Satu Prajurit TNI Tewas Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua

10 Personel TNI dan 4 anggota Polri tewas sepanjang 2022

Jakarta, IDN Times - Prajurit TNI kembali jadi korban kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kontak tembak terjadi pada Senin (3/4/2023) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, antara KKB dengan prajurit pos Yal Satgas, Yonrif R 321/GT/13/1 Kostrad. Satu prajurit TNI dilaporkan tewas dalam kontak tembak tersebut.

Informasi kontak tembak itu dikonfirmasi oleh Komandan Resor Militer 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, pada hari ini melalui keterangan tertulis.

"Bahwa benar telah terjadi kontak tembak antara gerombolan KST (Kelompok Separatis Teroris) dengan prajurit pos Yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad. Akibatnya, satu prajurit TNI tertembak dan meninggal dunia atas nama Pratu H di pos Yal Distrik Yal, Kabupaten Nduga pada Senin sekitar pukul 09:40 WIT," ungkap Brigjen JO di dalam keterangan tertulis. 

Ia menambahkan, prajurit pos yal Satgas Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad terus bersiaga untuk mengantisipasi aksi susulan dari pihak KKB. Ini merupakan peristiwa lanjutan setelah pada 25 Maret 2023 lalu, KKB menyerang prajurit TNI dan anggota Polri yang sedang mengamankan pelaksanaan salat tarawih di Masjid Al Maliah itu. Dalam serangan pengamanan salat tarawih itu, masing-masing satu prajurit TNI yakni Serda R dan anggota Polri, Bripda M, gugur. 

"Kejadian penembakan itu menambah rentetan aksi tidak berperikemanusiaan dari gerombolan KST di wilayah Puncak Jaya, Papua," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, pada 27 Maret 2023 lalu.

Baca Juga: Sempat Baku Tembak, Personel TNI-Polri Robohkan 1 Anggota KKB

1. Jenazah Pratu H sudah dievakuasi ke Timika untuk disemayamkan

Satu Prajurit TNI Tewas Kontak Tembak dengan KKB di Nduga PapuaIlustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Brigjen JO menyebut bahwa jenazah Pratu H sudah dievakuasi ke Timika dan disemayamkan ke RSUD. Rencananya pada Selasa (4/4/2023), jenazah Pratu H akan diterbangkan ke kampung halamannya. 

"Jenazahnya akan diterbangkan ke Sumbawa," kata JO Sembiring. 

Baca Juga: TNI Baku Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua, Seorang Prajurit Gugur 

2. Jokowi minta Panglima TNI tak tarik pasukan dari Papua

Satu Prajurit TNI Tewas Kontak Tembak dengan KKB di Nduga PapuaKepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono ketika berkomunikasi secara daring dengan KSAL Korea Selatan Admiral Kim Jung-Soo pada 19 Januari 2022 (www.instagram.com/@tni_angkatan_laut)

Sementara, usai dilantik sebagai Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengatakan, masih tetap menggunakan pendekatan humanis dalam menghadapi konflik kekerasan di Papua. Meski begitu, bukan berarti Yudo menarik sejumlah pasukan dari Papua. Pada 24 Maret 2023 lalu, ia terlihat melepas 850 prajurit TNI untuk ditugaskan ke Provinsi Papua dan Papua Barat. Mereka tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini. 

Pasukan itu terdiri dari 450 prajurit raider Yonif 200/Bhakti Negara Kodam III/Sriwijaya dan 400 prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan. "Mereka yang diberangkatkan bakal bertugas selama 12 bulan untuk menjaga keamanan bersama dengan satuan-satuan lainnya," kata Yudo seperti dikutip dari kantor berita ANTARA.

Di sisi lain, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pernah meminta kepada Yudo agar prajurit TNI bersikap tegas kepada KKB. "Karena kalau kita gak tegas di sana KKB selalu berbuat seperti itu, ya tidak akan selesai-selesai masalahnya," ungkap Jokowi pada 19 Desember 2022 lalu.

3. Politisi PKS pernah sebut pemerintah gagal memberikan perlindungan bagi prajurit TNI

Satu Prajurit TNI Tewas Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua(Muhammad Nasir Djamil) Istimewa

Sementara, berdasarkan data dari Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, sepanjang 2022 ada 53 orang yang meninggal akibat ulah KKB. Sebanyak 14 individu di antaranya merupakan prajurit TNI dan anggota Polri, 39 individu lainnya merupakan warga sipil. 

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, mendesak agar pemerintah memberikan perlindungan bagi prajurit TNI di Papua. "Maka, melalui pimpinan kami berharap agar pemerintah mengambil langkah-langkah strategis, langkah-langkah yang terukur, yang profesional dalam konteks pendekatan keamanan di Papua. Jangan sampai kemudian Papua menjadi killing field bagi prajurit TNI yang bertugas di sana, dan juga warga sipil yang ada di sana. Baik warga sipil yang datang bekerja di sana maupun warga sipil yang ada di sana," ungkap Nasir ketika menyampaikan interupsi di sidang paripurna DPR pada Maret 2022 lalu.

Ia mewanti-wanti bahwa prajurit TNI yang tewas tidak boleh dianggap sedikit. Sebab mereka merupakan alat negara. Menurutnya, dengan masih adanya prajurit yang tewas menunjukkan negara gagal melindungi alat negara di Papua.

"Kondisi ini menunjukan seolah-olah negara gagal melindungi prajurit TNI di sana," ujarnya.

"Boleh kita sibuk dengan ibu kota negara, tapi jangan sampai lupa melindungi alat negara, prajurit negara yang ada di Papua. Jangan sampai ada lagi prajurit tewas," kata dia lagi.

Baca Juga: Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB 

Topik:

  • Sunariyah
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya