Survei SMRC: Ada 39,04 Persen Pemilih Tak Loyal, Bisa Dibidik Parpol

PAN punya pemilih tak loyal paling tinggi

Jakarta, IDN Times - Jelang pemilu 2024, jumlah pemilih tak loyal alias swing voters masih tergolong tinggi. Berdasarkan temuan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), jumlah swing voters mencapai 39,04 persen. 

Dikutip dari YouTube SMRC, hingga saat ini belum pernah ada satu pun partai politik yang mendapatkan suara 39,04 persen suara. "Artinya, angka swing voters ini sangat besar. Pemilih yang tidak loyal di Indonesia itu sangat besar," ungkap Saiful. 

Hal itu lah, kata dia, yang mendorong munculnya partai politik baru. Bagi partai kecil atau parpol baru yang memiliki program kerja, jumlah pemilih yang tidak setia, kata Saiful, justru dianggap sebagai suatu kesempatan. 

Sementara, bagi parpol yang mapan atau sudah di atas, diprediksi akan risau melihat angka swing voters yang jumlahnya mencapai hampir 40 persen.

"(Tingginya) swing voters tersebut bisa menjadi ancaman dan bisa menjadi peluang. Kalau ada rakyat yang kecewa dengan partai-partai sekarang, keadaan itu membuka peluang untuk parpol yang dianggap lebih menjanjikan," tutur dia. 

Rakyat, katanya, memiliki ruang untuk berinovasi. Alhasil, partai lain harus bekerja keras untuk memperebutkan suara pemilih tidak setia itu. 

1. PDIP jadi parpol dengan tingkat pemilih paling loyal, berbeda dengan PAN yang punya swing voters tertinggi

Survei SMRC: Ada 39,04 Persen Pemilih Tak Loyal, Bisa Dibidik ParpolKetua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ketika duduk di samping Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (Dokumentasi PAN)

Berdasarkan hasil survei SMRC di bulan Mei 2023, PDI Perjuangan jadi parpol dengan jumlah swing voters paling sedikit. SMRC menunjukkan dari 69 persen pemilih loyal PDIP, 30 persen di antaranya masih swing voters

Sedangkan, swing voters tertinggi ada di Partai Amanat Nasional (PAN). Dari 50 persen pemilih PAN, 45 persen di antaranya termasuk swing voters

Di atas PAN, terdapat Partai Demokrat yang memiliki 56 persen pemilih loyal. Tetapi, 42 persen di antaranya swing voters. Di atas Demokrat, terdapat NasDem. Dari 57 persen pemilih loyal, 42 persen di antaranya swing voters

Sementara, di bawah PDIP ada Partai Gerindra yang tercatat juga memiliki pemilih loyal tinggi yaitu 68 persen. Swing voters di Gerindra hanya 31 persen. 

Menurut Saiful, dari data itu menjadi logis bila PDIP dan Gerindra bisa mendapatkan suara tambahan dari parpol lain yang memiliki swing voters tinggi. Apalagi tingkat pemilih loyal di PDIP dan Gerindra tergolong tinggi. 

"Mereka malah menampung suara partai lain yang berpindah," tutur Saiful. 

Baca Juga: Survei Jelang Pemilu 2024, Swing Voters Bandar Lampung di Atas 50 Persen

2. PPP diperkirakan ada di bawah parliamentary treshold karena dukungan ke parpol kecil

Survei SMRC: Ada 39,04 Persen Pemilih Tak Loyal, Bisa Dibidik ParpolSandiaga Uno menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) usai resmi jadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (www.instagram.com/@sandiuno)

Sementara, Saiful memberikan catatan khusus bagi PPP. Mereka memang memiliki pemilih loyal yang tinggi yaitu 65 persen dan swing voters 35 persen. Tetapi, basis dukungan ke partai relatif kecil yaitu hanya 4,5 persen di pemilu 2019. 

"Maka, menjadi logis bila elektabilitas PPP saat ini berada di bawah parliamentary treshold karena basisnya memang kecil," kata Saiful. 

Jumlah swing voters Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sama seperti PPP. Tetapi, basis dukungan ke PKB berdasarkan Pemilu 2019 lebih besar. 

3. Swing voters PAN relatif tinggi karena tidak ada sosok Amien Rais

Survei SMRC: Ada 39,04 Persen Pemilih Tak Loyal, Bisa Dibidik ParpolAmien Rais (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Lebih lanjut, menurut Saiful, ada kecenderungan partai-partai lama yang lahir sebelum era reformasi memiliki swing voters relatif kecil. Namun, hal itu tidak berlaku bagi PAN. 

Saiful menduga hal itu terkait dengan lahirnya partai baru yang memiliki latar belakang sosiologis yang relatif sama dengan PAN. Selain itu, parpol-parpol di Indonesia biasanya terkait dengan figur tertentu. 

"Amien Rais yang biasanya menjadi ikon PAN kini mendirikan partai baru. Ada kemungkinan sebagian pemilih PAN sekarang menunggu keputusan," kata Saiful. 

Baca Juga: MK Tolak Gugatan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya