Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB 

Perawat Gabriella Meilani tewas disiksa anggota KKB

Jakarta, IDN Times - Marselinus Ola Attanila tak kuasa menahan tangis saat mengisahkan kembali kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang tiba-tiba menyerang fasilitas umum, termasuk puskesmas di Distrik Kiwirok pada 13 September 2021. 

Sambil menghapus air matanya, Marselinus mengatakan, puluhan anggota KKB sengaja menyasar tenaga kesehatan yang tengah bertugas di puskesmas. 

"Itu semua berawal dari pukul 07.00 WIT. Kami menerima informasi dari masyarakat bahwa akan terjadi penyerangan dari KKB yang berhadapan dengan TNI dan Polri. Sehingga kami diminta untuk bisa back up bila ada jatuh korban, sehingga kami nakes mengambil langkah bijak untuk tetap stand by di barak medis. Bila terjadi penyerangan dan ada korban, kami bisa mengantisipasi itu," ujar Marselinus pada Jumat, 17 September 2021, yang dikutip dari akun YouTube Sahlan Kokasinta, Sabtu (18/9/2021). 

Namun, kenyataannya situasi justru terbalik. KKB malah ikut menyerang fasilitas kesehatan dan nakes yang bekerja di Distrik Kiwirok. 

"Pada pukul 09.05 WIT, KKB mulai menghancurkan puskesmas dengan memukul kaca, jendela dan menyiram bensin di sekeliling puskesmas. Mereka pun membakar puskesmas tersebut," tutur dia lagi. 

KKB kemudian bergeser ke barak dokter yang letaknya di samping bangunan puskesmas. Mereka juga menghancurkan barak dan dibakar. 

"Di dalam barak dokter itu terdapat lima orang teman yang dipimpin oleh dr. Restu Pamanggi bersama Paman Lukas Luji, Suster Siti Khotijah, dan Paman Deni. Anggota KKB semakin brutal pada pukul 09.10 dan berusaha masuk ke dalam barak dokter. Mereka menyerang nakes," katanya. 

Alhasil, nakes yang bersembunyi di barak dokter lari keluar berhamburan dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Dokter Restu yang lari ke Mado justru dihadang anggota KKB. Mereka memukul dokter Restu dengan besi. 

"Dokter langsung digiring ke jurang dan ditendang ke arah jurang," tutur Marselinus. 

Lalu, bagaimana kondisi nakes yang jadi korban penyerangan anggota KKB? Apakah jenazah perawat Gabriella Meilani sudah berhasil dievakuasi?

1. Anggota KKB menyiksa para nakes, mendorong ke jurang dan membunuhnya

Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bakar fasilitas umum di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021). (dok. Satgas Nemangkawi)

Usai menghancurkan barak dokter pertama, anggota KKB bergeser dan mengincar barak kedua. Di dalam barak tersebut, Marselinus bersembunyi bersama sejumlah nakes. Setelah berdiskusi, mereka akhirnya memilih terjun ke jurang. 

"Saya menghitung satu sampai tiga. Saya yang pertama melompat, kemudian tiga suster mengikuti saya. Saya pikir saya sudah aman dari kejaran mereka (anggota KKB). Tetapi, rupanya anggota KKB tetap memburu kami di bawah (jurang)," kata Marselinus. 

Setelah melakukan pencarian, anggota KKB menemukan perawat bernama Anti, Kris, dan Gabriella. Beruntung, Marselinus tidak tertangkap karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon. 

Marselinus tak sanggup menceritakan perlakuan anggota KKB terhadap ketiga perawat perempuan itu. "Mereka langsung menelanjangi para suster. Bajunya dirobek dengan parang. Mereka buka dari baju hingga ke celana dalamnya," ujarnya dengan berlinang air mata. 

Anggota KKB kemudian menganiaya para perawat. Paha para perawat ditikam dengan senjata tajam. Wajah mereka ditonjok. 

Situasi semakin mencekam karena jumlah anggota KKB semakin bertambah. Mereka tak lagi sanggup menahan luka dan pingsan. 

"Karena dipikir oleh anggota KKB mereka telah meninggal, maka tubuhnya didorong lagi ke jurang. Kedalaman jurang itu sekitar 300 - 400 meter. Suster Kristina yang didorong pertama, lalu disusul suster Anti dan Ella," katanya. 

Perawat Anti dan Kristina berhasil sadarkan diri dan memilih bersembunyi di semak-semak di jurang. Sedangkan Gabriella, meski sadar tak memiliki kekuatan untuk bergerak. Anggota KKB tetap menyusul ke bawah dan memastikan apakah ketiganya sudah meninggal. 

"Suster Gabriella nyangkut di pohon. Lalu, anggota KKB turun ke bawah dan membunuhnya secara membabi buta. Mereka menusuk perut suster Gabriella," tutur dia. 

Baca Juga: IDI Papua Minta Pemerintah Beri Jaminan Keamanan bagi Nakes

2. TNI-Polri ditembaki KKB saat evakuasi jenazah Gabriella

Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB Potret perawat Gabriella Meilani yang bertugas di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua dan tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata (Dokumentasi Humas Pemprov Papua)

Setelah berusaha selama dua hari, akhirnya tim gabungan TNI dan Polri berhasil mengangkat jenazah perawat Gabriella Meilani dari dalam jurang pada Jumat siang, 17 September 2021. Semula, jenazah Gabriella hendak dievakuasi pada hari Kamis tetapi situasi cuaca buruk. Apalagi kondisi medan jurang yang curam dan nyaris 90 derajat. 

Konfirmasi jenazah Gabriella telah berhasil diangkat disampaikan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Ahmad Musthofa Kamal kepada media. "Kami membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk melakukan pengangkatan karena kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter," ujar Ahmad. 

Ketika melakukan evakuasi, personel TNI dan Polri diganggu oleh anggota KKB yang menembak dari seberang jurang agar jenazah Gabriella tak berhasil dievakuasi.

"Namun gangguan itu dapat diatasi oleh personel, sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok," tutur dia. 

Jenazah Gabriella dievakuasi ke Jayapura pada hari ini. Sebelumnya, sembilan nakes dari Distrik Kiwirok turut diboyong ke Jayapura dan akan diserahkan kepada keluarga. 

3. IDI Papua kecam aksi brutal KKB yang menyasar tenaga kesehatan

Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Papua, dr. Donal Aronggaer SpB(K) ketika memberikan keterangan pers pada Jumat, 17 September 2021 (Tangkapan layar Zoom)

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua, Donal Aronggear, mengecam keras aksi pembakaran fasilitas kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 13 September 2021 lalu oleh anggota KKB. Menurut Donal, tak seharusnya fasilitas kesehatan jadi sasaran aksi penyerangan. Apalagi hingga menewaskan perawat Gabriella Meilani. 

"Kita tahu kondisi fasilitas kesehatan di Papua tidak seperti yang diinginkan selama ini. Tetapi, akibat kejadian ini, masyarakat lah yang akan dirugikan," ungkap Donal ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Jumat pagi, 17 September 2021 lalu.

Ia mengaku telah melayangkan surat kepada Gubernur Lukas Enembe dan otoritas keamanan agar dapat memberi perlindungan penuh, serta jaminan keselamatan bagi nakes di seluruh wilayah Papua. Termasuk nakes yang bertugas di Distrik Kiwirok. 

"Kami meminta agar pemerintah dan pemprov turut mengajak tokoh agama serta masyarakat untuk menjaga tenaga kesehatan, khususnya ketika mereka menjalankan tugas," tuturnya. 

Donal juga meminta kepada pemerintah agar peristiwa penyerangan itu tidak kembali terulang dan dapat dicegah, supaya nakes dapat memberikan pelayanan dengan tenang dan tanpa rasa takut. 

Selain Gabriella, IDI juga menerima informasi ada lima nakes yang diserang. Satu nakes lainnya kini tengah dirawat dan dalam kondisi kritis. Sementara, empat nakes lainnya mengalami luka. 

Baca Juga: IDI Papua: Aksi KKB Bakar Fasilitas Kesehatan Rugikan Warga

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya