Uni Emirat Arab Pesan Kapal Militer LPD Buatan PT PAL di Pameran IDEX

Konstruksi kapal akan dimulai di Indonesia pada 2024

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah memberikan kontrak senilai 1,5 miliar Dirham Uni Emirat Arab (AED) atau setara 408,32 dolar AS juta kepada PT PAL Indonesia, untuk memasok kapal jenis multimission vessel.

Kapal multimission vessel yang dimaksud adalah jenis Landing Platform Dock (LPD) sepanjang 163 meter. Rencananya, kapal tersebut bakal digunakan Angkatan Laut (AL) UEA.

Dikutip dari situs khusus pertahanan, Jane, Senin (27/2/2023), kesepakatan itu diumumkan saat pameran pertahanan di UEA, IDEX. Kontrak pembelian sempat diumumkan pada Juli 2022 sebagai bagian dari kesepakatan dan kemitraan ekonomi antara UEA-Indonesia. Namun, ketika itu kontrak tersebut belum sepenuhnya rampung. 

Lalu, kapal LPD pesanan UEA bisa mulai dikerjakan dan dikirim ke negara tujuan?

Baca Juga: Kapal Selam Angkatan Laut India Mampir ke Jakarta, Ini Misinya

1. Pembuatan kapal LPD pesanan UEA dikerjakan pada 2024

Uni Emirat Arab Pesan Kapal Militer LPD Buatan PT PAL di Pameran IDEXPT PAL Indonesia ketika ikut berpartisipasi dalam International Defence Exhibition & Conference (IDEX) 2023 di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC) pada 20-24 Februari 2023. (Dokumentasi PT PAL)

Sementara, rencana pembangunan kapal itu dimulai pada 2024. Sementara, rencananya pembuatan kapal tersebut diperkirakan rampung pada lima hingga enam tahun mendatang. 

PT PAL mengaku tidak bisa berkomentar lebih banyak mengenai sistem dan persenjataan yang akan digunakan di kapal LPD tersebut. Tetapi, perusahaan asal UEA akan ikut terlibat proses pembuatan kapal dan mengawasi. 

Baca Juga: [WANSUS] COO PT PAL: Alutsista Buatan RI Banyak Dilirik Militer Luar

2. RI juga teken kesepakatan dengan perusahaan UEA Marakeb Technologies

Uni Emirat Arab Pesan Kapal Militer LPD Buatan PT PAL di Pameran IDEXPT PAL Indonesia ketika ikut berpartisipasi dalam International Defence Exhibition & Conference (IDEX) 2023 di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC) pada 20-24 Februari 2023. (Dokumentasi PT PAL)

Lebih lanjut, PT PAL Indonesia juga ikut meneken kesepakatan kerja sama strategis dengan perusahaan lokal UEA, Marakeb Technologies LLC di bidang sistem persenjataan bagi proyek kapal landing platform dock (LPD). Penandatanganan kerja sama itu langsung dilakukan CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod dan CEO Marakeb Technologies, Basel Shuhaiber. 

"Kerja sama ini menjadi titik awal kerja sama pengembangan alutsista dengan UEA," ungkap Kaharuddin, seperti dikutip dari keterangan tertulis PT PAL pada Senin (27/2/2023). 

Ia menjelaskan kerja sama dengan Marakeb Technologies LLC tidak hanya fokus pada combat management system & intgration. Namun, juga memberikan ruang bagi kedua pihak, khususnya PT PAL Indonesia, sebagai industri maritim terbesar di Indonesia, untuk mengembangkan desain dan pengembangan underwater vehicles dan submarines, unmmaned surface vehicle.

Selain itu, kata Kaharuddin, kerja sama ini akan memperkuat proyek-proyek strategis di wilayah Indonesia, UEA, Asia Timur dan Afrika. 

"Melalui kerja sama ini, akan membuka jalan bagi kerja sama di masa depan antara kedua negara maupun dengan negara sahabat lainnya," tutur dia. 

3. Jenis kapal LPD buatan PT PAL Indonesia sudah dipesan AL Filipina

Uni Emirat Arab Pesan Kapal Militer LPD Buatan PT PAL di Pameran IDEXJenis kapal Landing Platform Dock (LPD) buatan PT PAL Indonesia yang dipamerkan saat Indo Defence pada November 2022. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, dalam wawancara khusus bersama IDN Times pada November 2022, Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, tak menampik bahwa kapal jenis serupa sudah lebih dulu dipesan Angkatan Laut (AL) Filipina. 

"Mereka memesan secara terpisah pada 2015 dan 2017," ungkap Iqbal. 

Bahkan, AL Filipina kembali memesan dua unit lainnya ke PT PAL Indonesia. Kontrak baru pun sudah diteken pada 24 Juni 2022. 

"Mereka pesan kapal jenis LPD tanpa dilengkapi fasilitas rumah sakitnya. Jadi, bedanya kapal dan pesawat, sebagai contoh pesawat Boeing 737, Pak Presiden Jokowi kalau melakukan perjalanan pakai Boeing 737. Publik biasa juga menumpang Garuda jenis Boeing 737, spesifikasi pesawatnya semua sama, tapi diubah di bagian interiornya," kata Iqbal. 

Selain Filipina, kata Iqbal, ketertarikan terhadap produk buatan PT PAL Indonesia juga datang dari negara-negara di kawasan Asia Tengah, Asia Timur, hingga Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: TNI AL Bakal Beli 35 Unit Mobil Esemka untuk Operasional

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya