Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Kang Emil Jadi Cawapres Melejit

Elektabilitas makin naik bila bersanding dengan Ganjar

Jakarta, IDN Times - Langkah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menapaki jenjang yang lebih tinggi di dunia politik pelan-pelan mulai terlihat membaik. Hasil survei Litbang Harian Kompas yang dirilis pada Rabu, 26 Oktober 2022, menunjukkan pria yang akrab disapa Kang Emil itu menjadi sosok bakal cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Tingkat elektabilitasnya pada Oktober melonjak menjadi 11,5 persen. 

Angka tersebut mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan pada Januari dan Juni 2022. Pada Juni lalu, tingkat elektabilitas Kang Emil masih di angka 5,7 persen. 

Sementara, di bawah Kang Emil terdapat Sandiaga Uno (10,6 persen), Anies Baswedan (9,3 persen), Ganjar Pranowo (7,3 persen) dan Agus Yudhoyono (6,6 persen). Di sisi lain, tokoh politisi perempuan seperti Khofifah Indarparawansa dan Puan Maharani, tingkat elektabilitasnya belum berhasil terdongkrak. 

Survei yang dilakukan Litbang Harian Kompas ini digelar secara tatap muka pada 24 September - 7 Oktober 2022. Jumlah responden yang dilibatkan mencapai 1.200 orang yang dipilih menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error penelitian mencapai 2,8 persen. 

Lalu, dengan siapa Kang Emil sebaiknya berpasangan agar tingkat elektabilitasnya lebih moncer?

1. Elektabilitas Ridwan Kamil makin terdongkrak bila berpasangan dengan Ganjar Pranowo

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Kang Emil Jadi Cawapres MelejitGanjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil. (instagram.com/ganjar_pranowo)

Lebih lanjut, survei Litbang Harian Kompas menunjukkan tingkat elektabilitas Kang Emil semakin terangkat bila dalam pemilu berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Dari data yang ada, saat berpasangan dengan Ganjar, elektabilitasnya mengalami kenaikan 4,3 persen. Pada Januari, tingkat elektabilitas Kang Emil 9,6 persen, lalu pada Oktober melonjak menjadi 13,9 persen. 

Sementara, bila ia berpasangan dengan Prabowo, kenaikan elektabilitas yang diperoleh hanya 1,7 persen. Dari semula 7 persen pada Januari menjadi 8,7 persen pada Oktober 2022. 

Sedangkan, bila berpasangan dengan Anies Baswedan, elektabilitas Kang Emil hanya naik 0,8 persen. Pada Januari, tingkat elektabilitas 9,5 persen. Lalu, pada Oktober 2022 menjadi 10,3 persen. 

Kenaikan tingkat keterpilihan sebagai cawapres, juga dialami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kini namanya masuk jajaran lima besar cawapres dengan elektabilitas 6,6 persen. 

Temuan lain yang menarik yakni responden bakal mengalihkan suaranya ke Ganjar Pranowo seandainya pada pemilu 2024, Kang Emil tak maju menjadi capres. Angkanya mencapai 22,1 persen.

Sementara, bila AHY tidak maju jadi capres, maka suara responden terpecah ke tiga tokoh yakni Anies Baswedan (22,2 persen), Kang Emil (22,2 persen) dan Sandiaga Uno (22,2 persen).

Baca Juga: Ridwan Kamil Pertimbangkan Gabung ke Partai Golkar

2. Mayoritas responden pilih Ridwan Kamil karena dinilai pribadi yang sederhana dan merakyat

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Kang Emil Jadi Cawapres MelejitRidwan Kamil, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. (instagram.com/ridwankamil)

Lebih lanjut, responden yang mayoritas memilih Kang Emil lantaran melihatnya sebagai sosok pribadi yang sederhana dan merakyat (34,8 persen). Lalu, 22 persen responden menilai Kang Emil dinilai berprestasi dan berpengalaman sebagai pemimpin. 14,9 persen responden menilai Kang Emil tegas dan berwibawa. 

Sementara, pemilih AHY, menilai putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu tegas dan berwibawa (48,8 persen). Sebanyak 17,2 persen responden menilai ada faktor lain saat memilih AHY. Namun, di dalam survei tersebut tak dijelaskan apa faktor lain yang dimaksud. 

Yang lebih menarik, mayoritas responden memilih Puan Maharani sebagai tokoh yang layak menjadi cawapres justru karena faktor lain. Angkanya 47 persen. Sementara, 23,5 persen responden menilai Puan sebagai tokoh yang tegas dan berwibawa. 

Melihat hal ini, Litbang Harian Kompas menyimpulkan pergeseran pemilih dalam menentukan sosok cawapres masih dipengaruhi alasan yang pragmatis yang melekat pada sosok tertentu. Alasan seperti ketegasan dan kewibawaan tokoh masih sangat dominan dan menjadi tolak ukur bagi pendukung tokoh yang berlatar militer seperti AHY dan Prabowo. 

Dalam survei, sebanyak 74,1 persen responden yang memilih Prabowo menilai Ketua Umum Partai Gerindra itu tegas dan berwibawa. 

3. Tingkat elektabilitas Ganjar terus meroket, Prabowo malah anjlok

Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Kang Emil Jadi Cawapres MelejitMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Sementara, data dari Litbang Harian Kompas juga menunjukkan per Oktober 2022, tingkat elektabilitas Ganjar terus meroket. Angkanya mencapai 23,2 persen. Kenaikan angka elektabilitas Ganjar terlihat menunjukkan tren yang konsisten. 

Hal yang berkebalikan justru terjadi pada Prabowo Subianto. Per Oktober 2022, tingkat elektabilitasnya anjlok di angka 17,6 persen. Padahal, per Juni 2022, elektabilitas Prabowo masih berada di angka 25,3 persen. 

Elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami kenaikan. Bila pada Juni 2022, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu ada di angka 12,6 persen, maka per Oktober 2022, tingkat elektabilitas naik ke angka 16,5 persen. 

Baca Juga: Kang Emil Temui Agung Laksono di Bandung, Sinyal Bakal Gabung Golkar?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya