Surya Paloh Mengaku Gak Baper NasDem Tak Diundang Jokowi ke Istana

Jokowi anggap NasDem sudah punya koalisi yang terpisah

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, mengaku tidak baper meski Presiden Joko "Jokowi" Widodo sengaja tak mengundang NasDem ke pertemuan ketua umum parpol pendukung pemerintah di Istana Merdeka. Ia mengatakan bisa memahami posisi Jokowi sebagai pemimpin koalisi parpol barisan pemerintah. 

"Saya bisa pahami itu (NasDem sengaja tak diundang). Barang kali Beliau sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan dan Beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintah untuk sementara," ungkap Surya Paloh, usai bertemu empat mata dengan Menko Luhut Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). 

Meski begitu, kata Surya, NasDem tetap akan berada di lingkar pemerintahan. Sebab, mereka berkomitmen untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi hingga Oktober 2024. Oleh sebab itu, dalam pembicaraannya dengan Luhut, tidak sedikit pun disinggung soal rencana NasDem yang bakal hengkang dari Kabinet Indonesia Maju jilid II. 

"(Komitmen) kami tetap. Jadi, gak ada (rencana keluar dari kabinet) karena sudah kami katakan bahwa kami berupaya sedemikian rupa, agar tetap konsisten dan commit terhadap apa yang telah disampaikan," tutur dia. 

Meski NasDem dianggap bukan lagi bagian dari koalisi pemerintah, Jokowi mengirimkan pesan khusus bagi Surya Paloh. Apa isi pesan dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Surya?

1. Jokowi tetap titip salam dan selamat Lebaran kepada Surya Paloh

Surya Paloh Mengaku Gak Baper NasDem Tak Diundang Jokowi ke IstanaPresiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Lebih lanjut, Surya mengatakan, dalam pertemuan empat mata dengan Luhut, Menko Marves itu sempat mengucapkan selamat Idul Fitri. Konglomerat asal Aceh itu mengaku juga dititipi sejumlah pesan dari Presiden Jokowi. 

"Ada beberapa pesan mungkin dari Pak Jokowi. Beliau menitipkan salam saja kepada saya lah," kata dia. 

Surya pun menyadari ia memang sengaja tak diundang mantan Wali Kota Solo itu untuk bersilaturahmi dengan enam ketua umum parpol lainnya. Meski begitu, kata dia, NasDem akan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024. 

"Kan sudah dijelaskan oleh Beliau bahwa saya memang tidak diundang kan?" katanya. 

Baca Juga: Temui Surya Paloh, Luhut Sebut NasDem Tetap Ada di Kabinet Jokowi

2. Relasi Surya Paloh dan Luhut Pandjaitan tetap baik meski beda pilihan politik

Surya Paloh Mengaku Gak Baper NasDem Tak Diundang Jokowi ke IstanaMenko Marves, Luhut Pandjaitan ketika bertemu dengan Ketum Nasional Demokrat, Surya Paloh di Wisma Nusantara pada Jumat, 5 Mei 2023. (Dokumentasi Istimewa)

Di sisi lain, Surya tak menampik sempat mengabadikan foto dengan Luhut usai melakukan pertemuan empat mata. Dalam foto itu, keduanya terlihat tersenyum lebar. Menurut Surya, senyum lebar keduanya bermakna hubungan keduanya tetap baik meski berbeda pilihan politik. 

"Tandanya semua baik-baik saja. Hubungan yang sudah terbina selama ini harus mampu dipertahankan untuk membuat sesuatu yang lebih bermanfaat, bagi progress pembangunan bangsa ini," kata dia. 

Sementara, bagi Luhut perbedaan sikap politik antara dirinya dengan Surya Paloh adalah sesuatu yang biasa. Meski dibujuk untuk kembali mendukung kubu pemerintah, namun Surya tetap memilih mendukung Anies. Luhut menyebut sudah menemukan titik tengah bersama Surya. 

"Tentu titik tengah itu adalah kepentingan nasional. Kami mau pembangunan yang sudah dibuat oleh Pak Jokowi begitu baik akan terus berlanjut. Jadi, kita gak mau sampai ke depan ada ramai-ramai yang dapat merugikan kita semua," ujar Luhut. 

3. Jokowi sengaja tak undang NasDem karena di Pemilu 2024 sudah punya koalisi sendiri

Surya Paloh Mengaku Gak Baper NasDem Tak Diundang Jokowi ke IstanaPresiden Jokowi bersama dengan Istrinya Ibu Iriana (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Diketahui, Jokowi saat berkunjung ke Sarinah mengakui memang sengaja tak mengundang Surya Paloh. Sebab, dalam Pemilu 2024, NasDem sudah memiliki koalisi sendiri yang berbeda dari koalisi pendukung pemerintah. 

"Loh, NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya ya. Kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin kumpul kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain. Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa. Ya masak yang di sini tahu strateginya, kan mestinya gak seperti itu," ungkap Jokowi, kemarin. 

Menurut Jokowi, sikap yang ia lakukan wajar-wajar saja. Ia menegaskan meski saat ini masih menjabat sebagai presiden, ia juga seorang pejabat politikus. Maka, dibolehkan untuk membahas politik. 

Pernyataan itu disampaikan Jokowi untuk menjawab kritik bahwa sebagai presiden, ia seharusnya tidak ikut cawe-cawe proses politik menuju pemilu 2024. Sebab, pemerintah adalah bagian dari penyelenggara pemilu.

"Dalam politik itu wajar-wajar saja. Biasa. Dan saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi biasa, kalau saya bicara politik ya boleh dong. Ya kan? Saya bicara soal pelayanan publik juga bisa dong. Itu tugas seorang Presiden. Hanya memang nanti kalau sudah ada ketetapan KPU, saya (menggunakan bahasa tubuh)," kata Jokowi sembari menunjukkan gestur tangan tanda diam. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Luhut Sempat Usul Cawapres Anies ke Surya Paloh, Siapa Ya?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya