Ucapkan HUT ke-76 TNI, AHY Kenang Momen Berkarier di Militer

AHY memilih keluar dari TNI untuk ikut Pilkada DKI 2017

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengunggah foto lawas sebagai bentuk ucapan HUT ke-76 TNI. AHY mengunggah foto ketika masih bertugas sebagai prajurit di TNI Angkatan Darat (AD). Di dalam akun media sosialnya, AHY mengaku bersyukur pernah menghabiskan waktu selama 16 tahun berkarier di militer.

"Berbekal pengalaman, pengetahuan dan modal kepemimpinan selama 16 tahun di TNI, adalah bekal yang saya terus bawa ke dalam medan pengabdian yang lebih luas yakni untuk memperjuangkan harapan rakyat," demikian tulis AHY di akun Instagram @agusyudhoyono pada Selasa (5/10/2021). 

Ia mengatakan TNI terus bertransformasi memperkuat daya, upaya dan kapasitasnya menjadi pelindung Indonesia. "Semakin kuat alutsistanya, maka semakin sejahtera prajuritnya," tutur dia. 

AHY berharap TNI tetap terus maju, semakin kuat dan modern. "Sampai kapan pun jiwa saya tetap prajurit. Dirgahayu ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI)," kata pria yang terakhir menyandang pangkat mayor TNI AD tersebut. 

AHY diketahui memilih berhenti dari kariernya sebagai prajurit TNI AD karena menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni, yang merupakan birokrat di Pemprov DKI. 

Apakah AHY menyesal keluar dari TNI AD?

1. AHY mengaku tak menyesal tinggalkan TNI AD untuk kejar karier di dunia politik

Ucapkan HUT ke-76 TNI, AHY Kenang Momen Berkarier di MiliterAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika masih aktif bertugas di lingkungan TNI AD (www.binus.ac.id)

AHY kali terakhir tercatat menjabat sebagai Komandan Batalion Infantri Mekanis 203/Arya Kamuning dengan pangkat mayor. Ia berkarier di dunia militer mengikuti jejak ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Dia keluar dari TNI AD dan memasuki dunia politik juga berkat dorongan dari SBY. Meski ia tak menang pada Pilkada DKI 2017, AHY mengaku tak menyesal meninggalkan dunia militer.

"Kalau dianggap menyesal tidak. AHY lalu dianggap salah momentum, juga tidak sama sekali," ungkap AHY dalam wawancara dengan Majalah Tempo pada April 2021.

AHY mengatakan memilih jalur politi dan keluar dari TNI dengan pertimbangan matang. Ia mengaku telah meminta petunjuk Allah SWT dengan salat istikharah serta mendengarkan masukan dari keluarga, terutama istri dan orang tuanya.

Namun, AHY tak menampik keputusan itu mengandung risiko yang luar biasa besar. Ia menganggap fase yang dialaminya kini justru tempaan yang tak bisa dielakkan atau dilewati.

"Tentu risiko itu luar biasa tetapi justru melewati fase seperti ini adalah tempaan yang enggak bisa di-by pass," katanya.

Ia pun kemudian berandai-andai bila dirinya baru terjun ke politik setelah pensiun dari TNI di usia 58 tahun. AHY mengaku belum tentu memiliki energi yang cukup menghadapi beragam masalah politik yang belakangan menimpa partai berlambang bintang mercy itu. AHY kini sibuk mengatasi upaya kudeta.

Baca Juga: Demokrat KLB: AHY Berhenti dari Militer karena Mau Jadi Gubernur DKI

2. AHY merasa sudah ditempa lebih awal begitu keluar dari TNI

Ucapkan HUT ke-76 TNI, AHY Kenang Momen Berkarier di MiliterKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengepalkan tangannya sesaat sebelum menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat dengan Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (7/3/2021). Dari hasil rapat tersebut seluruh Ketua DPD Demokrat di 34 Provinsi menolak KLB yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara dan tetap mendukung AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Di sisi lain, ia mengaku bersyukur bisa ditempa di dunia politik di usia yang masih muda, yakni 42 tahun. Menurutnya, memasuki dunia politik adalah lompatan yang besar. 

"Justru saya merasa beruntung sudah menghadapi tempaan ujian seperti ini di usia yang relatif muda, katanya dalam politik," kata AHY. 

Sedangkan, ia menambahkan, bila tetap di militer hanya akan mengalami kenaikan pangkat secara reguler setiap tiga atau empat tahun sekali. Padahal, menurut AHY, seorang pensiunan militer yang berpolitik tetap akan mengalami transisi yang mungkin tak mudah.

Ia mengaku mendapatkan cerita-cerita itu dari senior-seniornya purnawirawan TNI yang terjun ke politik.

Sementara, ketika berbicara kepada IDN Times, AHY mengaku semula tidak pernah berpikir masuk ke dunia politik. Ia mengakui tidak mudah meninggalkan karier sebagai prajurit TNI sebab memulainya dari pangkat letnan dua, setelah lulus dari Akademi Militer pada tahun 2000. 

"Tidak pernah saya rencanakan di usia yang relatif muda di pangkat yang relatif juga belum senior dalam kemiliteran, saya akhirnya mengambil keputusan besar mengakhiri pengabdian di dunia militer yang saya tekuni dengan baik secara profesional," tuturnya. 

3. AHY kini berhadapan dengan mantan Panglima TNI Moeldoko dalam kisruh Demokrat

Ucapkan HUT ke-76 TNI, AHY Kenang Momen Berkarier di MiliterKetum PD Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan KSP Moeldoko (kanan) (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat/Aditya Pradana Putra)

Pernyataan yang disampaikan AHY bisa jadi ada benarnya. Sebab, ketika duduk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY menghadapi sengketa dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko. 

Moeldoko, yang bukan kader Partai Demokrat, tiba-tiba mengklaim menjadi ketum usai timnya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Padahal Kemenkum HAM sudah mengakui kepengurusan yang sah dipimpin oleh AHY.

Kini, kubu Moeldoko mencoba strategi baru yakni meminta judicial review terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat. Dalam menghadapi hal itu, kubu AHY mengeluarkan ancaman baru.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memberi dua pilihan bagi Moeldoko. Pilihan itu adalah meminta maaf dan mundur, atau bakal kehilangan kehormatan. 

"Bila KSP Moeldoko melanjutkan ambisinya, maka siap-siap akan kehilangan! (Yang hilang) Bukan saja uangnya, tetapi juga nama baik dan kehormatannya. Bukan saja kehormatan pribadi, tetapi juga kehormatan keluarganya," kata Herzaky ketika memberikan keterangan pers pada 3 Oktober 2021. 

https://www.youtube.com/embed/x2pB8B8ia3s

Baca Juga: [WANSUS] AHY: Jika Ada Momentum Politik Saya Harus Persiapkan Diri

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya