy PPP: Erick Thohir dan Sandi Uno Diminta Istana Tebar Pesona 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya