TGIPF: 132 Korban Kanjuruhan Meninggal karena Gas Air Mata 

Laporan TGIPF telah diserahkan ke Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyimpulkan ratusan korban jiwa yang meregang nyawa di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, akibat tembakan dari gas air mata.

Pernyataan itu disampaikan Ketua TGIPF, Mahfud MD, usai menemui Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan pada pukul 13.30 WIB.

TGIPF ikut investigasi ke lapangan di  Kabupaten Malang, Jawa Timur,  pada 5-10 Oktober 2022. Mereka berhasil mengumpulkan sejumlah keterangan saksi dan barang bukti, termasuk puluhan rekaman CCTV.

"Dari rekonstruksi 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat, proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan. Bukan sekadar kena semprot (gas air mata) lalu mati. Tetapi, lebih mengerikan (tragedi di Kanjuruhan) daripada (video) beredar. Yang mati, cacat dan kritis dipastikan karena berdesak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan," ujar Mahfud ketika memberikan keterangan pers, di Istana Kepresidenan yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).

Sementara, terkait kandungan racun di dalam gas air mata itu, kata Mahfud, kini sedang diperiksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). "Namun, apapun pemeriksaan BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal, terutama disebabkan oleh gas air mata," tutur dia.

Selain itu, kata Mahfud, semua pemangku kepentingan, saling menghindar dari tanggung jawab yang ada. Semua berlindung di bawah aturan-aturan dan kontrak-kontrak yang sah.

Baca Juga: TGIPF Siang Ini Serahkan Laporan Soal Tragedi Kanjuruhan ke Jokowi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya